JAKARTA - PT. Kereta Api Indonesia (Persero) segera buka rute baru. Perusahaan BUMN itu butuh waktu satu sampai dua tahun untuk mengubah fungsi rute Cicurug - Jakarta yang semula untuk transportasi penumpang menjadi kargo. Dana yang dibutuhkan untuk alihfungsi sedikitnya Rp 100 miliar per kilometer rel oleh pemerintah.

’’Sebelumnya rute Cicurug (Sukabumi) menuju Jakarta Kota itu untuk penumpang, tetapi tidak maksimal karena hanya satu trip sehingga boleh kita manfaatkan juga untuk kargo,’’ kata Dirut PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Ignatius Jonan setelah penandatanganan kerjasama dengan PT Tirta Investama untuk pengangkutan kargo di Jakarta, Jumat (9/12).

Dia menyebutkan saat ini kondisi rel memang hanya mampu menahan beban penumpang bukan kargo. Karena itu, pemerintah melalui dana APBN untuk memperkuat rel dan tiga jembatan yang dilalui.

Menurut Jonan, Cicurug dekat dengan pabrik PT Tirta Investama (Aqua) sehingga dia menyambut baik kerjasama pihaknya dengan Aqua. ’’Pabrik dekat sekali dengan stasiun sehingga pengangkutan kargo ke Jabodetabek bisa lebih cepat dan mengurangi polusi kendaraan truk kargo,’’ kata Jonan. Dia mengaku saat ini juga mencari skim yang tepat sehingga baik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT Tirta Investama sama-sama untung. ’’Pokoknya tidak merugi, kami siap,’’ ujarnya.

Untuk memperkuat rel serta mengalihfungsikan menjadi rel kargo, Jonan butuh waktu satu sampai dua tahun. Tahap pertama yakni menyusun DED oleh pemerintah dalam hal ini Ditjen Kereta Api, cukup selama satu tahun kemudian tahapan konstruksi. ’’Jadi akhir 2013 sudah bisa beroperasi,’’ katanya.

Dalam kesempatan sama, Customer Service and Logistic Director PT Tirta Investama, Mochammad Bimo menjelaskan, sampai saat ini Jabodetabek dan Jawa Barat masih menjadi daerah yang memiliki kebutuhan tinggi dalam konsumsi air minum dalam kemasan. ’’Sekitar 55 persen dari total volume Aqua secara nasional,’’ kata Bimo.

Dia menambahkan, keberadaan sarana transportasi alternatif untuk membawa produk Aqua dengan menggunakan kereta api angkutan barang bagi pihaknya sangat penting. Sebab, dapat mengurangi emisi karbon dan membantu meringankan masalah kepadatan lalu lintas, terutama di Sukabumi - Ciawi.

Bimo juga mengaku pihaknya akan mendukung sarana transportasi kereta api tidak sampai di sini saja. ’’Rencana jangka panjang kami akan membuat jalur kereta api langsung dari pabrik kami dan bersambung dengan rel yang sudah ada, jadi begitu keluar dari pabrik sudah pakai rel,’’ kata Bimo.

, Subang : Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2012, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan menyediakan empat kereta api dan penambahan gerbong untuk mengangkut penumpang. Hal itu dikatakan Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Husein Nuroni kepada wartawan di Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/12).

Empat kereta yang disiapkan adalah kereta Cirebon Ekspress (Jakarta-Cirebon), Argo Lawu (Jakarta-Solo), Argo Parahyangan (Bandung-Jakarta), dan Sancaka (Yogyakarta-Surabaya). "Pemesanan tiket sudah bisa dilakukan sejak 40 hari sebelum hari H pelaksanaan," ujar Nuroni.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga akan membuka posko mulai 20 Desember 2011 hingga 5 Januari 2012 layaknya pembukaan posko menjelang Lebaran. "Dari pengalaman tahun sebelumnya, jumlah penumpang kereta api pada Natal dan Tahun Baru mencapai 1,2 juta orang. Tahun ini kita memprediksi ada kenaikan sebesar lima persen," kata Nuroni.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero), kata Nuroni, melarang penumpang tidak bertiket berada di gerbong atau berdiri. Ia memperkirakan, kebijakan itu akan menurunkan jumlah penumpang. Pasalnya, tahun sebelumnya kebijakan penumpang sesuai dengan tempat duduk belumlah dijalankan.

