Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
All About KRL Rheostatik
#31

Untuk rheos memang belum ada yang dimodifikasi menjadi KRDE, karena yang dimodifikasi menjadi CKRDE itu adalah KRL Holec dan KRL Hyundai (serta 2 kereta tengah KRL Hitachi yang TSGO, CMIIW).

Prameks yang warna ungu itu buatan Nippon Sharyo dengan kode seri MCW-302 yang termasuk KRDH generasi kedua yang beroperasi dengan tiga pasang pintu di setiap kereta, sementara sebelumnya terdapat KRDH MCW-301 yang hanya memiliki dua pasang pintu di setiap keretanya, yang saat ini hampir semuanya sudah dimodifikasi RTF menjadi K3 yang dipakai KA lokal Cibatu dan KA Patas Merak (sisanya mangkrak di BY Pengok).

Masalah suku cadang atau sparepart dari rheos sendiri sebenarnya sudah dijamin karena ada produsen lokal yang membuatnya sehingga belum terjadi kasus kanibalisme komponen seperti pada KRL Holec.

Sekali lagi, CMIIW.

Bonusnya adalah foto KRL rheos stainless Nippon Sharyo sewaktu datang pertama kalinya di Jabotabek:


Sumber:
Tokyo Metro 05-108F|Sora Naegi

Jabodetabek no Tsuukin Dentetsu (KCJ)
Reply
#32
produsen lokalnya itu siapa ya ? dan apa benar rheos stainless hanya di produksi dan untuk indonesia saja ? krl rheos ini termasuk grade brp di nippon sharyo dibanding krl2 yg di buat di masanya, soalnya kalo di liat yg lain koq lebih bagusan di bodynya
Terdampar di Purwokerto setahun gara-gara proyek fiber optik Jateng ga kelarMarah
Reply
#33
dulukan rheos stainles sempat ada eksekutif dilengkapi AC (pakuan), nah AC nya itu dipasang/modifan BY atau langsung dari Nipponsharyo udah ada ada ACnya ?

Reply
#34
Modifan BY Mungkin soalnya Kalau gak salah yang dipasang AC itu cuma 1 rangkaian,Yang Dipake soeharto meresmikan jalur layang,Lagipula pada zaman Itu AC bukan standard Kita
BOBOTOH PERSIB
Reply
#35
Ternyata bukan produsen lokal, melainkan pihak Nippon Sharyo sendiri yang mendukung pengadaan suku cadangnya hingga saat ini (belum ada kepastian kapan pengadaan suku cadang dari sana dihentikan).

Untuk rheos stainless yang ber-AC itu adalah modifikasi dari BY MRI untuk dinasan KLB waktu Presiden Soeharto meresmikan jalur elevated/layang MRI-JAKK via GMR/JUA, sedangkan unit lainnya hanya dipasangi kipas angin karena standar SOP KRL ekspres saat itu baru menggunakan kipas angin model blower (yang anginnya lebih kencang dan lebih sejuk dari kipas angin di rheos mild steel) karena dia berdinas sebagai KL2 dan bukan KL1.

CMIIW.

Sedikit share, foto KRL rheostatik era Perumka:

Mild steel


Stainless steel ber-AC, batch 86


Stainless KL2, batch 87
Tokyo Metro 05-108F|Sora Naegi

Jabodetabek no Tsuukin Dentetsu (KCJ)
Reply
#36
Saya cuma bisa nyumbang poto



Poto oleh : Bpk Satrio Wibowo

Kalo yang ini poto saya sendiri, Rheos mild steel dengan tambahan 2 lampu d depan'a

Reply
#37

KL2 bukan ny striping ny Hijau-Biru mas,kayak K2 jarak jauh?
693-5073-893-673
Reply
#38

nah, yang no. 5 ini blm ada yang jawab nih...ada yang punya fotonya???


KL2 bukan ny striping ny Hijau-Biru mas,kayak K2 jarak jauh?
[/quote]

iya bener tuh, KL2 stripingnya harusnya hijau biru, dengan sedikit putih di tengah2....

u/ foto mild rheos dengan muka sedikit kuning ada ga yah?? kangen sama foto itu...
Reply
#39

itu tempatnya LINE BREAKER gan eh mas (hehehe kebiasaan ngaskus), Ngiler fungsinya dia buat pemutus arus dc 1500 v.

setiap KRL powering (diberi tenaga/ di gas istilahnya kalo di motor) dia akan ON. apabila release (tidak diberi tenaga) dia akan lepas. Nah saat on/off itulah timbul suara cklaakk yang berasal dari bunga api ketika LINE BREAKER bekerja
Reply
#40
wah saya juga jadi ikut tau nih mas ismi
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)