11-06-2009, 11:26 AM
Dapet dari kompas.com
Bambang dan Balitanya Tewas Tersambar KA Gumarang
BOJONEGORO, KOMPAS.com - Bambang (30) yang sedang berkendaraan sepeda motor dengan membawa anaknya, Fitri (3), warga Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Kamis pukul 05.30 WIB, ditemukan tewas tertabrak KA Gumarang.
"Korban Bambang tewas di RS Muna Anggita, sedangkan anaknya Fitri tewas di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo," kata Kapolsek Kapas, AKP Tabita Resley.
Korban Bambang dan Fitri yang sedang naik sepeda motor Honda Nopol S 4527 DM, mengalami kejadian tertabrak KA Gumarang diperlintasan kereta api (KA) di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas.
Menurut Tabita, dengan bersepeda motor, bapak dan anak tersebut melaju dari arah utara ke selatan, akan pulang ke rumah setelah mengantar istrinya yang bekerja di sebuah perusahaan pelintingan rokok. Diperkirakan, ketika melintas, Bambang tidak tahu ada KA Gumarang jurusan Jakarta-Surabaya, melaju dari arah barat ke timur.
Sebab di perlintasan KA tersebut, tidak ada penjaganya atau palang pintu. Ketika melintas itu, Bambang yang bersepeda motor dengan membonceng Fitri di depan, langsung tertabrak KA Gumarang nomor log CC 20325 dengan masinis, Suparmanto, warga Poncol, Semarang, Jawa Tengah.
"Korban dengan sepeda motornya sempat terseret sekitar 50 meter," katanya mengungkapkan. Seketika itu, warga yang berusaha menolong, melarikan Bambang ke RS Muna Anggita yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Tetapi, nyawa Bambang tidak berhasil diselamatkan.
"Sedangkan Fitri yang dilarikan ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, juga meninggal," katanya. Dalam kejadian itu, KA Gumarang tetap melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, tidak berhenti di lokasi kejadian. "KA terus melajutkan perjalanan," katanya menjelaskan.
Ditemui terpisah, Kasat Lantas Polres Bojonegoro, AKB Sudirman menyatakan, pihaknya dalam sebulan terakhir sudah berusaha memasang spanduk peringatan di seluruh perlintasan KA di wilayah Bojonegoro, mulai Kecamatan Baureno, hingga Kecamatan Padangan, baik yang ada palang pintunya atau tanpa palang pintu.
Pemasangan spanduk tersebut, sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan antara KA dengan lalu lintas umum. "Inti peringatan warga diminta berhati-hati kalau melintas di perlintasan, melihat ke kanan maupun kekiri," katanya
Bambang dan Balitanya Tewas Tersambar KA Gumarang
BOJONEGORO, KOMPAS.com - Bambang (30) yang sedang berkendaraan sepeda motor dengan membawa anaknya, Fitri (3), warga Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Kamis pukul 05.30 WIB, ditemukan tewas tertabrak KA Gumarang.
"Korban Bambang tewas di RS Muna Anggita, sedangkan anaknya Fitri tewas di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo," kata Kapolsek Kapas, AKP Tabita Resley.
Korban Bambang dan Fitri yang sedang naik sepeda motor Honda Nopol S 4527 DM, mengalami kejadian tertabrak KA Gumarang diperlintasan kereta api (KA) di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas.
Menurut Tabita, dengan bersepeda motor, bapak dan anak tersebut melaju dari arah utara ke selatan, akan pulang ke rumah setelah mengantar istrinya yang bekerja di sebuah perusahaan pelintingan rokok. Diperkirakan, ketika melintas, Bambang tidak tahu ada KA Gumarang jurusan Jakarta-Surabaya, melaju dari arah barat ke timur.
Sebab di perlintasan KA tersebut, tidak ada penjaganya atau palang pintu. Ketika melintas itu, Bambang yang bersepeda motor dengan membonceng Fitri di depan, langsung tertabrak KA Gumarang nomor log CC 20325 dengan masinis, Suparmanto, warga Poncol, Semarang, Jawa Tengah.
"Korban dengan sepeda motornya sempat terseret sekitar 50 meter," katanya mengungkapkan. Seketika itu, warga yang berusaha menolong, melarikan Bambang ke RS Muna Anggita yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. Tetapi, nyawa Bambang tidak berhasil diselamatkan.
"Sedangkan Fitri yang dilarikan ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, juga meninggal," katanya. Dalam kejadian itu, KA Gumarang tetap melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, tidak berhenti di lokasi kejadian. "KA terus melajutkan perjalanan," katanya menjelaskan.
Ditemui terpisah, Kasat Lantas Polres Bojonegoro, AKB Sudirman menyatakan, pihaknya dalam sebulan terakhir sudah berusaha memasang spanduk peringatan di seluruh perlintasan KA di wilayah Bojonegoro, mulai Kecamatan Baureno, hingga Kecamatan Padangan, baik yang ada palang pintunya atau tanpa palang pintu.
Pemasangan spanduk tersebut, sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan antara KA dengan lalu lintas umum. "Inti peringatan warga diminta berhati-hati kalau melintas di perlintasan, melihat ke kanan maupun kekiri," katanya