Menurut Nuroni, pemesanan tiket secara langsung oleh penumpang di stasiun masih tetap bisa dilakukan selama persediaan masih ada. Hingga kini jumlah tiket di Daerah Operasi 2 Bandung tinggal 50 persen. Sedangkan daerah Jakarta dengan tujuan ke beberapa daerah lainnya sudah habis dipesan.

JAKARTA (): PT Kereta Api Logistik (KAL) memperkuat pasar angkutan batu bara rute Lahat ke Kertapati Lampung dari 400.000 ton menjadi 1,2 juta ton pada 2012 mendatang. Direktur Operasi dan Pemasaran PT KAL Patria Suprioso mengatakan, volume angkut batu bara bisa ditingkatkan lagi bila ada tambahan armada, karena jumlah kereta pengangkut batu bara yang ada belum mampu memenuhi permintaan.

"Pasarnya bagus, tetapi armada kami masih terbatas. Khusus angkutan batu bara, ini sangat spesifik, gerbongnya juga khusus," katanya di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, untuk operasional, memang diperlukan adanya peningkatan serta tambahan alat produksi. Karena yang menjadi target angkutan bukan hanya batu bara, melainkan juga peti kemas walau saat ini masih terbatas. PT KAL sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk angkutan barang. Namun, PT KAL berharap pemerintah bisa menambah infrastruktur kereta api karena bisa mengurangi beban jalan raya.

Di lain pihak, Dirjen Perkertaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tundjung Inderawan mengatakan, proses pemisahan aset kereta api nasional senilai Rp 55,68 triliun bisa selesai tahun ini. Dengan ini diharapkan bisa mendorong pengembangan sektor perkeretaapian di Tanah Air.

"Sekarang prosesnya sudah selesai di Kemenhub, tinggal diserahkan ke Kementerian Keuangan. Kebetulan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan pemisahan aset perkeretaapian antara milik negara dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini sebagai syarat untuk pelaksanaan proyek kerja sama pemerintah dan swasta," katanya.

Dia menambahkan, pemisahan aset ini merupakan amanat UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Sebelum UU ini terbit, terkesan seluruh aset perkeretaapian milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Namun seiring diterbitkannya UU Perkeretaapian, aset negara dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) harus dipisah karena juga sebagai dasar untuk menetapkan neraca awal PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

"Aset-aset itu sedang diaudit atau diinventarisasi oleh Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Diharapkan semuanya bisa tuntas tahun ini. Aset itu terdiri dari tanah Rp 34,91 triliun, jalan (rel) kereta api Rp 18,73 triliun, aset jembatan Rp 1,98 triliun, serta aset gedung dan bangunan kereta api Rp 52,84 miliar," tuturnya.

Terkait hal ini, Menhub EE Mangindaan mengatakan, masalah aset kereta api ini menjadi penghambat Kemenhub untuk mendapatkan penilaian maksimal hasil audit laporan keuangan dari BPK. Untuk laporan keuangan 2009 dan 2010, BPK hanya memberikan penilaian wajar dengan pengecualian (WDP). Ada 16 temuan yang harus diklarifikasi oleh Kemenhub, salah satunya aset kereta api. Selain audit aset, ke depan juga akan ada pemisahan antara badan usaha yang mengelola sarana dan prasarana perkeretaapian dengan operator.

