Thread Rating:
  • 1 Vote(s) - 5 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Wonogiri
wah...wah... dah gak sabar pengen naek railbus ke WNG nih....
Obsesi: Bikin perusahaan KA sendiri Ngiler
Reply
Out of Topic ʕ•́ᴥ•̀ʔっ
ini contoh railbus yang operasional di Rumania

Uploaded with
cocok ya kalau dipakai Purwosari-Wonogiri.






Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply

FOTO: Espos/Ratna Puspita Dewi


perhatikan foto diatas, gambar tersebut diambil dari Jembatan Penyeberangan kawasan Sriwedari, ada yang aneh, kok relnya bisa berbelok2 begitu ya? kalau saya lihat rel KA di Slamet Riyadi yang agak belok2 cuma di rel bengkong Purwosari dan depan BCA Gladak
.
Reply

Ya dari dulu emang belok mas, cuma liadnya aja ga serius ... di gladak juga belok, beloknya rel sebelum patung ...
Facebook :


Official Web :


Lok Merah Biru
Reply
Quote:

By on 10 Mei 2010

Solo (Espos)–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akhirnya memutuskan akan memberlakukan car free day di Jl Slamet Riyadi pada Minggu (30/5).

Atas pemberlakukan program tersebut, Jl Slamet Riyadi dari Purwosari hingga Bundaran Gladak tertutup untuk semua kendaraan bermotor kecuali kendaraan umum. Selain itu, kebutuhan angkutan masyarakat di jalan protokol Kota Bengawan itu juga akan dilayani kendaraan tidak bermotor seperti becak, andong, dan dokar. Untuk pengenalan, car free day hanya diberlakukan selama sekali sepekan, setiap hari Minggu, pada pukul 05.00-09.00 WIB.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Yosca Herman Soedrajat menerangkan setelah melalui kajian panjang dan sempat mendapat tanggapan negatif beberapa pihak, Pemkot akhirnya mengambil keputusan untuk memberlakukan car free day di Jl Slamet Riyadi per 30 Mei 2010. Menurut Herman, sapaan akrabnya, car free day kali ini lebih ditujukan untuk mendorong masyarakat memanfaatkan kendaraan umum dan kendaraan tidak bermotor. Pihaknya yakin jika kebiasaan tersebut dipertahankan lambat laun jumlah pengguna kendaraan pribadi akan berkurang.

“Akhirnya setelah melalui analisis dampak lalu lintas program car free day akan diberlakukan dari Purwosari sampai Gladak, 30 Mei. Tidak ada penggal-penggal seperti yang pernah diwacanakan. Car free day diberlakukan dari pukul 05.00-09.00 WIB, sementara khusus pada hari Minggu. SK (surat keputusan-red mengenai itu pekan ini juga diterbitkan,” jelas Herman, saat ditemui wartawan, seusai mengikuti rapat staf pegawai Pemkot Solo, di Balaikota, Senin (10/5).

Sementara itu, arus kendaraan bermotor pribadi diarahkan melalui jalan di alternatif di sisi selatan dan utara Jl Slamet Riyadi. Seperti arus lalu lintas kendaraan pribadi dari arah timur didorong melalui Jl Ronggowarsito dan Jl Dr Radjiman. Herman mengakui akibat pemberlakukan car free day, jalan alternatif yang sejurus dengan Jl Slamet Riyadi berpotensi macet.

tsa

Kalau car free day nya tidak dipotong2 per perempatan KA Feeder bisa tancap sampai batas maksimum BB 300 29 Ngakak

*anyel aku kok mlaku alon2* sekali2 time is money gitu loh Ngakak bantalan sudah beton, R42, tancaapppppp:Ngeledek
.
Reply


yo ojo anyel to mas karena BB30029 juga melakukan CARE SAFETY FIRST la wong penumpange juga pingin cuci mata di spanjang jl.slamet riyadi..NgakakNgakak<img src='http://www.semboyan35.com/images/overstappen.png'>
tuhh sepi kan...piye iki..Ngeledek

Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply
Quote:
Hujan sebabkan 2 jembatan di Wonogiri putus

By Arif Fajar on 15 Mei 2010

Wonogiri (Espos)–Hujan terus-menerus Jumat (14/5) mulai pukul 21.34 WIB hingga Sabtu (15/5) pukul 05.02 WIB menyebabkan bencana alam di berbagai titik di Kabupaten Wonogiri. Beberapa titik terpusat di Kecamatan Wonogiri dan paling banyak di Selogiri.

