21-03-2009, 08:58 AM
klo bensin ada Octane number, makin tinggi makin sulit terbakar
maksudnya terbakar karena kompresi bukan karena percikan api
pada Diesel Fuel ada Cetane number, menentukan pada tingkat panas berapa bahan bakar itu bisa terbakar dalam mesin
untuk mesin putaran rendah (mesin kapal misalnya) yang hanya 80 - 150 an RPM, perlu bahan bakar yg bermutu rendah
karena klo diisi yang cetane numbernya tinggi, terlalu cepat terbakar dan mesin tidak bertenaga.
jadi klo diesel fuel harus disesuaikan dengan mesin nya
pada lokomotif, termasuk mesin diesel putaran menengah (440-1050 RPM) menggunakan HSD (high sulfur diesel)
yg saya tau sulfur disini untuk membantu melumasi pompa dan sistim injeksi nya
tapi dengan adanya COmmonrail computer control (204) sudah tidak diperlukan lagi.
pengaruhnya ke tenaga mesin dan tingkat polusi.
sebenarnya saya lebih setuju lok di indonesia pakai BIODIESEL, tapi syaratnya
mesin lok harus benar benar terawat, klo tidak percuma saja, dan tenaga malah berkurang