Sebelumnya, Kemenhub mengakui, pelaksanaan uji coba sistem jalur melingkar (loop line) untuk kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek pada hari pertama mengalami kekacauan. Namun lebih pada kurangnya persiapan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

VIVAnews - PT Kereta Api Indonesia menyatakan dari sekian banyak stasiun yang ada di Jabodetabek, Stasiun Manggarai merupakan stasiun paling rawan pencurian kabel. "Manggarai itu paling sering terjadi kejadian pencurian semacam ini," kata Kepala PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daops I Jabodetabek, Purnomo Radiq, di Jakarta.

Purnomo mengaku meminimalisir masalah ini, pihaknya telah menurunkan petugas untuk berjaga, dan memeriksa kondisi kabel yang ada agar perjalanan kereta tidak terganggu. Meski begitu, masih saja pihaknya kerap kecolongan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. "Kami sudah turunkan petugas untuk berjaga. Tapi ya stasiun itu panjang, warga bebas berkeliaran. Jadi ya seperti itu yang akhirnya terjadi," ujarnya.

Purnomo mengingatkan pencurian kabel persinyalan sangat berbahaya dan juga merugikan masyarakat banyak. Dia berharap agar orang-orang yang biasa melakukan hal ini dapat segera menyadari tindakannya. Rawannya tindak pencurian ini juga dikarenakan sanksi hukum yang terlalu ringan bagi para pencuri. Rata-rata hukuman kurungan yang dijatuhkan hanya tiga bulan saja, sebab nilai materi logam kabel bukan dari dampak yang ditimbulkan pada perkeretaapian dan masyarakat.

Berdasarkan data PT KA, selama periode Januari hingga November 2011 ini, terjadi sebanyak 68 kejadian pencurian kabel dan komponen persinyalan lainnya. Salah satu akibat pencurian kabel yang mengakibatkan terhentinya lalu lintas kereta adalah kejadian yang terjadi pada Selasa, 6 Desember 2011 lalu. KRL ekonomi tujuan Jakarta-Bogor terhenti di Stasiun Tanjung Barat dan sempat mengeluarkan api lantaran kabelnya putus.

Karena kejadian ini, penumpang berhamburan keluar dan terpaksa mencari alternatif transportasi lain atau mau tidak mau menunggu hingga perbaikan selesai.

Sebanyak 141 peserta terdiri atas pelanggan, komunitas pencinta, wartawan peliput serta kalangan internal kereta api (KA), mengikuti kegiatan "Sahabat KAI Gathering" yang digelar objek wisata di Sari Ater, Kab. Subang, 9-10 Desember 2011.

Menurut Manager Hubungan Eksternal PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sukendar Mulya, kegiatan ini digelar untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan yang selalu menggunakan layanan kereta api, serta komunitas pencinta KA yang sudah banyak membantu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam membentuk citra positif di masyarakat.

Kegiatan dengan tema "Bersama untuk Kejayaan Kereta Api di Indonesia (KAI Friendship and Togetherness)" ini diisi dengan tatap muka dengan manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero), sosialisasi program dan produk PT. Kereta Api Indonesia (Persero), serta berbagai game untuk menciptakan kebersamaan. "Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang positif agar perkeretaapian nasional dapat menjadi tulang punggung angkutan bangsa Indonesia," katanya.

Diharapkan, tambah Sukendar, gathering ini bisa membina hubungan yang baik antara pelanggan yang loyal dengan jasa KAI, membina hubungan yang semakin erat dengan komunitas agar terjalin komunikasi harmonis, dan yang paling utama agar pelanggan merasakan bahwa kegiatan retensi ini menunjukkan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sekarang lebih peduli terhadap pelanggannya. Juga lebih terbuka menerima masukan dari masyarakat.

Selanjutnya, diharapkan ada efek word of mouth dalam arti cerita tentang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan lebih baik di masyarakat. "Kondisi ini tentunya akan sangat berdampak positif bagi pencitraan kereta api di masa-masa mendatang," ungkapnya.

