Bener bngt bro...apalagi St.Gbr jd pintu gerbang perkeretaapian dijawa,jd barometer buat Stasiun n daop2 lain,jangan sampe St.Gbr yg modern hilang kemegahannya n kenyamanannya...karena kalo ke antikannya ST.Gbr tempo doeloe sudah hilang semenjak di make over jd kayak sekarang ini... bercerminlah ke St. cn,disana Bangunan tuwir tp tetep rapi, bersih n unik bngt...St.tugu Megah, bersih,teratur,n tertib..
[/quote]
ironis memang stasiun gambir keadaanya bisa kumel kayak gitu, st gmr bisa bersih klo RI 1 naik kereta dari situ
Bener bngt bro...apalagi St.Gbr jd pintu gerbang perkeretaapian dijawa,jd barometer buat Stasiun n daop2 lain,jangan sampe St.Gbr yg modern hilang kemegahannya n kenyamanannya...karena kalo ke antikannya ST.Gbr tempo doeloe sudah hilang semenjak di make over jd kayak sekarang ini... bercerminlah ke St. cn,disana Bangunan tuwir tp tetep rapi, bersih n unik bngt...St.tugu Megah, bersih,teratur,n tertib..
[/quote]
ironis memang stasiun yg ga jauh dari Istana Negara keadaannya kumel, banyak pengemis, tukang ojek liar n taksi liar beda jauh ma stasiun BD yg keadaan jauh lebih bersih
Maap klo repost artikel ini ane dapetin dari salah blog
Stasiun Gambir adalah stasiun kereta api terbesar di Indonesia. Stasiun Gambir melayani transportasi kereta api untuk tujuan-tujuan utama di Jawa. Stasiun ini dibangun dalam gaya arsitektur klasisisme pada tahun 1884 sebagai Station Weltevreden Koningsplein. Pada tahun 1927 stasiun ini direnovasi dalam gaya arsitektur Art Deco. Tahun 1937 nama setasiun ganti menjadi Stasiun Batavia Koningsplein dan setelah kemerdekaan Indonesia nama ganti lagi menjadi Stasiun Jakarta Gambir. Stasiun mendapatkan renovasi secara besar-besaran pada tahun 1990. Sesuatu gedung baru dibangun dalam gaya arsitektur joglo.
Nama Gambir berasal dari seorang militer perancis yaitu Kapten Cambier. Kata cambier (bahasa perancis lama) berarti tukang pembuat bir. Pada tahun 1810-an Kapten Cambier mulai mengadakan sejenis pasar malam di sebuah tempat yang dulu bernama Koningsplein (sekarang Lapangan Monas). Kemudian pasar malam yang ini disebut Pasar Cambier. Nama Cambier segera naik daun. Cambier menjadi Gambir. Dalam waktu singkat, Koningsplein berubah namanya menjadi Gambir. Stasiun KA yang terletak disebelah timur lapangan tersebut kemudian bernama Stasiun Gambir.
[/quote]
ironis memang stasiun gambir keadaanya bisa kumel kayak gitu, st gmr bisa bersih klo RI 1 naik kereta dari situ
Bener bngt bro...apalagi St.Gbr jd pintu gerbang perkeretaapian dijawa,jd barometer buat Stasiun n daop2 lain,jangan sampe St.Gbr yg modern hilang kemegahannya n kenyamanannya...karena kalo ke antikannya ST.Gbr tempo doeloe sudah hilang semenjak di make over jd kayak sekarang ini... bercerminlah ke St. cn,disana Bangunan tuwir tp tetep rapi, bersih n unik bngt...St.tugu Megah, bersih,teratur,n tertib..
[/quote]
ironis memang stasiun yg ga jauh dari Istana Negara keadaannya kumel, banyak pengemis, tukang ojek liar n taksi liar beda jauh ma stasiun BD yg keadaan jauh lebih bersih
Maap klo repost artikel ini ane dapetin dari salah blog
Stasiun Gambir adalah stasiun kereta api terbesar di Indonesia. Stasiun Gambir melayani transportasi kereta api untuk tujuan-tujuan utama di Jawa. Stasiun ini dibangun dalam gaya arsitektur klasisisme pada tahun 1884 sebagai Station Weltevreden Koningsplein. Pada tahun 1927 stasiun ini direnovasi dalam gaya arsitektur Art Deco. Tahun 1937 nama setasiun ganti menjadi Stasiun Batavia Koningsplein dan setelah kemerdekaan Indonesia nama ganti lagi menjadi Stasiun Jakarta Gambir. Stasiun mendapatkan renovasi secara besar-besaran pada tahun 1990. Sesuatu gedung baru dibangun dalam gaya arsitektur joglo.
Nama Gambir berasal dari seorang militer perancis yaitu Kapten Cambier. Kata cambier (bahasa perancis lama) berarti tukang pembuat bir. Pada tahun 1810-an Kapten Cambier mulai mengadakan sejenis pasar malam di sebuah tempat yang dulu bernama Koningsplein (sekarang Lapangan Monas). Kemudian pasar malam yang ini disebut Pasar Cambier. Nama Cambier segera naik daun. Cambier menjadi Gambir. Dalam waktu singkat, Koningsplein berubah namanya menjadi Gambir. Stasiun KA yang terletak disebelah timur lapangan tersebut kemudian bernama Stasiun Gambir.