Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Rangkaian Campuran
#11

Sebenarnya gak akan terjadi kesenjangan sosial kang oui walau k3 berhenti di gambir atau sebaliknya k1.k2 berhenti di senen. Ini terjadi di SBI dan SB,SGU ketiga stasiun ini gak pernah membedakan k1.k2.k3 semua ngendon di stasiun yg sama. Para penumpang k1,k2,k3 saling membaur terutama di SBI. Dan bahkan para penumpang odong2 bisa lewat pintu ABA yg berada di sepor 2 yg di gunakan lewat ke sepor 4 di mana odong odong parkir. Kalo k1 dan k3 di gabung jadi satu sebenarnya bisa kalo ada itikad baik dari PT KA. Asalkan semua sarana prasarana sudah memungkinkan. Di antaranya sudah dobel trek dan kecepatan bisa 120km/jam. Jadi semisal kereta berhenti untuk ngecer bongkar muat penumpang nanti bisa ditukar waktu ngetemnya dengan gas pol supaya waktu tempuh bisa tepat waktu. Yg membuat keadaan seperti sekarang ini kan sebenarnya juga dari perlakuan PT KA sendiri yg masih melihat sisi keuntungan dari pada sisi kemanusiaannya.
Reply
#12

Sebenarnya gak akan terjadi kesenjangan sosial kang oui walau k3 berhenti di gambir atau sebaliknya k1.k2 berhenti di senen. Ini terjadi di SBI dan SB,SGU ketiga stasiun ini gak pernah membedakan k1.k2.k3 semua ngendon di stasiun yg sama. Para penumpang k1,k2,k3 saling membaur terutama di SBI. Dan bahkan para penumpang odong2 bisa lewat pintu ABA yg berada di sepor 2 yg di gunakan lewat ke sepor 4 di mana odong odong parkir. Kalo k1 dan k3 di gabung jadi satu sebenarnya bisa kalo ada itikad baik dari PT KA. Asalkan semua sarana prasarana sudah memungkinkan. Di antaranya sudah dobel trek dan kecepatan bisa 120km/jam. Jadi semisal kereta berhenti untuk ngecer bongkar muat penumpang nanti bisa ditukar waktu ngetemnya dengan gas pol supaya waktu tempuh bisa tepat waktu. Yg membuat keadaan seperti sekarang ini kan sebenarnya juga dari perlakuan PT KA sendiri yg masih melihat sisi keuntungan dari pada sisi kemanusiaannya.
[/quote]

Heran Waawww.... Setuju aku dengan kang semut! Tepuk Tangan
Stasiun² seperti SBI, SGU, dan SB itu bisa menjadi contoh bahwa kesenjangan sosial seperti mas Oui bilang itu tidak ada masalah, meskipun itu orang berdasi atau apapun yang pasti apabila sudah ada jiwa baur-membaur sesama manusia pastilah tidak akan ada kesenjangan sosial itu, maka tidak ada masalah kalau K3 berhenti di GMR jika masyarakat mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Tak banyak cakap dan lain²... hanya promosi Facebook

(FACEBOOK SILAHKAN KLIK GAMBAR DIBAWAH BERIKUT)
Reply
#13
Mungkin ini soal urusan kualitas pelayanan perjalanan KA, sementara itu KA kelas canpuran biaya perawatannya lebih besar dibanding KA 1 kelas saja, kalau KA Eksis (K1 dan K2) pendapatan masih cukup memuaskan, sehingga masih berlaku hingga sekarang...
Reply
#14
Kalo K1 digabung sma K3 yg ada k1 banyak kambingnya plus pasar keliling ddlm k1 jd dah ga nyaman lg sesuai dngn tarifnya.
Reply
#15
Dibatasi dgn KMP,lalu pintunya ditutup.Kira2 bisa g ?
Fanboys are people who are willing to defend and promote the object of their affection. They are rarely objective and disregard facts that contradict their opinions.
BB: 55FFFBE5
Reply
#16
YA tetep ga bisa lha...
Ntar yang penumpang k-1 ada yang mau naik dari STA laen gimana?
Terus jadi kayak dalam penjara aja kalo pas kereta berhenti di sta gitu....

SEBELUM MENUTUP MATA INI IJINKAN AKU TUHAN MELIHAT SEMUA JALUR MATI DI JAWA HIDUP KEMBALI. AMIN

Reply
#17
Menurut saya, secara politis agak sulit digabung, karena dalam prakteknya jadi rancu.
Apalagi orang kita terkenal tidak tertib. Selain nanti banyak kambing loncat [pengganti kutu loncat], juga perbedaan tarif ikut menyeleksi dan memberi jarak untuk yang eksekutif.