Dari 141 peserta, 40 di antaranya merupakan pelanggan setia PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Mereka telah memberikan kontribusi dalam mendorong pendapatan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Mereka pun rutin memesan tiket melalui call center 121 minimal 2 kali sebulan. Data pelanggan setia ini diperoleh dari outbound call terhadap mereka.

Selain itu, 50 peserta merupakan anggota komunitas pencinta KA. Di samping pengguna, mereka juga sangat peduli terhadap keberadaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Banyak kegiatan yang dilakukan komunitas ini dalam mendukung kegiatan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menunjuk direktur utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memimpin pembentukan BUMN khusus yang akan menangani properti.

"PT. Kereta Api Indonesia (Persero) itu kalau di negara lain untungnya bukan dari karcis, tetapi dari propertinya. Nanti berhubungan dengan Perumnas," kata Dahlan Iskan dalam rapat koordinasi BUMN di Gedung Pertamina, Jakarta, Senin 12 Desember 2011.

BUMN properti itu, Dahlan melanjutkan, nantinya akan menangani aset-aset perusahaan milik negara yang tidak produktif dengan perkiraan aset sekitar Rp 500 triliun.

"Saat ini, banyak aset BUMN yang masuk kategori idle, sehingga jika disatukan akan dapat memberikan nilai tambah yang cukup besar," ungkapnya.

Menurut Dahlan, pola pengelolaan aset BUMN itu antara lain dapat dijual, kemudian hasilnya digunakan untuk pencetakan sawah-sawah baru.

Dia menambahkan, aset sebagian besar BUMN saat ini tidak produktif atau bahkan membenani perusahaan. "Bayangkan, ada BUMN yang setiap tahun harus membayar puluhan miliar rupiah hanya untuk pajak bumi dan bangunan. Padahal, aset berupa tanah tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Ini yang nantinya akan dikelola dengan baik," kata dia.

Namun, Dahlan tidak merinci BUMN apa saja yang memiliki aset berupa tanah maupun gedung yang tidak produktif itu. Dia hanya menyebutkan aset berupa tanah cukup besar jumlahnya, termasuk komplek-komplek perumahan BUMN, maupun rumah mewah yang ada di kawasan elit seperti di Menteng, maupun Kebayoran Baru.

"Sebagian akan dikelola BUMN properti, sebagian lagi diserahkan kepada PPA (PT Perusahaan Pengelola Aset )," tuturnya.

Aset properti tersebut, menurut Dahlan, nantinya bisa dijual, sedangkan PPA sesuai kapasitasnya akan fokus pada restrukturisasi BUMN yang besar saja.

Dahlan optimistis, kinerja usaha BUMN properti tersebut akan eksis sejalan dengan terus meningkatnya bisnis properti di Tanah Air. "Di seluruh dunia, setidaknya 10 perusahaan besar di setiap negara pasti terdapat perusahaan yang bergerak di sektor properti," kata dia.

- Menjelang pelaksanaan Natal dan pergantian tahun, pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daops VIII Surabaya, jauh-jauh hari memberikan jaminan bahwa tidak akan ada kenaikan harga tiket untuk perjalanan kereta api kelas ekonomi.

“Untuk tiket perjalanan kereta api kelas ekonomi keseluruh tujuan tidak ada kenaikan harga untuk Natal dan tahun baru mendatang. Semua tetap dengan harga biasa, untuk semua kota tujuan,” kata Sri Winarto Manajer Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daops VIII Surabaya.

Lebih lanjut Sri Winarto mengatakan bahwa tidak adanya ketentuan atau perintah menaikkan harga tiket perjalanan kereta api kelas ekonomi terkait hari-hari besar agama sebenarnya sudah sejak lama. “Tetapi itupun kalau beli tiket mestinya diloket resmi,” tambah Sri Winarto.

