Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Seputar Palang Pintu Perlintasan KA
Quote:Penjaga Palang Pintu KA Ngaran Diseret Ke Pengadilan, Serikat Pekerja Protes.

Penjaga palang pintu perlintasan kereta api (KA) Dukuh Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, Tumino, 31, diseret ke meja hijau karena dianggap terlambat menutup palang pintu.

Keterlambatan menutup palang pintu itu mengakibatkan kecelakaan antara Prambanan Ekspres (Prameks) dengan mobil travel jenis minibus pada pertengahan Januari lalu.

Pengurus Daerah Serikat Pekerja Kereta Api Jogja menyayangkan hanya penjaga palang pintu perlintasan yang diseret ke meja hijau dalam kasus kecelakaan itu. Lembaga ini menilai, sopir minibus bernomor polisi AD 1725, Atin, 36, juga layak dimejahijaukan karena sama-sama melakukan kelalaian.

“Kami heran, mengapa dalam setiap kasus kecelakaan kereta api hanya satu orang yakni penjaga palang pintu yang diseret ke pengadilan. Padahal, sopir kendaraan yang ditabrak KA itu juga melakukan kelalaian karena tidak menaati rambu-rambu lalu lintas yang ada,” tegas perwakilan Pengurus Daerah Serikat Pekerja KA Jogja, Jaka Mulyana saat ditemui wartawan di sela-sela persidangan dengan terdakwa Tumino di Pengadilan Negeri (PN) Klaten, Senin (9/4/2012).

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61/1993 menjelaskan bahwa terdapat enam jenis rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di sekitar perlintasa KA. Beberapa rambu-rambu itu meliputi tanda stop yang artinya pemakai jalan wajib berhenti untuk sementara guna memastikan kondisi perlintasan KA aman. Rambu bergambar pagar menandakan bahwa dalam jarak 100 meter dari perlintasan KA, pemakai jalan diharuskan mengurangi kecepatan dan berhati-hati.

“Rambu-rambunya jelas terpasang di setiap perlintasan. Pengguna jalan wajib memperhatikan dan menaati rambu-rambu itu. Kalau pengguna jalan tidak menaati aturan itu berarti dia juga melakukan kelalaian. Mestinya, pengguna jalan juga bisa diseret ke pengadilan karena melakukan kelalaian,” tutur Jaka Mulyana.

Agenda persidangan yang digelar Majelis Hakim PN Klaten Senin, adalah pemaparan keterangan saksi. Majelis Hakim dipimpin oleh Subchi Eko Putro dibantu Suparna dan Ennierlia.

Sumber :
Reply
sangat menyedihkan !
padahal hampir 90 % antara kereta dan mobil di perlintasan karena ulah sopir yang tidak mengindahkan rambu rambu yang dipasang di sekitar perlintasan.
tidak terbayangkan keindahan trem uap ketika lalu lalang di bawah jembatan kereta api jatinegara
foto ane yang lainnya ada disini kang !


Reply
Itu PJL sebelah barat MN kok nutupnya satu-satu kayak di Jepang ya? Sisi kiri dulu baru sisi kanan. Kalau kayak gitu sebenarnya lebih baik daripada empat-empatnya turun sekaligus apa malah jadi rentan diterobos?





Video oleh Kikanshacc201

Reply
kalo RF jangankan ada kreta mau lewat, rel kosong aja tetep brenti ----> bahkan malah ditungguin smpe lewat hehe
DT lover
Reply
Masih mending kalau nungguin

Daripada ngajak2 Ortu keluar kota cuman mau hunting di PJL luar kota Ngikik. Maklum, bosen ama Teng-Tengnya di JKT. Kangen ama Tuli-Tulit di luar DKI Bye Bye Xie Xie

Oiya. Dinegara lain ada nggak ya PJL yang kalau palangnya udah turun bunyinya berhenti trus berubah jadi sosialisasi UU Perkeretapian mereka? Kayak banyak PJL di Indonesia

Reply
Masih mending kalau nungguin

Daripada ngajak2 Ortu keluar kota cuman mau hunting di PJL luar kota Ngikik. Maklum, bosen ama Teng-Tengnya di JKT. Kangen ama Tuli-Tulit di luar DKI Bye Bye Xie Xie

Oiya. Dinegara lain ada nggak ya PJL yang kalau palangnya udah turun bunyinya berhenti trus berubah jadi sosialisasi UU Perkeretapian mereka? Kayak banyak PJL di Indonesia
[/quote]

yang saya bold, apa sekarang masih ada perlintasan2 KA yg pake suara gitu???

ih, waktu pertama kali saya denger model suara kayak gitu, asli bete banget (mungkin karena saya RF kali ya). mungkin biar perlintasan2 KA tertib musti dijaga sama marinir atau kopassus kali ya Ngakak

Murtini

Lahir: Purwokerto, 12 Desember 1950
Wafat: Jakarta, 17 Juli 2012

Selamat jalan mama. Kelak kita akan bertemu kembali.

