Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Bahan Bakar lokomotif
#41

klo batereinya abis d tengah hutan gmn? Pisss ahhh... Ngakak Ngakak[/quote]

suruh penumpangnya turun dorong rame-rame hingga ke rumah penduduk sekitar rel siapin kabel listrik 30 meter trus minta ijin sama yang punya rumah buat nge charge Ngakak

bisa juga ada cadangan dari putaran roda ke dinamo diteruskan ke penyimpan arus di gerbong penumpang sebagai charging atau sebagai cadangan bila sewaktu-waktu ada kejadian baterei nge drop Pisss ahhh...

Yah paling ngga kan ada indikator pemakaian konsumsi baterai....
Terdampar di Purwokerto setahun gara-gara proyek fiber optik Jateng ga kelarMarah
Reply
#42



diagramnya ada mas tapi dalam kepala saya, soalnya saya belajarnya di DIpo saat ada lok dalam perbaikan
sebenarnya ada si modul pelajaran di BPPT Jogya, bentuknya buku gitu sayangnya saya tidak punya[/quote]

Diagram kasarnya aja deh yang bapak inget, pakai coret2an juga ngga apa-apa (maksa mode : on) Pisss ahhh...
Terdampar di Purwokerto setahun gara-gara proyek fiber optik Jateng ga kelarMarah
Reply
#43
Terima kasih komennya tapi biar pembaca yang lain gak salah persepsi mas Woodward:
Fungsi generator dan motor traksi di lokomotif adalah untuk transmisi daya sama sekali tidak ada pelipatgandaan daya. Daya dari penggerak mula tidak bisa dilipatgandakan, kalau hal ini bisa dilakukan enak betul, output bisa lebih besar dari pada input. Yang terjadi justru susut daya karena berbagai kerugian.
Yang dilipatgandakan oleh motor traksi adalah momen puntir, terutama pada putaran sangat rendah.
Untuk melipatgandakan momen puntir dari penggerak mula caranya bisa mekanik, mekanik hidrolik, atau diubah dulu ke energi listrik seperti pada CC201.
Untuk beban besar seperti lokomotif transmisi daya secara mekanik (pakai roda gigi dan kopling) tidak efektif, maka pilihannya tinggal hidrolik dan elektrik. Untuk beban yang besar lebih sesuai elektrik.

Sistem penggerak diesel-elektrik ini juga dipakai pada dump truk besar di pertambangan. Motor traksinya dipasang di hub roda yang diameternya lebih dari 2m.


Quote:ya ya
begini saya jelaskan
klo anda lihat genset, baik yang ada di KA atau di gedung gedung, atau bahkan di rumah(if equipped)
putaran mesin genset selalu statis, selama bekerja dari awal dihidup kan hingga selesai kerja putarannya tetap
disitu ada alat namanya Governor yang mengatur putaran mesin terhadap beban. sehingga pada beban berapapun putarannya tetap.
jadi sebagai mesin statis, tanpa ada perubahan putaran yang cukup banyak, konsumsi bahan bakar lebih hemat.
tidak di perlukan bahanbakar ekstra untuk mengubah putaran mesin.
dan satu lagi pada gerbong genset memang terkadang ada 2 mesin, tapi yang dihidupkan cukup satu saja

sedangkan untuk lok, disinilah kenapa disebut LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK
lokomotif diesel dengan transmisi listrik.
jika mesin 7FDL8 pada 201-203-204 langsung disambungkan putarannya ke roda, tidak akan pernah kuat menjalankan kereta. untuk itu mesin di sambung ke Main Generator (Alternator pada 204) untuk melipat gandakan tenaga mesinnya, melalui arus lisrtrik ini lokomotif itu kuat menarik kereta.
pada mesin lok selain ukurannya berkali2 lebih besar, mesin ini hidup jauh lebih lama dari genset selama perjalanan sebuah KA. selain itu mesin lok seperti mesin mesin traksi lainnya, putarannya variabel pada limit tertentu
waktu menambah putaran saat di naikan trotelnya, mesin akan menghisap lebih banyak bahan bakar.
ini sebabnya kenapa kereta ekonomi jarak jauh (Kertajaya, Matarmaja dan sejenisnya) lok nya diisi penuh 2750 liter
konsisi traffic stop and go sangat menghabiskan HSD.

mesin lok dan Genset di gerbong BP tidak bisa dibandingkan, dari sisi manapun
karena sistim kendali dan outputnya beda jauh. walaupin prinsip utamanya sama, sebagai pembangkit listrik.

contoh : di mesin lok ada transisi (field SHunting), di genset tidak ada...
Reply
#44

wah dump truk yg seperti dipertambangan freeport atu newmont itu sama yah prinsip kerjanya dengan loko CC201.

Jadi kalo kasarnya neh, dari mekanik hidrolik di ubah tenaganya menjadi elektrik gitu ? jadi kearah hybrid yah
Terdampar di Purwokerto setahun gara-gara proyek fiber optik Jateng ga kelarMarah
Reply
#45
hybrid-A benih jagung (kalau ditambah -A jadi bahan bakar NABATI)
Senangnya kulihat para petani melepas lelah dan berhenti sejenak untuk melihat Kereta Api melewati ladang mereka.....
Terharu
Reply
#46

Bisa ga ya PLN mencukupi suplay listrik ke jaringan LAA di seluruh Pulau Jawa ?

Mesti nunggu PLTNuklir mungkin baru dibangun jaringan LAA Kapan ya... , ditambah pengamanan LAA, jgn sampai kecolongan kabel LAA kyk kasus dahulu[/quote]
Seandainya PLN bisa mencukupi, tapi masalahnya bagaimana kalo pas yang melewati terowongan, apa di rombak dulu ya terowongannya? Pasrah Aja Dah

Pengin naik kereta ke Pangandaran lagi
Jalur hidup bisa mati, tapi jalur yang mati lebih baik dihidupkan lagi
Reply
#47
untuk lintas utara Jawa bisa pakai Lok Elektrik krn tidak ada terowongan.....
lebih ramah lingkungan dgn Lok elektrik dan dipo pun jadi bersih,tidak banyak ceceran oli
Big Grin

Reply
#48
berapa sih konsumsi BBM untuk tiap-tiap jenis lok ?....
Reply
#49

Saran yang bagus bos...

Btt
Reply
#50

kapasitas lok CC 201 ato 03 kalo ga salah 3000an liter dan dulu pernah denger dari para mass kalo lok C1 ato C3 setiap 1 km menghabiskan sekitar 2,5 liter HSD dan katanya khusus buat lok DIPO INDUK BD bisa menghabiskan 3 liter HSD setiap jarak 1 km... kalo salah mohon koreksinya.. Bye Bye
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)