Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Sistem Transit di Jabodetabek. Mungkinkah?
#11
Secara faktanya kepadatan penumpang dari Bekasi yang hendak ke Tanah Abang di pagi hari enggak sepadat yang ke arah Jakarta Kota via Ps. Senen. Begitu pun arah sebaliknya di sore harinya. Untuk Bogor - Tanah Abang pun demikian, enggak sepadat yg ke arah Jakarta Kota via Gambir / rel layang. Begitu pun arah sebaliknya di sore harinya. Langkah PT. KA kala itu hanya mengakhiri dan mengawali perjalanan KRL Serpong cuma sampe Tn. Abang sudah tepat. Sebab mayoritas penumpang turun di Tn. Abang. Begitu pun yang dari Rangkas Bitung sekalipun. Coba tengok aja sehari2, sepadat2nya KD3 Langsaman macem Rangkas gitu yg sampe ke atap dan luar lok CC 201 sekalipun mana coba yg padetnya sampe st. Jakarta Kota.

Aku malah pengen banget kalau perjalanan KRL Tangerang enggak lagi sampai Jakarta Kota, tapi sampai Duri saja, bahkan kalau perlu sampai Tn. Abang. Pasti bakalan banyak yang minat karena sasaran tujuan mereka ke berbagai tujuan banyak yg ke Tn. Abang deh pastinya. Jadi, kalau aku cenderung setuju supaya perjalanan KRL Ekonomi AC Ciliwung yg skr beroperasi supaya dipasin waktunya sama jam2 kedatangan masing2 KRL Ekonomi AC dari berbagai jurusan (Bogor, Bekasi, Serpong dan Tangerang). Sebab, yg skarang sangat gak praktis itu yah mesti ke loket lagi bayar pula Rp 3.500,00. Dah berat diongkos Rp 4.500,00 utk Ciujung, ditambah pula mesti bayar Rp 3.500 itu Ciliwung. Totalnya jadi Rp 8.000 semisal utk turun di stasiun Kamp. Bandan. Blom ke tmp tujuan mesti naik ojek, angkot atau pun bus2 umum.

Selagi KRL Ekonomi masih beroperasi dan manusia2 laba2 ala Alain Robert-nya Indonesia masih menggelantungi seantero KRL Ekonomi, di saat itulah para penjaga stasiun di tiap sudut berperan penting jaga mrk yg selalu banyak menerobos pintu keluar stasiun dg berjalan kaki ke jalan raya melalui petak rel KA. Jadi kasian kalau dg sistem handle2 per area spt yg mas sky_fai itu diterapin, takut2nya PT. KA melalui PT. KCJ malah menarifkan perjalanan transit pr penumpang bagaikan KRL Ciliwung yg kini beroperasi.

Reply
#12
sistem komuter karakteristiknya beda sama rapid transit. kalo komuter itu melayani penumpang sekitar kota besar (suburb) langsung ke pusat metropolis. sementara rapid transit melayani penumpang yang bergerak diseluruh wilayah dalam kota metropolis.

kalo dilihat, jaringan komuter seperti cabang2 pohon yang memusat di satu batang pohon. sementara rapid transit menyebar seperti jala. maka dari itu titik temu jaringan mirip jala banyak sekali. sehingga jaringan rapid transit banyak terdapat titik transfer. contohnya jaringan busway.

sementara jaringan komuter, titik temunya ya cuma di stasiun pusatnya saja. contoh di jakarta di jakarta kota.

cmiiw...
"Train approaching! Please remain behind yellow line!"
Reply
#13

kang adi, menurut pendapat saya, KRL ini justru masuk ke kelas rapid transit, dimana titik temu KRL tidak hanya di 1 tempat, misalnya manggarai, tanah abang, kota, dan jatinegara...

CMIIW

Reply
#14
tapi dulu belanda membangun jalur2 ka tersebut untuk ka2 komuter dan luar kota. sementara sistem rapid transit nya di perankan oleh trem.

tapi boleh juga idenya. Xie Xie
"Train approaching! Please remain behind yellow line!"
Reply
#15
Well, tinggal dari KAI/KCJ dong klo gitu...mau ngga mereka membuat seperti itu, dengan asumsi pasokan listrik cukup untuk banyak KRL AC..

CMIIW
Reply
#16
Wah, berati semisal SMRT ( Sistem-MRT ) itu jadi di terapkan di Commuter, otomatis mua sarana & prasarana pun harus tetap terjaga dunk demi kelancaran itu semua. Bayangkan aja, dgn jadwal yg begitu padat, di tambah MgQn pnp resmi & para Kambing'ers bila terjadi problem teknis ato mekanis bahkan terjadi PLH. Wahh, berapa byk jadwal KRL/KA yg tertunda bila masalah itu terjadi di jalur vital, di tambah kerugian PT. Kereta Api Indonesia (Persero) itu ndiri, ckckckck . . .
MONGGO ( - Pengumuman - ) MAMPIR
Reply
#17
Tp ngomongin urusan LAA aja kok gak selesai2 ya??

Padahal sesama BUMN lho.
The only thing necessary for the triumph of evil is for good man to do nothing.
(Edmund Burke 1729-1797)
Reply
#18
[/quote]

bagus juga idenya Top Banget
tapi ribet tuh Bingung
harus tepat jadwal
dan kondisi kereta harus fit slalu
walau kau sering mogok, tapi kau tetap yang terhebat, I ♥ BN HOLEC Top Banget
Reply
#19
naekin lagi ah..

skrg dengan adanya single class Commuter Line udah sistem transit jadinya

Playboy

Ngakak
Reply
#20
alhasil setahun setelah thread ini tenggelam yaitu 5 desember 2011, sistem transit krl berubah menjadi sistem commuterline dan loopline. sistem yang menurut operatornya adalah yang paling efisien dan optimal untuk keadaan saat ini:

"Train approaching! Please remain behind yellow line!"
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)