PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bantah Pegawainya Jual Tiket ke Calo!
VIVAnews - PT Kereta Api Indonesia (Persero) membantah ada oknum pegawai yang menjual tiket mudik lebaran secara ilegal melalui calo. Jika terbukti ada karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang terlibat, maka sanksi berat akan dijatuhkan kepada oknum yang bersangkutan.
"Apabila ada oknum PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terbukti terlibat, hukumannya sanksi berat sampai dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ini sudah komitmen direksi," kata Kepala Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sugeng Priyono, dalam jumpa pers di Balai Yasa UPT Manggarai, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2011.
Sugeng mengatakan beberapa hari belakangan ini sejumlah calo tiket tertangkap di beberapa stasiun. Menurut dia, tindakan itu sudah semestinya mengingat praktik percaloan memiliki ketentuan hukum pidana.
"Ada Undang-undang yang mengatur sanksi pidana tentang percaloan dan itu harus dipatuhi. Apabila terbukti melanggar tentu konsekuensinya ditangkap oleh pihak yang berwajib," tegasnya.
Dia mengungkapkan, praktik percaloan sangat merugikan masyarakat. Sebab, jika tiket sudah habis, calon penumpang terpaksa membeli melalui calo dengan harga 2-3 kali lipat lebih mahal.
"Maka dari itu, kami mengadakan sayembara, siapa yang berhasil menangkap calo maka akan kami beri reward sebesar Rp.500 ribu, sebagai bentuk apresiasi kami kepada masyarakat yang peduli dan saling menjaga keamanan dan kenyamanan," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama dengan polisi khusus kereta api telah menangkap 30 calo tiket. Tingginya antusias warga yang ingin mudik Lebaran memang selalu disalahgunakan para calo.
Tiket yang jual bukan hanya tiket kereta, semua jenis tiket moda transportasi mudik tersedia dan dijual dengan harga yang jauh lebih mahal kepada calon pembeli.
Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris besar Baharudin Djafar mengatakan, penangkapan seluruh calo dilakukan bersama dengan petugas khusus kereta api di Stasiun Gambir pada hari Minggu, 24 Juli 2011 kemarin.
"Mereka mengaku main sendiri sendiri tanpa dikoordinir oknum. Setiap hari beli tiket lalu dijual kembali," ujar Baharudin di Jakarta. (eh)
Sumber :
VIVAnews - PT Kereta Api Indonesia (Persero) membantah ada oknum pegawai yang menjual tiket mudik lebaran secara ilegal melalui calo. Jika terbukti ada karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang terlibat, maka sanksi berat akan dijatuhkan kepada oknum yang bersangkutan.
"Apabila ada oknum PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terbukti terlibat, hukumannya sanksi berat sampai dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ini sudah komitmen direksi," kata Kepala Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sugeng Priyono, dalam jumpa pers di Balai Yasa UPT Manggarai, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2011.
Sugeng mengatakan beberapa hari belakangan ini sejumlah calo tiket tertangkap di beberapa stasiun. Menurut dia, tindakan itu sudah semestinya mengingat praktik percaloan memiliki ketentuan hukum pidana.
"Ada Undang-undang yang mengatur sanksi pidana tentang percaloan dan itu harus dipatuhi. Apabila terbukti melanggar tentu konsekuensinya ditangkap oleh pihak yang berwajib," tegasnya.
Dia mengungkapkan, praktik percaloan sangat merugikan masyarakat. Sebab, jika tiket sudah habis, calon penumpang terpaksa membeli melalui calo dengan harga 2-3 kali lipat lebih mahal.
"Maka dari itu, kami mengadakan sayembara, siapa yang berhasil menangkap calo maka akan kami beri reward sebesar Rp.500 ribu, sebagai bentuk apresiasi kami kepada masyarakat yang peduli dan saling menjaga keamanan dan kenyamanan," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama dengan polisi khusus kereta api telah menangkap 30 calo tiket. Tingginya antusias warga yang ingin mudik Lebaran memang selalu disalahgunakan para calo.
Tiket yang jual bukan hanya tiket kereta, semua jenis tiket moda transportasi mudik tersedia dan dijual dengan harga yang jauh lebih mahal kepada calon pembeli.
Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris besar Baharudin Djafar mengatakan, penangkapan seluruh calo dilakukan bersama dengan petugas khusus kereta api di Stasiun Gambir pada hari Minggu, 24 Juli 2011 kemarin.
"Mereka mengaku main sendiri sendiri tanpa dikoordinir oknum. Setiap hari beli tiket lalu dijual kembali," ujar Baharudin di Jakarta. (eh)
Sumber :