Namun demikian masih saja banyak laporan calon penumpang yang membeli tiket kelas ekonomi dengan harga yang sudah naik beberapa kali lipat ditangan calo. “Karena itu, kami selalu informasikan agar calon penumpang membeli tiket pada loket-loket resmi kami,” tambah Sri Winarto.

Sementara itu, terkait liburan Natal dan liburan pergantian tahun baru mendatang, sambung Sri Winarto, untuk tiket perjalanan kereta api kelas bisnis dan eksekutif dipastikan mengalami kenaikan harga.

Namun demikian, kenaikan harga tiket kelas bisnis dan eksekutif tersebut tetap mengacu pada ketentuan batas atas dan batas bawah masing-masing kelas. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga tiket sesuai dengan batas atas dan batas bawah,” papar Sri Winarto Manajer Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daops VIII Surabaya saat dihubungi , Selasa (13/12/2011).

Diperkirakan lonjakan calon penumpang memasuki liburan Natal dan pergantian tahun baru dengan moda transportasi kereta api bakal berlangsung mulai 24 Desember 2011 mendatang. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, kepadatan dan lonjakan jumlah calon penumpang mulai sehari jelang Natal,” pungkas Sri Winarto.

, Bandung : Sekitar 30 prajurit Detasemen Bravo Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU melakukan pembebasan sandera yang ditawan teroris di Stasiun Kereta Api Besar Bandung, Jawa Barat, Senin (12/12). Kegiatan simulasi yang digelar Wing III Paskhas bekerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) tersebut, merupakan kegiatan praktek para siswa kontra intelijen Bravo.

Dalam skenario yang berlangsung di dalam kereta api tersebut, terjadi penyanderaan penumpang KA oleh teroris, yang menuntut pembebasan ketua kelompoknya yang ditahan aparat keamanan Jawa Barat.

Menurut Komandan Wing III Paskhas Kolonel PSK Yudi Bustami, latihan bertujuan mendidik prajuritnya dalam mengantisipasi ancaman teroris. Selain di stasiun, latihan juga akan difokuskan di beberapa tempat umum lainnya, seperti terminal, bandar udara, serta gedung perkantoran maupun pusat-pusat perbelanjaan.

, JAKARTA (Suara Karya): PT Kereta Api Indonesia (PT KA) sedang menggalang pendanaan berupa pinjaman Rp 6,8 triliun atau 85 persen dari total Rp 8 triliun anggaran pengembangan infrastruktur KA Bandara Soekarno-Hatta dan jalur lingkar kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek hingga 2018. Khusus KA Bandara ruas Manggarai ke Soekarno-Hatta sepanjang 26 kilometer yang menelan anggaran senilai Rp 2 triliun ditargetkan selesai akhir 2013.
Direktur Utama PT KA Ignasius Jonan mengatakan, dari total anggaran yang dibutuhkan, sebanyak 15 persen bersumber dari internal perusahaan. Hingga kini sudah ada sejumlah bank lokal yang akan mengucurkan kredit modal kerjanya. "Kita akan cari pinjaman dari bank lokal. Banknya sudah ada," kata dia di Jakarta kemarin.
Pengembangan ini sendiri dilakukan berdasarkan penugasan pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2011 tentang Penugasan Menyelenggarakan Sarana dan Prasarana KA Bandara Soekarno-Hatta dan jalur lingkar Jabodetabek yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 24 November 2011.
"Dari Rp 8 triliun ini, kami butuh pinjaman dari bank sebesar 85 persen, sisanya 15 persen dari kas internal PT KA," kata Jonan.
Dalam perpres, pemerintah menugaskan PT KA untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana perkeretaapian Bandara Soekarno-Hatta via Kota Tangerang dan jalur lingkar (circular line) Jabodetabek. Dengan demikian, PT KA akan membangun seluruh yang dibutuhkan untuk pengadaan kereta api bandara dan jalur lingkar, seperti membangun sinyal, elektrifikasi, stasiun, pembebasan lahan, termasuk pengadaan rel.
Namun, untuk perlintasan sebidang sebanyak 24 perlintasan sepanjang Tangerang ke bandara akan ditangani pemerintah daerah setempat. Untuk seluruh pembangunan ini, PT KA membutuhkan dana Rp 8 triliun, yakni Rp 2,25 triliun kereta api bandara dan sisanya Rp 6,75 triliun untuk KRL jalur lingkar Jabodetabek.
Soal pengembangan jalur lingkar KRL Jabodetabek, Jonan menjelaskan, pihaknya menargetkan 1,5 juta penumpang per hari pada 2018. Saat ini sekitar 500.000 penumpang per hari. Untuk memenuhi target tersebut, akan ada penambahan 100 unit KRL dari yang beroperasi saat ini 300 KRL. "Makanya kami buat jalur melingkar agar cukup, karena harus tambah 200.000 penumpang per hari hingga bisa capai target 1,5 juta," katanya. (Syamsuri S)

