Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
E-TICKETING Kereta Api
#31

Rawan pemalsuan mas....Ngakak
lagian juga untuk memaksimalkan tenaga kerja aja di lingkungan sta.
ntar kalo uda jalan sistem ini ntar banyak dipecat lho...Sakit

SEBELUM MENUTUP MATA INI IJINKAN AKU TUHAN MELIHAT SEMUA JALUR MATI DI JAWA HIDUP KEMBALI. AMIN

Reply
#32
sumber:
http://economy.okezone.com/read/2011/10/11/320/513686/permudah-beli-tiket-pt-ka-tempatkan-rail-box-di-mal



Reply
#33

Saat ini baru terbatas untuk nasabah BNI pengguna KA K1 dan K2 jarak jauh.
Diluar itu belum (tidak) bisa.
Berharap semoga bisa diperluas lagi.
Reply
#34
dulu pernah ada mesin Kartika (kartu tiket KA), kyk mesin ATM gitu...
di Sgu & Bd ada mesinnya...
sekarang gimana kelanjutannya??
Reply
#35
Quote:

Published on 11 October 2011

(Jakarta, 11 Oktober 2011), Direktur Komersial PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO), Sulistyo Wimbo Hardjito dan Direktur Konsumer & Ritel PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk, Darmadi Sutanto, menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pengembangan Kartu Member KAI Rail Card, di Gedung BNI Jalan Jenderal Sudirman Kav-1 Lantai 23 Jakarta Selatan.

RAIL CARD adalah kartu prepaid yang diterbitkan BNI sebagai pengganti uang tunai yang merupakan hasil co-branding kartu member KAI, dapat diisi ulang (to up) di ATM BNI, merchant BNI yang memasang logo BNI Prepaid, dan mesin EDC (Electronic Data Capture) yang terdapat di loket Stasiun Kereta Api yang disediakan BNI. Rail Card ini juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran tiket kereta api serta transaksi pembayaran lainnya di merchant-merchant yang memasang logo BNI Prepaid.

Harga kartu perdana dari Rail Card ini adalah Rp. 20.000,- (sudah termasuk PPn), dan dapat diisi ulang dengan nominal yang tersedia sebesar Rp. 10.000,- ; Rp. 20.000,- ; Rp. 50.000,- ; Rp. 100.000,- ; Rp. 250.000,- dan Rp. 500.000,-. Untuk maksimum nominal saldo dalam kartu sebesar Rp. 1.000.000,-. Sementara untuk jangka watu Rail Card adalah selama 10 tahun atau selama masih terdapat saldo.

Untuk memperoleh Rail Card ini masyarakat dapat datang dan langsung membelinya di Kantor Cabang Bank BNI serta di beberapa stasiun diantaranya: Stasiun Gambir, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Semarang. Pelanggan yang yang telah teregistrasi sebagai anggota Kereta Api Frequent Passenger (KAFP), akan mendapatkan poin sejumlah tertentu setiap kali bertransaksi dengan Rail Card.

Setiap transaksi kelipatan Rp. 5.000,- pelanggan berhak mendapatkan satu poin. Poin ini akan terakumulasi dan dihitung setelah tiket yang dibeli dipergunakan dan berlaku sampai dengan 2 tahun. Khusus customer yang melakukan pembayaran dengan menggunakan Rail Card, berhak atas poin insentif sebesar 25% dari nilai transaksi.

Direktur komersial PT Kereta Api Indonesia (Persero), Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan, bahwa “Kerjasama ini dilakukan untuk mengoptimalkan segala sumber daya dan potensi yang tersedia, guna meningkatkan mutu pelayanan bagi pengguna jasa kereta api”, papar Wimbo.

“Nanti, masyarakat dapat melakukan transaksi tiket kereta api tidak hanya melalui Contact Center 121, agen tiket, Kantor Post dan Indomaret secara online, namun dengan Rail Card masyarakat dapat juga bertransaksi di mall atau pusat perbelajaan manapun yang memiliki merchant berlogo BNI Prepaid,” imbuh VP Public Relations, Sugeng Priyono.
Reply
#36
[spoiler=RAIL CARD Memudahkan Pelanggan Kereta Api Untuk Mendapatkan Tiket =>]
sumber:
http://www.kereta-api.co.id/informasi-media/berita-ka/236-rail-card-semakin-memudahkan-untuk-mendapatkan-tiket-ka.html



[/spoiler]
Reply
#37
Eh ada yang punya foto mesin e-ticketing ini ga?
Di Bandung apa sudah dipajang atau bagaimana?

