06-07-2009, 03:44 PM
Pada hari Jumat tgl 3 Juli kemarin saya mengantar istri pulang kampung ke Semarang, sepulang kantor jam 7 langsung meluncur ke stasiun Pasar Senen. Sampai stasiun jam 8 lewat akhirnya langsung memesan tiket, betapa kagetnya karena tempat duduk habis dan terpaksa membeli tiket tanpa tempat duduk, yg bikin kesel tuh ternyata banyak calo yg jual2 tiket KA Tawang Jaya dgn tempat duduk wah gimana nih komitmen PT. KAI dalam memberantas calo????
Akhirnya kereta datang dan naiklah kami, karena tak dapat tempat duduk terpaksa menempati bangku yg masih kosong sambil berdoa mudah2an ga ada yg nempatin. Sampai stasiun Bekasi si pemilik kursi datang dan terpaksa kami duduk di lantai dengan ber alas koran. Sepanjang jalan para pedagang asongan hilir mudik tanpa mempedulikan penumpang yg berjejal di lantai kereta dan tak bisa bergerak saking padatnya, baik wanita, nenek2, anak2 sikat aja. wew.. dah dongkol bgt
Setelah beberapa lama kereta berjalan rasa jengkel kalah oleh rasa kantuk dan kami tertidur, eh ga lama pukul 23.30 WIB kereta berhenti di stasiun apa saya lupa pokoknya sebelum cirebon deh, ternyata si lokomotif mogok stelah ditunggu selama 1,5 jam akhirnya kereta berjalan lagi. selang gak lama kemudian sampailah kereta di stasiun Cirebon dan kembali pedagang asongan menyerbu kami yang tengah kepanasan dan terjepit sana sini,wew.... tunggu..dan tunggu kereta ga jalan ternyata si lokomotif kembali mogok setelah ditunggu sekitar satu jam akhirnya perjalanan kembali berlanjut tapi herannya kenapa si loko ga di ganti ya cuma di benerin aja padahal dah mogok sampai 2X dan merugikan kami
karena kebelet p**is saya dengan susah payah ke toilet sambil melangkahi penumpang yang terkapar dan melayang di alam mimpinya akhirnya sampai di pintu toilet dan ... what ???? ada beberapa orang teronggok disitu yang terbuai dalam tidurnya, akhirnya cari toilet ke gerbong lain dan hasilnya idem alias sama saja.
Akhirnya kembali ke barak tempatku mendudukan diri sambil menahan HIV (hasrat ingin vivis).
Biasalah kalau dah melewati cirebon menuju arah jateng laju kereta tak semulus ke Jakarta karen jalur rel cuma satu dan beberapa kali harus mengalah dengan kereta berharga tiket diatas Rp.200 rb.
Karena dah ga tahan pengen ke toilet dan karena badan yang pegal krn ga bisa di gerakkan selama di dalam barak yang di sebut gerbong itu ditambah rasa lelah dan kantuk akhirnya kami memutuskan untuk turun, dan plang stasiun menunjukkan nama "PEKALONGAN" iya.. dan akhirnya kami turun di stasiun pekalongan dengan tampang kusut dan semrawut.
Bye...KA. Tawang Jaya.... setelah ke toilet dan cuci muka kami melanjutkan perjalanan ke Semarang manggunakan Bus PATAS, dan kami langsung terlelap manakala sang supir memacu kendaraanya.... waw serasa naik KA. ARGO BROMO ANGGREK
Itulah pengalaman terpahitku selama naik kereta api, bukannya KA. Tawang Jaya buruk, tapi memang kondisi saat itu sangat ga menyenangkan, karena saya dah beberapa kali menggunakan jasa KA.Tawang Jaya dan menurutku KA. Tawang Jaya merupakan kereta Ekonomi yang paling baik yg pernah aku naiki.
Akhirnya kereta datang dan naiklah kami, karena tak dapat tempat duduk terpaksa menempati bangku yg masih kosong sambil berdoa mudah2an ga ada yg nempatin. Sampai stasiun Bekasi si pemilik kursi datang dan terpaksa kami duduk di lantai dengan ber alas koran. Sepanjang jalan para pedagang asongan hilir mudik tanpa mempedulikan penumpang yg berjejal di lantai kereta dan tak bisa bergerak saking padatnya, baik wanita, nenek2, anak2 sikat aja. wew.. dah dongkol bgt
Setelah beberapa lama kereta berjalan rasa jengkel kalah oleh rasa kantuk dan kami tertidur, eh ga lama pukul 23.30 WIB kereta berhenti di stasiun apa saya lupa pokoknya sebelum cirebon deh, ternyata si lokomotif mogok stelah ditunggu selama 1,5 jam akhirnya kereta berjalan lagi. selang gak lama kemudian sampailah kereta di stasiun Cirebon dan kembali pedagang asongan menyerbu kami yang tengah kepanasan dan terjepit sana sini,wew.... tunggu..dan tunggu kereta ga jalan ternyata si lokomotif kembali mogok setelah ditunggu sekitar satu jam akhirnya perjalanan kembali berlanjut tapi herannya kenapa si loko ga di ganti ya cuma di benerin aja padahal dah mogok sampai 2X dan merugikan kami
karena kebelet p**is saya dengan susah payah ke toilet sambil melangkahi penumpang yang terkapar dan melayang di alam mimpinya akhirnya sampai di pintu toilet dan ... what ???? ada beberapa orang teronggok disitu yang terbuai dalam tidurnya, akhirnya cari toilet ke gerbong lain dan hasilnya idem alias sama saja.
Akhirnya kembali ke barak tempatku mendudukan diri sambil menahan HIV (hasrat ingin vivis).
Biasalah kalau dah melewati cirebon menuju arah jateng laju kereta tak semulus ke Jakarta karen jalur rel cuma satu dan beberapa kali harus mengalah dengan kereta berharga tiket diatas Rp.200 rb.
Karena dah ga tahan pengen ke toilet dan karena badan yang pegal krn ga bisa di gerakkan selama di dalam barak yang di sebut gerbong itu ditambah rasa lelah dan kantuk akhirnya kami memutuskan untuk turun, dan plang stasiun menunjukkan nama "PEKALONGAN" iya.. dan akhirnya kami turun di stasiun pekalongan dengan tampang kusut dan semrawut.
Bye...KA. Tawang Jaya.... setelah ke toilet dan cuci muka kami melanjutkan perjalanan ke Semarang manggunakan Bus PATAS, dan kami langsung terlelap manakala sang supir memacu kendaraanya.... waw serasa naik KA. ARGO BROMO ANGGREK
Itulah pengalaman terpahitku selama naik kereta api, bukannya KA. Tawang Jaya buruk, tapi memang kondisi saat itu sangat ga menyenangkan, karena saya dah beberapa kali menggunakan jasa KA.Tawang Jaya dan menurutku KA. Tawang Jaya merupakan kereta Ekonomi yang paling baik yg pernah aku naiki.