Terima kasih komennya tapi biar pembaca yang lain gak salah persepsi mas Woodward:
Fungsi generator dan motor traksi di lokomotif adalah untuk transmisi daya sama sekali tidak ada pelipatgandaan daya. Daya dari penggerak mula tidak bisa dilipatgandakan, kalau hal ini bisa dilakukan enak betul, output bisa lebih besar dari pada input. Yang terjadi justru susut daya karena berbagai kerugian.
Yang dilipatgandakan oleh motor traksi adalah momen puntir, terutama pada putaran sangat rendah.
Untuk melipatgandakan momen puntir dari penggerak mula caranya bisa mekanik, mekanik hidrolik, atau diubah dulu ke energi listrik seperti pada CC201.
Untuk beban besar seperti lokomotif transmisi daya secara mekanik (pakai roda gigi dan kopling) tidak efektif, maka pilihannya tinggal hidrolik dan elektrik. Untuk beban yang besar lebih sesuai elektrik.
Sistem penggerak diesel-elektrik ini juga dipakai pada dump truk besar di pertambangan. Motor traksinya dipasang di hub roda yang diameternya lebih dari 2m.
Quote:ya ya
begini saya jelaskan
klo anda lihat genset, baik yang ada di KA atau di gedung gedung, atau bahkan di rumah(if equipped)
putaran mesin genset selalu statis, selama bekerja dari awal dihidup kan hingga selesai kerja putarannya tetap
disitu ada alat namanya Governor yang mengatur putaran mesin terhadap beban. sehingga pada beban berapapun putarannya tetap.
jadi sebagai mesin statis, tanpa ada perubahan putaran yang cukup banyak, konsumsi bahan bakar lebih hemat.
tidak di perlukan bahanbakar ekstra untuk mengubah putaran mesin.
dan satu lagi pada gerbong genset memang terkadang ada 2 mesin, tapi yang dihidupkan cukup satu saja
sedangkan untuk lok, disinilah kenapa disebut LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK
lokomotif diesel dengan transmisi listrik.
jika mesin 7FDL8 pada 201-203-204 langsung disambungkan putarannya ke roda, tidak akan pernah kuat menjalankan kereta. untuk itu mesin di sambung ke Main Generator (Alternator pada 204) untuk melipat gandakan tenaga mesinnya, melalui arus lisrtrik ini lokomotif itu kuat menarik kereta.
pada mesin lok selain ukurannya berkali2 lebih besar, mesin ini hidup jauh lebih lama dari genset selama perjalanan sebuah KA. selain itu mesin lok seperti mesin mesin traksi lainnya, putarannya variabel pada limit tertentu
waktu menambah putaran saat di naikan trotelnya, mesin akan menghisap lebih banyak bahan bakar.
ini sebabnya kenapa kereta ekonomi jarak jauh (Kertajaya, Matarmaja dan sejenisnya) lok nya diisi penuh 2750 liter
konsisi traffic stop and go sangat menghabiskan HSD.
mesin lok dan Genset di gerbong BP tidak bisa dibandingkan, dari sisi manapun
karena sistim kendali dan outputnya beda jauh. walaupin prinsip utamanya sama, sebagai pembangkit listrik.
contoh : di mesin lok ada transisi (field SHunting), di genset tidak ada...