02-01-2012, 05:48 PM
[/spoiler]
waduh mbak, kalau KA komersial di jatim ane gk yakin, coz KA2 seperti itu yg menghubungkan sby rata2 gagal...
[/quote]
betul..betul..
Cantik Ekspress , Malang Ekslpres , Madiun Ekspress , Jatayu , Jayabaya Selatan
semuanya ke arah Surabaya
Semuanya balik kanan bubar jalan
Okupansinya tidak sesuai dengan Prediksi
[/quote][/spoiler]
Sebetulnya penyebab kegagalan KA Komersil ke SB sangat klasik yaitu karena ketika potensi penumpang pada suatu trayek sebenarnya tinggi, malah tidak dimanfaatkan PT KA, nah pas trayek dibuka, malah tidak dioptimalkan promosinya oleh PT KA, jadinya ya wajar kalo KA2 Komersil ke SB banyak yg "mati". Justru kita sebagai RF punya tanggung jawab untuk membantu promosi KA tsb., apalagi sekarang zamannya social network, suatu hal yg "kebangetan" kalo tdk digunakan buat promosi KA baru.
Kita bisa mulai dari pas ada KA baru dari X ke Y, kita promosi lewat social network (FB, Twitter, dsb.), trus kita kasih tau harganya berapa, tunjukkan foto2 eksterior & interiornya, biar orang lain pada melihat seperti apa sih KAnya, unggah pidio daleman & perjalanannya, yg pada akhirnya bakal dipromosikan dari mulut ke mulut lewat FB dsb., & hasilnya mungkin okupansi KA tsb. bakal tinggi & KA tsb. juga bisa bertahan lebih lama,
akhirnya kita dianggap berjasa menyukseskan KA tsb. & mungkin saja kita juga akan dicap baik oleh pegawai & petinggi PT KA karena ikut membantu menyukseskan KA tsb. Jadi, mari kita coba mulai hal tsb. dari sekarang, siipppp....
[/quote]
> Yang diutarakan sebenarnya secara nggak langsung sudah kita lakukan lho Mbak
> Derajat okupansi dihitung tidak hanya pada saat penumpang sedang melimpah , mungkin dihitung dan di rata2 dalam 3 bulan , setahun atau berapalah yang hasilnya dapat disimpulkan bahwa okupansinya dibawah target minimal yang di rencanakan sehingga dengan kondisi tersebut diputuskan untuk dihapus karena tidak dapat menutup biaya operasi atau rugi
waduh mbak, kalau KA komersial di jatim ane gk yakin, coz KA2 seperti itu yg menghubungkan sby rata2 gagal...
[/quote]
betul..betul..
Cantik Ekspress , Malang Ekslpres , Madiun Ekspress , Jatayu , Jayabaya Selatan
semuanya ke arah Surabaya
Semuanya balik kanan bubar jalan
Okupansinya tidak sesuai dengan Prediksi
[/quote][/spoiler]
Sebetulnya penyebab kegagalan KA Komersil ke SB sangat klasik yaitu karena ketika potensi penumpang pada suatu trayek sebenarnya tinggi, malah tidak dimanfaatkan PT KA, nah pas trayek dibuka, malah tidak dioptimalkan promosinya oleh PT KA, jadinya ya wajar kalo KA2 Komersil ke SB banyak yg "mati". Justru kita sebagai RF punya tanggung jawab untuk membantu promosi KA tsb., apalagi sekarang zamannya social network, suatu hal yg "kebangetan" kalo tdk digunakan buat promosi KA baru.
Kita bisa mulai dari pas ada KA baru dari X ke Y, kita promosi lewat social network (FB, Twitter, dsb.), trus kita kasih tau harganya berapa, tunjukkan foto2 eksterior & interiornya, biar orang lain pada melihat seperti apa sih KAnya, unggah pidio daleman & perjalanannya, yg pada akhirnya bakal dipromosikan dari mulut ke mulut lewat FB dsb., & hasilnya mungkin okupansi KA tsb. bakal tinggi & KA tsb. juga bisa bertahan lebih lama,
akhirnya kita dianggap berjasa menyukseskan KA tsb. & mungkin saja kita juga akan dicap baik oleh pegawai & petinggi PT KA karena ikut membantu menyukseskan KA tsb. Jadi, mari kita coba mulai hal tsb. dari sekarang, siipppp....
[/quote]
> Yang diutarakan sebenarnya secara nggak langsung sudah kita lakukan lho Mbak
> Derajat okupansi dihitung tidak hanya pada saat penumpang sedang melimpah , mungkin dihitung dan di rata2 dalam 3 bulan , setahun atau berapalah yang hasilnya dapat disimpulkan bahwa okupansinya dibawah target minimal yang di rencanakan sehingga dengan kondisi tersebut diputuskan untuk dihapus karena tidak dapat menutup biaya operasi atau rugi