Hujan semalam itu, menyebabkan dua jembatan di dua desa di Kecamatan Selogiri putus. Akibatnya arus transportasi antardesa dan antarkabupaten putus. Selain itu 17 rumah di Desa Gemantar tergenang, serta 26 hektare (ha) lahan persawahan di lima desa di Kecamatan Selogiri juga tergenang air sehingga menyebabkan penurunan produksi padi musim tanam (MT) II ini. Lahan sawah itu tersebar di Desa Pule, Jendi, Jaten, Kaliancar dan Gemantar.

Sementara bencana alam yang nyaris bersamaan, menimpa rumah Sardi dan Tanto, keduanya warga Wonokarto RT 1/RW I, Kelurahan Wonokarto, Wonogiri. longsoran tebing belakang rumah keduanya mengakibatkan tanah menutup rel kereta api dan menyebabkan KA jurusan Wonogiri-Solo tidak bisa lewat.

Menurut Camat Wonogiri, Sriyono kerugian akibat tanah longsor itu senilai Rp 15 juta. Berdasar pemantauan Espos di lokasi kejadian longsoran tanah mengkhawatirkan kondisi rumah Sardi, karena longsoran tanah sudah mencapai pondasi rumah bagian belakang. Namun demikian, pemilik rumah masih belum berpindah tempat.

Sedangkan di Selogiri, dua jembatan putus akibat diterjang arus deras sungai, yakni Jembatan Ngaliyan, Kelurahan Kaliancar dan Jembatan Gempeng, Desa Jaten. Jembatan Ngaliyan memutuskan jalur antardesa dari Desa Gemantar ke Kelurahan Kaliancar.

Ambrolnya tanah aspal yang menyebabkan Jembatan Ngaliyan putus menyebabkan satu orang luka-luka ringan. Ny Katiyem, 45, warga Josutan RT 3/RW 2, Kaliancar, Selogiri yang rumahnya berdekatan dengan jembatan menceritakan ambrolnya jembatan terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

“Saat itu ada tiga orang berjalan di atas jembatan, namun beruntung ketiganya bisa menyelamatkan diri. Dua orang, yakni Parno dan Jafar berhasil menyambar tiang jembatan dan menggelantung, sedangkan Eko Hartanto, anak Parno mampu melewati jembatan setelah didorong oleh Jafar. Pak Jafar sendiri kakinya luka-luka karena mencoba mendorong Eko untuk menyelamatkannya,” ujarnya.

Sementara itu Jembatan Gempeng, Desa Jaten, Selogiri menyebabkan arus lalu lintas antarkabupaten putus. Jembatan itu mampu menghubungkan Desa Jaten, Selogiri ke Nguter, Sukoharjo. Menurut Karmin, warga Gempeng, Jaten ambrolnya jembatan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. “Saya dan warga melihat sendiri ambrolnya jembatan itu,” ujarnya.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto didampingi Kasi Pemerintahan Desa (PMD) Kecamatan Selogiri, Sunardi langsung turun melakukan pengecekan ke lokasi bencana. Mantan Camat Puhpelem dan Slogohimo ini menyatakan ada enam desa yang terkena bencana alam. Yakni Desa Kaliancar, Jendi, Pule, Jaten, Gemantar dan Pare. Bencana alam itu berupa tanah longsor, rumah dan lahan sawah tergenang. “Kerugian akibat bencana alam tahun ini senilai Rp 800-an juta dan kini kami masih melakukan pendataan.”

tus


Kabar buruk SedihSedih semoga banjir segera surut, di beberapa kawasan tadi sampai 1 meter, dan jalur kereta api supaya bisa dapat dilewati kembali. Berarti hari ini KA Feeder batal ya Sedih
.
Reply
semoga cepat pulih, dan fedeer kembali aktif,,,,,,,,,,,,,,
Lok Merah Biru
Reply


Espos/Trianto Hery Suryono

SINGKIRKAN LONGSOR : Tenaga kerja dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bersama warga Lingkungan Wonokarto, Kelurahan Wonokarto, Wonogiri bekerjabakti menyingkirkan tanah longsor yang menutup rel KA, sehingga menyebabkan KA Wonogiri-Solo tidak beroperasi, Sabtu (15/5).
.
Reply


harus di bikin tembok/dinding terasering supaya nantinya tidak longsor maneh,
Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 3 Guest(s)