Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
lokomotif mallet
#51
Duluan ya yang dekat saja asli feteran jalur Ambarawa-kedungjati.Ngakak



Uploaded with
Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply
#52
Maaf nanyak nih Mas Eko Winarno tentang CC 50 yang feteran Ambarawa-Kedungjati .
Kalo ngga salah type rel di petak Tuntang - Kedungjati keknya Type R 25 ya , trus kira2 kuat nggak kalao Lokomotip sekelas CC 50 ini melintas di track ini , atau memang Ambarawa - Kedungjati sudah pakai R 33 kah ? , mohon pencerahan soalnya berdasarkan kebiasaan lok mallet digunakan untuk daerah pegunungan dengan gradien terjal sehingga butuh lok perkasa bertenaga besar , tapi untuk petak ini keknya ngga perlu pakai lok sekelas CC ini Maaf ya Mas CMIIW .
Reply
#53


Pertanyaan yang bagus mas Bambang saya sendiri juga heran dahulu malah ada 2 jenis loko CC50 ini pernah tak lihat di mbah gogle pas melintas di tuntang di foto dari atas jembatan dan kereta menuju ke Ambarawa, paskemarin ke sana sayang tidak memperhatikan rel yang asli tapi ada gambarnya ini.



Uploaded with

kelihatannya berbeda antara rel peron sama jalur lurus ya mas bisa jadi R.25 dan R.33.
Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply
#54


Pertanyaan yang bagus mas Bambang saya sendiri juga heran dahulu malah ada 2 jenis loko CC50 ini pernah tak lihat di mbah gogle pas melintas di tuntang di foto dari atas jembatan dan kereta menuju ke Ambarawa, paskemarin ke sana sayang tidak memperhatikan rel yang asli tapi ada gambarnya ini.



Uploaded with

kelihatannya berbeda antara rel peron sama jalur lurus ya mas bisa jadi R.25 dan R.33.
[/quote]


Java. 1973/08/01. PNKA (Indonesian State Railways) Class CC50 2-6-6-0 Mallet No. CC50 03 starts away from Tontang station with an early morning train from Kedungdjati to Ambarawa in mountainous Central Java, across a river flood plain. Wednesday, 1st August 1973. This engine was built by Werkspoor of Amsterdam in 1928.
Sumber :
Reply
#55


Pertanyaan yang bagus mas Bambang saya sendiri juga heran dahulu malah ada 2 jenis loko CC50 ini pernah tak lihat di mbah gogle pas melintas di tuntang di foto dari atas jembatan dan kereta menuju ke Ambarawa, paskemarin ke sana sayang tidak memperhatikan rel yang asli tapi ada gambarnya ini.



Uploaded with

kelihatannya berbeda antara rel peron sama jalur lurus ya mas bisa jadi R.25 dan R.33.
[/quote]


Java. 1973/08/01. PNKA (Indonesian State Railways) Class CC50 2-6-6-0 Mallet No. CC50 03 starts away from Tontang station with an early morning train from Kedungdjati to Ambarawa in mountainous Central Java, across a river flood plain. Wednesday, 1st August 1973. This engine was built by Werkspoor of Amsterdam in 1928.
Sumber :
[/quote]


Matur nuwun mas Penjelajah membantu pencerahannya..Xie Xie
Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply
#56

Pertanyaan yang bagus mas Bambang saya sendiri juga heran dahulu malah ada 2 jenis loko CC50 ini pernah tak lihat di mbah gogle pas melintas di tuntang di foto dari atas jembatan dan kereta menuju ke Ambarawa, paskemarin ke sana sayang tidak memperhatikan rel yang asli tapi ada gambarnya ini.



