Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Jalur Mati Rembang - Blora
#1
Ada yang tahu info ato pernah mblusukan jalur Rembang-Blora dimana jalur tsb dari Blora bisa tembus sampai Cepu?

Saya pernah lewat jalan raya dari Cepu-Rembang tapi lihat di kiri kanannya tidak ada bekas rel ataupun bangunan maupun sesuatu lainnya yang "berbau" KA. Playboy Pakdhe pernah report jalur Cepu-Blora tapi untuk jalur Blora-Rembang belum ada.
Dreaming of TTG-KEJ track (re)activation ---> My dreams will come true!
Reply
#2
Saya punya peta di Atlas saya, cuman sekarang udah raib entah ke mana.Sedih
Tapi, jalur Rembang-Blora bukan sekedar cerita fiktif belaka, tetapi pernah ada.

Notes to momod: kalo ada trit serupa tlg digabung.
Buah dari perjuangan adalah kebahagiaan
Semakin keras kita berjuang bagi hidup kita, semakin manis pula buahnya
Semakin santai perjuangan kita, semakin pahit pula buahnya


Reply
#3
Sepertinya narrow gauge (gauge-nya dibawah 1067mm) dan perutukannya dikhususkan untuk perkebunan CMIIW

salahsatu petunjuknya adalah gambar di bawah ini



atau dilanjut

selamat mencari walau lewat Gmap
Plymouth PKC menuju hari kejayaannya dengan angkutan yang berbeda, yaitu BATUBARA

walau koleksi foto belon banyak
Reply
#4
Jalur Rembang - Blora ini merupakan jalur cabang dari jalur Semarang-Joeana-Rembang-Tuban.Nah,di Rembang sndiri lepas stasiun Rembang (arah timur) ada 2 jalur,satu ke arah Lasem smpi Bojonegoro (cmiiw) satunya lagi berbelok ke selatan.Nah jalur yg ke selatan itulah yg ke Blora.Sisa dari jalur ini sdh sangat susah ditelusuri.Selama bbrp kali saya pulang kampung ke Rembang,hanya di bbrp titik saja yg msh bs dijumpai bekas jalur kereta.Salah satu di areal stasiun Rembang.Di tempat itu yg saya nilai msh bs menjadi bukti bahwa dahulu di situ pernah ada jalur kereta.

Saya sempat maen ke rumah dinas pensiunan pegawai.Beliau menyampaikan bahwa jalur itu ditutup karena pendapatan yg tidak sebanding dengan biaya operasi.Itu karena komoditi yg selama itu menjadi "pengguna" setia kereta mulai tergantikan oleh truk.Hasil pertanian dan perkebunan mulai didistribusikan menggunakan truk,tidak lagi memakai kereta api.

Mungkin itu dulu info yg bs saya share ke rekan2 semua.Pulkam berikutnya saya sdh berniat akan menelusuri jalur ini smpi sekuat saya.Dan akan mendokumentasikan benda2 yg masih tersisa.Mohon maaf dan koreksinya apabila info yg saya berikan di atas salah.
Reply
#5
Kok sepi-sepi aja??? Bingung Bingung
Reply
#6

sesuai dengan dugaan saya, karena percabangannya banyak yang mengarah ke perkebunan
nambahin peta lama

Bye Bye
Plymouth PKC menuju hari kejayaannya dengan angkutan yang berbeda, yaitu BATUBARA

walau koleksi foto belon banyak
Reply
#7
sebenarnya di sekitar blora masih ada bekasnya, masih ada jembatan dan bekas stasiun

kalau stasiun yang tersisa hanya stasiun blora (masih kelihatan logo PJKA-nya, dan juga spoor belok ke rembang, karena kalau spoor lurus malah ke semarang), dan stasiun jepon (sekarang sudah jadi ruko atau pasar. lupa saya...)Ngakak

maaf kalau ngga ada pictnya, karena saya baru sekali ke blora dan kebetulan lihat bekas-bekas jalur KA di situ

dan kalau ada kesalahan mohon diperbaiki
Xie Xie

Reply
#8
Jalur ini mati lebih dahulu daripada Rembang - Semarang dan Rembang - Lasem. Saat melintas di sini ( naik Bus jurusan Rembang - Blora beberapa tahun silam ) jam 5 sore saja sudah sepi nyenyet , petheng ndhedet dan saat ditengah hutan jati ini bus yang kami tumpangi hampir tidak berpapasan dengan mobil laindalam waktu yang lama, Sesekali terlihat rel yang ompong atau tertimbun tanah ,bahkan fosil2 tiang telegrap saat itu masih terlihat. Rumah pendudukpun jarang terlihat , dan kalaupun menemukan pintunya pasti tertutup .

Wah pokoknya sepi deh .Tentu saja dengan kondisi ini jangan berharap dan berbicara tentang okupansi penumpang. Kondisi rel hampir 100 % R 25 berkarat dan rapuh.D 301 menjadi andalan karena memang daya dukung rel terhadap tekanan gandarnya hanya sekitar 7-8 ton, Gerbong type CR( kelas 3 dengan rem tangan dan GR ,gerbong barang bergandar 2 juga pakai rem tangan ) menjadi saksi terakhir lintas Rembang - Blora yang sesekalimembawa gerbong datar type PR untuk membawa Balok kayu Jati tebangan ,

D 301 membawa satu gerbong CR dan 2 gerbong CR menjadi andalan di saat2 terakhir beroperasinya jalur ini yang sesekali diselipi dengan 2 gerbong PR atau YR yang menempuh jarak sekitar 40 Km dengan waktu lebih dari 2 jam .

Seandainya saja sebelum jalur ini mati total , di coba dioperasikan KRD MCW 300 minimal 2 gerbong dengan Trayek Rembang - Blora - Cepu - Bojonegoro PP mungkin nasib jalur ini akan berbicara lain , Karena masih banyak orang / penduduk Indonesia di Pulau Jawa ini yang masih merasa pusing saat mencium bau bensin / solar dan rasa mual atau mabuk darat saat menggunakan angkutan Bus , atau angkot contohnya saja saya dan keluarga .
CMIIW
Reply
#9

Out of Topic ʕ•́ᴥ•̀ʔっ
Salah satunya saya, selalu pengen muntah kalo naik angkot padahal ga nyium apa2






tanah yg dahulu dilalui KA apa masih milik PJKA / PT. Kereta Api Indonesia (Persero) atau sudah berpindah tangan?
Plymouth PKC menuju hari kejayaannya dengan angkutan yang berbeda, yaitu BATUBARA

walau koleksi foto belon banyak
Reply
#10


Salut mas Bambang.. masih bisa menyumbang nostalgia masa lalu meskipun sekedar menghibur jalur yang sudah membeku jadi fosil ini..kalau dahulu mau spekulasi di era PJKA bener adanya nasib jalur ini akan berbeda.
Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)