Karena kita harus maklum, untuk K1 tentunya diharapkan, penumpang lebih nyaman dan kenyamanan itu tidak semata hanya dari AC yang dingin, kursi yang empuk, gerbong yang bersih, tapi juga secara psikologis, dengan pemandangan yang mengenakkan buat para penumpang K1.
Ini bukan untuk melecehkan para penumpang K3 lho. Anda sendiri pasti juga tahu perbedaan ini.

Ibarat anda tidur atau makan dihotel atau restaurant mahal, tentu akan menemui perbedaan dengan saat anda makan diwarung, yang bisa seenaknya merokok dan makan sambil angkat kaki.
Karena harga mahal yang anda bayarkan, bukan hanya untuk tidur diranjang empuk atau makanan yang enak, tapi suasana berbeda inilah yang anda beli atau bayarkan.

Dari segi finansial, akan lebih aman dan laku jika K2 digandeng dengan K1, dibanding K2 dengan K3.
Ya karena perbedaan dan perilaku yang berbeda, dan harga K1 yang lebih mahal itulah yang dibeli dan dibayar oleh penumpang K1 untuk kenyamanannya.

Hanya yang harus diperhatikan oleh penyelenggara perkereta apian, entah K1, K2 atau K3, semua fasilitas yang diperlukan oleh penumpang, seperti adanya air di toilet, lampu penerangan didalam gerbong, semua harus dalam keadaan berfungsi dengan baik.

Inipun juga kembali pada ; penumpang dan petugas, kembali kepada SDM kita semua, bagaimana menyikapi dan perilakunya.

Sebagai contoh nyata, saat rangkaian Matarmaja sampai di ML, para penjual bakso didepan Sta ML, juga Mikrolet dan becak, akan banyak yang memanfaatkannya.
Tapi, sebaliknya, ketika rangkaian Gajayana yang masuk, hampir tidak ada penumpang yang jajan bakso dengan gerobak tersebut. Gantian pengemudi taksi lah yang panen, parkiran mobil penjemputpun penuh.

Hayo, kalau anda perhatikan, penumpang K1 biasanya kan cantik dan ssssegar......Ngiler
Betul tidak......Playboy
Reply
#18

Mengangkat trit yg telah lama "kelelep" Ngikik

Waktu trit ini dibuat 6 taun lalu, rasanya banyak yg bilang susah kalo diwujudkan KA campuran selain K1+K2. Tapi, sekarang setidaknya ada KA campuran selain K1+K2, yaitu:
1. K1+K3: Malioboro Ekspres, Pangrango.
2. K1+K2+K3: Malabar, Harina, Gumarang.
3. K1+K2: sebutin aja sendiri, banyak soalnya... Ngakak

Dan tentu saja setiap KA campuran mempunyai keunikan tersendiri pada masing2 stanformasinya. Kira2 ada yg mau usul KA campuran kelas apa lagi & rutenya? Silakan dishare ke sini... Bye Bye
Buah dari perjuangan adalah kebahagiaan
Semakin keras kita berjuang bagi hidup kita, semakin manis pula buahnya
Semakin santai perjuangan kita, semakin pahit pula buahnya


Reply
#19

Mengangkat trit yg telah lama "kelelep" Ngikik

Waktu trit ini dibuat 6 taun lalu, rasanya banyak yg bilang susah kalo diwujudkan KA campuran selain K1+K2. Tapi, sekarang setidaknya ada KA campuran selain K1+K2, yaitu:
1. K1+K3: Malioboro Ekspres, Pangrango.
2. K1+K2+K3: Malabar, Harina, Gumarang.
3. K1+K2: sebutin aja sendiri, banyak soalnya... Ngakak

Dan tentu saja setiap KA campuran mempunyai keunikan tersendiri pada masing2 stanformasinya. Kira2 ada yg mau usul KA campuran kelas apa lagi & rutenya? Silakan dishare ke sini... Bye Bye

ka campuran K3 80 TD + K3 106 TB belum ada  Ngeledek
[/quote]
Reply
#20

Mengangkat trit yg telah lama "kelelep" Ngikik

Waktu trit ini dibuat 6 taun lalu, rasanya banyak yg bilang susah kalo diwujudkan KA campuran selain K1+K2. Tapi, sekarang setidaknya ada KA campuran selain K1+K2, yaitu:
1. K1+K3: Malioboro Ekspres, Pangrango.
2. K1+K2+K3: Malabar, Harina, Gumarang.

3. K1+K2: sebutin aja sendiri, banyak soalnya... Ngakak

Dan tentu saja setiap KA campuran mempunyai keunikan tersendiri pada masing2 stanformasinya. Kira2 ada yg mau usul KA campuran kelas apa lagi & rutenya? Silakan dishare ke sini... Bye Bye
[/quote]

tambahin jeng:

K1+K3 (106 TD): Pangrango..

Oh iya Gumarang dulu waktu tahun 2013 stamformasinya pernah K1+K2+K3 (80 TD) lho..cuma emang gak lama..
kunjungi blog saya di Ngeledek


Lok Merah Biru
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)