JAKARTA - PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kembali akan melarang penumpang naik ke atas atap kereta api per 1 Januari 2012. Sepanjang tahun ini kebijakan tersebut sudah pernah dilakukan namun gagal.

Senior Manager Security Daop 1 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Ahmad Sujadi menjelaskan, kegiatan ini akan dilakukan dengan pendekatan berbeda. Bila sebelumnya menggunakan teknik penghalang, kali ini akan melalui penyadaran. ”Kami akan sosialiasi dulu, melalui pengeras suara dan spanduk,” ujarnya.

Baru mulai 1 Januari 2012 dilakukan tindakan yang lebih tegas yakni dengan melibatkan petugas Polisi Khusus Kereta Api dan Kepolisian. ”Mereka akan berjaga di sejumlah akses yang sudah dipelajari petugas,” ujanya. Siapa pun yang tertangkap akan dikenakan sanksi tegas yakni dikenai hukuman.

Namun hukumannya bukan penjara, melainkan sanksi sosial seperti kerja bakti membersihkan depo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Balai Yasa atau stasiun-stasiun. ”Tujuan kami adalah penyadaran, jadi sanksinya hanya untuk memberikan kesadaran,” lanjutnya.

Saat ini pihaknya sudah menyebar 30 spanduk mulai dari stasiun Manggarai hingga ke stasiun Kota. Termasuk dari stasiun Depok Baru ke Bekasi. Langkah lainnya adalah juga dengan pemberitahuan langsung kepada yang melanggar. ”Mereka yang kedapatan melanggar saat ini diimbau agar tidak mengulangi lagi,” tegasnya.

Meski sangat bahaya, sejumlah penumpang memilih naik ke atap kereta api daripada harus tidak kebagian kereta. Modus lainya adalah untuk menghindari petugas penarik karcis penumpang dan yang paling lazim adalah menghindari sesak di dalam kereta. Hal ini pernah nyaris dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Senin (5/12) lalu setelah merasakan sesaknya naik kereta api, namun dilarang petugas.

Setelah kejadian itu Dahlan pun meminta agar denda bagi penumpang di atap kereta ini lebih besar sehingga kapok. Pihaknya pun meminta PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mampu meniadakan penumpang di atap kereta dalam waktu enam bulan ke depan.

Kepala Humas Daop 1 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Mateta Rijalulhaq menjelaskan, kebijakan ini diterapkan kembali demi keselamatan penumpang kereta api. ”Rencananya kita akan melakukan penertiban penumpang di atap kereta,” terangnya.

Dia menegaskan larangan ini sebenarnya sudah ada sejak kereta api mulai beroperasi. Namun larangan tersebut dipertegas lagi dengan diterbitkannya UU 23 tahun 2007 tentang Perkeretapian. ”UU perkeretapian ini memperkuat aturannya,” ujarnya kemarin.