Uploaded with

kelihatannya berbeda antara rel peron sama jalur lurus ya mas bisa jadi R.25 dan R.33.
[/quote]

Berat lok CC50 adalah 73.5 ton, dengan susunan gandar 2-6-6-0, sehingga tekanan gandar CC50 masing2 adalah 10.5 ton. Sedangkan R25 kalo ga salah (kalo salah mohon dikoreksi ya) memiliki tekanan gandar 9-11 ton. Jadi ya memang ga masalah CC50 melewati jalur ini.
Secara kasat mata, apa se perbedaan lok tipe mallet dengan tipe lok uap yang laen? mohon penjelasannya (kalo bisa bahasa indonesia ya) Xie Xie
Reply
#57

Pertanyaan yang bagus mas Bambang saya sendiri juga heran dahulu malah ada 2 jenis loko CC50 ini pernah tak lihat di mbah gogle pas melintas di tuntang di foto dari atas jembatan dan kereta menuju ke Ambarawa, paskemarin ke sana sayang tidak memperhatikan rel yang asli tapi ada gambarnya ini.



Uploaded with

kelihatannya berbeda antara rel peron sama jalur lurus ya mas bisa jadi R.25 dan R.33.
[/quote]

Berat lok CC50 adalah 73.5 ton, dengan susunan gandar 2-6-6-0, sehingga tekanan gandar CC50 masing2 adalah 10.5 ton. Sedangkan R25 kalo ga salah (kalo salah mohon dikoreksi ya) memiliki tekanan gandar 9-11 ton. Jadi ya memang ga masalah CC50 melewati jalur ini.
Secara kasat mata, apa se perbedaan lok tipe mallet dengan tipe lok uap yang laen? mohon penjelasannya (kalo bisa bahasa indonesia ya) Xie Xie
[/quote]


Ini sama-sama tidak tahu ya akan tetapi coba di hitung bareng-bareng yuk berat loko taruh 74 ton di bagi susunan roda penumpu paralel ada 8 tumpu.karena di hitung juga roda belakang 2. sehingga 74:8=9.25 ton.
Maaf kalau salah...ya.Xie Xie
Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply
#58

Pertanyaan yang bagus mas Bambang saya sendiri juga heran dahulu malah ada 2 jenis loko CC50 ini pernah tak lihat di mbah gogle pas melintas di tuntang di foto dari atas jembatan dan kereta menuju ke Ambarawa, paskemarin ke sana sayang tidak memperhatikan rel yang asli tapi ada gambarnya ini.
[/quote]

Berat lok CC50 adalah 73.5 ton, dengan susunan gandar 2-6-6-0, sehingga tekanan gandar CC50 masing2 adalah 10.5 ton. Sedangkan R25 kalo ga salah (kalo salah mohon dikoreksi ya) memiliki tekanan gandar 9-11 ton. Jadi ya memang ga masalah CC50 melewati jalur ini.
Secara kasat mata, apa se perbedaan lok tipe mallet dengan tipe lok uap yang laen? mohon penjelasannya (kalo bisa bahasa indonesia ya) Xie Xie
[/quote]


Ini sama-sama tidak tahu ya akan tetapi coba di hitung bareng-bareng yuk berat loko taruh 74 ton di bagi susunan roda penumpu paralel ada 8 tumpu.karena di hitung juga roda belakang 2. sehingga 74:8=9.25 ton.
Maaf kalau salah...ya.Xie Xie
[/quote]

Ngikik Kan udah saya hitung om di atas hehe...kalo CC50 susunannya 2-6-6-0 berarti rodanya ada 7 pasang bukan 8 pasang om...pertanyaan saya itu cara melihat perbedaan lok tipe mallet dengan tipe lok uap yang laen secara kasat mata? Xie Xie
Reply
#59
kalau dulu yg dinas di petak ambarawa tu CC 5003 ama CC 5029 ya?


CC 5003 dinas ka lokal, berangkat dari Tuntang pd jurusan Kedungdjati-Ambarawa, 1 Agustus 1973

foto oleh pakdhe Geoff Plumb, bisa dilihat di:
Reply
#60
@ mas Plano : lo iya..ya..berarti tambah jelas...NgakakNgakak
@ mas Lori : Dahulu dinasan sini ada 2 unit lok CC5003 dan yang satunya berapa ya mas...any inpoh..?
Dibayangkan betapa indahnya loko CC50 kalau melintas di sepanjang Tuntang - Bringin di tepi kali dan jalan serta kampung...Bethe
Jangan matikan aku bila perlu tambah dan panjangkan jalurku, biarkan kereta melaju di punggungku....SPOR RAIDER

GREEN LIVING
Salam Kereta, Nuwun
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)