Semboyan 40, 41, mama aman berangkat.
Reply
Masih mending kalau nungguin

Daripada ngajak2 Ortu keluar kota cuman mau hunting di PJL luar kota Ngikik. Maklum, bosen ama Teng-Tengnya di JKT. Kangen ama Tuli-Tulit di luar DKI Bye Bye Xie Xie

Oiya. Dinegara lain ada nggak ya PJL yang kalau palangnya udah turun bunyinya berhenti trus berubah jadi sosialisasi UU Perkeretapian mereka? Kayak banyak PJL di Indonesia
[/quote]

yang saya bold, apa sekarang masih ada perlintasan2 KA yg pake suara gitu???

ih, waktu pertama kali saya denger model suara kayak gitu, asli bete banget (mungkin karena saya RF kali ya). mungkin biar perlintasan2 KA tertib musti dijaga sama marinir atau kopassus kali ya Ngakak
[/quote]

ntar yg jaga laut siapa kalo marinir suruh jaga palang? Ngakak
Reply
Masih mending kalau nungguin

Daripada ngajak2 Ortu keluar kota cuman mau hunting di PJL luar kota Ngikik. Maklum, bosen ama Teng-Tengnya di JKT. Kangen ama Tuli-Tulit di luar DKI Bye Bye Xie Xie

Oiya. Dinegara lain ada nggak ya PJL yang kalau palangnya udah turun bunyinya berhenti trus berubah jadi sosialisasi UU Perkeretapian mereka? Kayak banyak PJL di Indonesia
[/quote]

yang saya bold, apa sekarang masih ada perlintasan2 KA yg pake suara gitu???

ih, waktu pertama kali saya denger model suara kayak gitu, asli bete banget (mungkin karena saya RF kali ya). mungkin biar perlintasan2 KA tertib musti dijaga sama marinir atau kopassus kali ya Ngakak
[/quote]

ntar yg jaga laut siapa kalo marinir suruh jaga palang? Ngakak
[/quote]

betul juga ya.... ntar laut kita kemasukan maling terus deh Ngakak

Murtini

Lahir: Purwokerto, 12 Desember 1950
Wafat: Jakarta, 17 Juli 2012

Selamat jalan mama. Kelak kita akan bertemu kembali.

Semboyan 40, 41, mama aman berangkat.
Reply
Masih mending kalau nungguin

Daripada ngajak2 Ortu keluar kota cuman mau hunting di PJL luar kota Ngikik. Maklum, bosen ama Teng-Tengnya di JKT. Kangen ama Tuli-Tulit di luar DKI Bye Bye Xie Xie

Oiya. Dinegara lain ada nggak ya PJL yang kalau palangnya udah turun bunyinya berhenti trus berubah jadi sosialisasi UU Perkeretapian mereka? Kayak banyak PJL di Indonesia
[/quote]

yang saya bold, apa sekarang masih ada perlintasan2 KA yg pake suara gitu???

ih, waktu pertama kali saya denger model suara kayak gitu, asli bete banget (mungkin karena saya RF kali ya). mungkin biar perlintasan2 KA tertib musti dijaga sama marinir atau kopassus kali ya Ngakak
[/quote]
Secara personal juga saya gedeg ama suara "Ibu2 Mohon Perhatian" yang bac*t abis. Koar2 tetep aja diterobos apalagi ama motor Sakit Bethe. Mendingan Tuli-Tulit

Masih soal UU23/2007:





Dari channelnya fikrisyaukani di YouTube.

Itu suara Ibu2 Mohon Perhatian editan apa emang PJL di DKI Jakarta juga sampai ada yang make suara gituan?

Reply
kalo saya pribadi, pas lagi naik motor terus mau liwat perlintasan KA, kalo bel udh bunyi, saya cepat2 jalannya, sebisa mungkin harus dapet spot paling depan pas deket palangnya. Pas kereta lewat saya nyalain sinyal hijau di motor saya (di motor saya, di bawah lampu depan saya pasang 2 lampu sinyal horizontal, satu warna merah satu warna hijau. Warna hijau artinya saya lewat langsung. warna merah artinya saya berhenti)

Murtini

Lahir: Purwokerto, 12 Desember 1950
Wafat: Jakarta, 17 Juli 2012

Selamat jalan mama. Kelak kita akan bertemu kembali.

Semboyan 40, 41, mama aman berangkat.
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)