Ini guyonan ala Railmodeller Bandung:
Ceritanya terjadi beberapa minggu setelah Perang Dunia Kedua (Perang Eropa) berakhir.
Waktu itu 2 tentara sekutu, seorang tentara Amerika dan seorang tentara Inggris, mengawal seorang mantan tentara Waffen SS ke tempat pengadilan naik kereta api reguler.
Seperti halnya kereta api di Jerman, kereta yang mereka naiki adalah kereta kompartemen yang kompartemennya agak besar.
Di tengah perjalanan ada seorang wanita masuk ke kompartemen mereka dan duduk di depan mereka. Karena hawanya panas, otomatis si cewek pakai rok pendek.
Tiba-tiba si cewek menyilangkan kakinya, sehingga pas mengangkat kakinya, celana dalamnya kelihatan, dan dilihat ketiga tentara itu!
Waah...kelihatan kalau warna celana dalamnya biru tua dengan motif bintang-bintang. Si tentara Amerika langsung bangkit dan memberi hormat!
Si tentara Inggris dan Jerman terbengong-bengong... Si Inggris bertanya "Memangnya kenapa kok pake hormat segala?"
Si Amerika menjawab "Saya melihat bendera
Star Spangled Banner negeriku tercinta..."
Setelah itu, si Amerika duduk.
Beberapa menit kemudian, datang lagi seorang cewek, dengan pakaian yang mirip dengan cewek pertama. Dan sama seperti yang pertama, si cewek menyilangkan kakinya, dan kelihatan celana dalamnya!
Rupanya si cewek itu pakai celana dalam motif bendera Inggris.
Kontan, si Inggris langsung berdiri dan memberi hormat, yang membuat bingung si Amerika dan Jerman. "Ada apa lagi?" tanya si Amerika.
"Saya melihat bendera
Union Jack lambang kejayaan
British Empire!" jawab si Inggirs. Setelah itu, sang tentara Inggris duduk.
Selang beberapa jam kemudian, datang cewek ketiga. Seperti dua cewek sebelumnya, dia langsung duduk di depan ketiga tentara tadi. Dan pas di tengah-tengah, tiba-tiba si cewek menyilangkan kaki, sehinga ketiga tentara itu melihat kalau si cewek....tak pakai celana dalam!!!
Kontan si Jerman langsung bangkit sambil memberikan hormat Nazi
"Heil!!!"
Sang tentara Amerika dan Inggris terheran-heran dan bersungut-sungut bertanya: "Ngapain kamu?"
"Saya melihat kumis
der Furhrer yang tercinta..." jawab si Jerman.