Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Cetak Biru Transportasi Massal Bandung
#1
Quote:Cetak Biru Transportasi Massal Selesai 2011

BANDUNG, (PR).-
Cetak biru (blueprint) transportasi massal metropolitan Bandung ditargetkan selesai tahun 2011. Saat ini, pemerintah pusat, pemprov, pemkot/ pemkab, dan berbagai pihak terkait, sedang dalam tahap finalisasi studinya.

"Nama studinya adalah ’Integrated Public Transporation Masterplan for Bandung Metropolitan Area’, yang juga melibatkan calon investor dari Prancis dalam pembuatannya," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dicky Saromi, di Bandung, Senin (19/7).

Menurut Dicky, ada beberapa alternatif moda yang dibahas untuk sistem transportasi massal tersebut, di antaranya revitalisasi kereta api Padalarang-Cicalengka, monorel, atau cable car (kereta gantung).

Pemilihan moda transportasi tersebut diselaraskan dengan rencana rekayasa lalu lintas, yang digagas Kementerian Perhubungan dan Dishub Jabar, untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di metropolitan Bandung.


Pembagian "ring"

Nantinya, metropolitan Bandung akan dibagi ke dalam tiga ring lalu lintas utama, yaitu Ring I yang meliputi Kota Bandung-Cimahi, Ring II (Kab. Bandung-Bandung Barat), dan Ring III (Sumedang-Purwakarta). Nantinya, di masing-masing ring akan diatur sedemikian rupa, supaya tidak semua masuk Bandung.

Ditambahkan, untuk melakukan sistem tersebut harus dibangun lapangan parkir massal di luar Kota Bandung, misalnya untuk wilayah barat bisa dibuat di Padalarang, dan wilayah timur dibuat di Cileunyi.

Nantinya, kendaraan wisatawan yang datang ke Bandung, tidak harus masuk Kota Bandung. Tetapi, cukup berhenti di Cileunyi atau Padalarang. Selanjutnya dari lapangan parkit tersebut, wisatawan meneruskan perjalanannya ke tempat wisata dengan menggunakan sistem angkutan massal.

"Kami pun membahas pelarangan operasi kendaraan, berdasarkan nomor kendaraan ganjil atau genap pada hari-hari tertentu.

Sementara Wakil Ketua Umum Kadin Jabar Bidang Perhubungan, Pariwisata, dan Telematika, Yachya Machmoed mengatakan, jika tidak ada solusi dari sistem transportasi massal yang terintegrasi, diperkirakan dalam 3-4 tahun ke depan Kota Bandung akan mengalami macet total.

"Bayangkan pertumbuhan jumlah kendaraan 17 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan jalan hanya satu persen per tahun," katanya. (A-135)***
Penulis:
Back
TRAVEL WARNING TRAIN DANGEROUSLY exotic VEHICLE
Reply
#2
Klo cetak birunya saja baru beres 2011 , kapan selesainya revitalisasi jalur KA Cicalengka - Padalarang ?
Knapa ya penghidupan kembali jalur mati daops II BD nggak disinggung ya ? padahal ini juga solusi untuk sarana transportasi massal ...
Reply
#3
cuma bisa mengaminkan saja , semoga gak cuma jadi wacana kayak yang lainnya
Reply
#4
kereta gantung, ini bgs sekali. tp ini hny utk jarak pendek ya... ga sampe lintasan cimahi -cileunyi
Keep Fighting Never Give
Reply
#5
Semoga lekas tercapai.

Harapan saya sih, semestinya dalam jangka pendek rangkaian KRD ekonomi ditambah hingga jadi 8 rangkaian, terus KRDE ditambah 2 lagi. Dengan begini bisa memperlancar kemacetan lalu lintas.
Reply
#6
Alangkah baiknya ...laksanakan saja apa yang ada hadapan kita...jangan terlampau berharap dengan Integrated Public Transporation Masterplan for Bandung Metropolitan Area’ karena entah tahun kapan akan trealisasasi. Sambil menunggu projek selesai , kita tunggu proyek Kementrian Perhunbungan up Dirjen Perkeretaapian yang waktu dekat akan menggoerasikan KA Bandung- Bogor, KA Bandung-Jatinangor, KA Bandung Ciwidey, KA Banjar - Pangandaran- Cijulang dan lainnya.
Reply
#7
blueprintnya aja baru 2011 itu juga klo tepat waktu. pembangunannya sekian tahun kedepan lag, sampe bd macetnya sudah membatu.
TRAVEL WARNING TRAIN DANGEROUSLY exotic VEHICLE
Reply
#8
Sayang sekali bahwa Bandung harus macet kaya begini. Memang, selama pengambil keputusan matrek, rasanya susah untuk mencairkan kemacetan di Bandung.
Reply
#9
Quote:Kamis, 29/07/2010 13:33 WIB
Kadishub: Dua Investor Tertarik Bangun Subway di Bandung
Oris Riswan Budiana - detikBandung


Bandung - Pemkot Bandung berencana membangun kereta bawah tanah (subway) dan kereta gantung (skyline) untuk mengurai kemacetan. Kepala Dishub Kota Bandung Prijo Soebandono menyatakan kini sudah ada dua investor yang tertarik dengan dua proyek itu.

"Sekarang sudah ada dua investor yang menyatakan tertarik dengan rencana kita membangun sarana transportasi alternatif," terangnya saat dihubungi detikbandung, Kamis (29/7/2010).

Sebenarnya kata dia, investor yang tertarik lebih dari dua, namun belum menyatakan ketertarikannya secara resmi. "Ada beberapa (investor) sih sebetulnya. Tapi yang menyatakan benar-benar berminat baru dua," ungkapnya.

Diharapkan, rencana pembangunan sarana transportasi tersebut bisa dimulai tahun depan. "Mudah-mudahan tahun depan bisa mulai diwujudkan," katanya.

Namun ketika ditanya lokasi pembangunan subway dan skyline di mana, Prijo menyatakan untuk lokasinya masih belum pasti.

(ors/ern)
Reply
#10
Subway untuk wilayah bawah, dan KA gantung untuk areal pegunungan, saya rasa itu solusi ideal.

Cuman ada kawan saya yang bilang kalau KA gantung agak rentan dioperasikan di saat hujan deras atau angin kencang. Hujan deras memang sering terjadi di Bandung, tapi angin kencang agak jarang.

Kalau subway sebenarnya bisa kebal banjir. Buktinya, di India subway nggak pernah kemasukan banjir tuh. Begitu juga di kota kaya Paris atau Singapore....

Hanya mental "mata duitan" yang menggelayuti para pengambil kebijakan kota Bandung yang umumnya mencegah kemajuan di kota Bandung. Saya berharap semoga suatu saat kota Bandung akan dikuasai mereka yang jujur, berpikiran terbuka, rendah hati, dan mau bekerja tanpa pamrih. Dengan begitu kota Bandung akan maju.
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)