Kayaknya bakal ribet ya pake sistem deposit kayagitu, secara orang2 kita naek kereta pengennya ya nyampe tujuan, ni pake ada poin2 segala.

SEBELUM MENUTUP MATA INI IJINKAN AKU TUHAN MELIHAT SEMUA JALUR MATI DI JAWA HIDUP KEMBALI. AMIN

Reply
#38



Sumber :
Reply
#39
[spoiler= : E-Commet Beroperasi Tahun Depan]

JAKARTA - Electronic commuter ticketing (e-commet) segera beroperasi Maret 2012. Saat ini Direktorat Jenderal Kereta Api (KA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan persiapan-persiapan termasuk operasional rute baru lingkar Jakarta (loopline), dan feeder-feeder yang overlapping.

’’E-commet merupakan bentuk peningkatan pelayanan kami terhadap pengguna kereta api,’’ kata Dirjen KA Tundjung Inderawan usai paparan kinerja Kemenhub akhir tahun di Jakarta Senin (19/12). Tundjung menjelaskan, e-commet berfungsi untuk mempercepat transaksi sama dengan busway.

Menurut Tudjung, pihaknya saat ini tengah melakukan persiapan operasional mengingat adanya rute-rute baru di Jakarta seperti loopline, dan pengaturan operasi feeder-feeder yang overlapping. ’’Masih dalam tahap penyederhanaan,’’ katanya. Dia berharap persiapan itu sudah selesai pada akhir Maret 2012 sehingga bisa langsung dioperasikan.

Dalam kesempatan yang sama, Tundjung juga menjelaskan progress dari proyek-proyek KA yang dilakukan Ditjen Perhubungan. Termasuk Mass Rapid Transportation (MRT), jalur ganda, dan KA Bandara. Untuk progress MRT, Tundjung mengaku saat ini hasil pra kualifikasi sudah diteken setuju oleh JICA (pemberi fasilitas loan untuk MRT).

’’Hasil dokumen tender juga sudah di acc (disetujui) JICA sehingga saya berharap akhir Desember ini sudah bisa diumumkan pelelangan tendernya,’’ harap Tundjung. Yang ditenderkan, kata Tundjung, sebagian besar adalah pekerjaan teknik sipil, dan jumlah 13 kontraktor yang sudah disetujui JICA juga sudah ada.

Sementara untuk peningkatan pelayanan kereta api atau komuter Jabodetabek, Tundjung mengaku pihaknya tengah mencari solusi komprehensif untuk mencegah kemacetan di Jakarta sesuai dengan instruksi presiden soal 17 langkah mengatasi kemacetan Jabodetabek.

’’Sudah koordinasi antara kereta api, PT. Kereta Api Indonesia (Persero), dengan moda transportasi lainnya seperti busway dan bus antarkota antar provinsi (AKAP),’’ kata Tundjung. Kemenhub, tambahnya, juga berkoordinasi dengan Pekerjaan Umum (PU) untuk flyover dan underpass.
[/spoiler]
Reply
#40
Quote:BNI, KAI, dan Telkom Sinergi Melalui Rail Card dan Rail Box.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama-sama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk meluncurkan Rail Card dan Rail Box di Plasa EX, Jakarta, Kamis (5/4/2012).

Sinergi tiga BUMN itu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualan tiket kereta api, yang mengarah pada pemanfaatan teknologi informasi.

Rail Card adalah kartu prepaid (prabayar) yang diterbitkan BNI sebagai pengganti uang tunai, hasil co-branding dengan kartu anggota KAI. Kartu ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran pembelian tiket KA, dan berbelanja di toko yang memasang logo BNI prepaid.

Rail Box adalah mesin penjual tiket KA yang disediakan Telkom. Mesin ini ditempatkan di stasiun-stasiun besar atau mal. Transaksi menggunakan Rail Box hanya bisa menggunakan Rail Card atau kartu prabayar BNI yang telah terdaftar sebagai anggota KA.

Dalam peluncuran itu, hadir Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto, Direktur Enterprises dan Wholesale Telkom Arief Yahya, dan Direktur Komersial KAI Sulistyo Wimbo Hardjito.

Harga kartu perdana Rail Card mulai Rp 20.000 sampai dengan Rp 500.000. Saat ini, Rail Box sudah ditempatkan di beberapa stasiun, yakni Gambir, Senen, Jakarta Kota, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Stasiun Tugu Yogyakarta, Surabaya Pasarturi, dan Surabaya Gubeng. Adapun penempatan Rail Box di mal baru satu unit, yaitu di Plasa EX.

Sumber :
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)