Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Lebakjero Railfans Gathering, 7-8 Maret 2009
Ini sedikit trip report saya tentang perjalanan ke Lebakjero yang lalu:

Awalnya, saya pikir acara ini akan berlangsung tanggal 7-8 Februari 2009, karena bulan Februari dan Maret 2009 memiliki tanggalan yang jatuh pada hari yang sama.

Rupanya setelah membaca lagi, acaranya jatuh pada bulan Maret, sehingga akhirnya saya bisa meluangkan waktu saya untuk acara ini. Kebetulan saya tidak ada agenda acara apapun pada hari itu.

Beberapa kawan dari Bandung yang juga anggota semboyan35.com ada yang berencana ikut acara ini. Yaitu saya, Deden, Ardi, Ari, serta Bagus Junior. Tetapi karena ada ujian, Bagus tidak bisa ikut acara ini.

Sebagai gantinya, saya pergi ke sana dengan pak Tri, yang lapor ke saya semalam sebelum pergi. Beberapa kawan lain dari Bandung sudah berangkat dulu ke stasiun Lebakjero pada malam hari. Sementara saya lebih memilih untuk bermalam di rumah saya di Bandung.

Sayangnya, karena cuaca yang buruk, saya tidak bisa menemui kawan-kawan dari Jakarta sewaktu mereka transit di stasiun Bandung.

Akhirnya, pagi itu saya berangkat dengan naik motor Blue Tiger saya, dan berangkat tepat setelah sholat subuh. Sebelumnya, saya mampir dulu ke depan stasiun Bandung untuk menjemput pak Tri. Setelah itu, kamipun langsung melesat menuju stasiun Lebakjero.

Perjalanan menuju ke sana bisa dibilang normal saja, dan tidak banyak terganggu kemacetan di Kahatex. Kalaupun yang agak mengganggu adalah konvoi arogan Djarum Black di Cicalengka.
Namun sayangnya, motor saya nampaknya kurang sehat karena mesinnya batuk-batuk terus.

Walaupun ada gangguan, akhirnya kami sampai di stasiun Lebakjero sekitar pukul 6 pagi. Di sana saya langsung disambut kawan-kawan, termasuk ketua rombongan, mas Agus Nugroho. Kamipun saling berkenalan satu sama lain, tak lupa juga dengan beberapa kawan lainnya. Bisa dibilang, 60% railfan yang datang pada hari itu belum pernah saya temui sebelumnya.

Sekitar pukul 6.30, datang KA Turangga yang membawa para railfan dari Yogya dan Jawa Timur. Setelah semuanya berkumpul dan makan ringan, kamipun berkumpul untuk briefing.
Pada kesempatan ini, saya diberi kehormatan untuk memberikan sedikit petunjuk tentang daerah ini.

Jujur saja, setelah 5 tahun mengobok-obok Lebakjero, baru kali ini saya datang dalam group yang sangat besar. Sebelumnya saya datang paling berdua saja. Pernah sekali saya membawa kawan saya yang orang Belanda ke sini.

Hunting dimulai sekitar pukul 7. Kamipun sibuk mencari spot-spot yang enak buat memotret. Mayoritas kawan-kawan hanya beredar pada radius 2 km dari stasiun. Tetapi ada juga yang berjalan sampai jembatan CitiÂ’is yang 7 km ke arah timur.

Spot pertama saya adalah tempat yang terletak di dekat jembatan kecil, dimana saya memotret KA Kahuripan. Setelah itu, saya kembali ke stasiun dan di sini saya memotret KA Pasundan. Tak lama kemudian saya langsung ke bukit di dekat lapangan untuk memotret KA Argo Wilis, tetapi entah kenapa KA ini terlambat hampir 30 menit.
Setelah itu saya menyeberang jembatan ke arah timur, dan memotret KA Lodaya di dekat sinyal muka yang dari arah timur. Tetapi waktu saya memotretnya, saya terkejut menemui ada orang yang bergelantungan di ekor lokomotif. Cukup aneh juga, mengingat gerbong pertama di belakang loko adalah gerbong eksekutif.

Bisa dibilang, tak ada yang istimewa dari acara memotret ini untuk saya, karena momen keretanya sudah sering saya lihat. Malah ada hal yang aneh, yaitu semua kereta itu seperti membawa serta awan diatasnya. Jadi pada saat tidak ada kereta, cuacanya cerah. Tetapi pada saat keretanya datang, cuacanya berawan, sehingga menggangu sensor kamera digital kami. Karena itu tak heran, tak satupun foto kereta saya ada yang bagus.

Seusai KA Lodaya lewat, kami langsung berkumpul untuk sarapan bersama. Sekaligus saling memamerkan hasil jepretan kami masing-masing. Ada juga yang membahas cara pulang kembali ke Jakarta.

Bisa dibilang kami puas dengan acara ini. Setelah acara foto bareng dan bersih-bersih, satu persatu dari kami langsung kembali. Saya dan pak Tri pulang sekitar pukul 11 kmebali ke Bandung.

Tetapi cerita tidak berakhir di sini. Pada saat perjalanan pulang, motor saya batuk-batuk cukup parah. Walaupun berhasil melewati tanjakan Nagreg dengan selamat, serta mengantar pak Tri selamat sampai tujuan, tetapi tepat di lapangan Gasibu motor saya langsung mati mendadak!
Walaupun bisa saya sarter, tetapi setiap saya gas langsung mati. Wah, ini jelas karburatornya kemasukan air. Dan sialnya, semua itu terjadi di daerah lapangan Gasibu yang macet. Sudah gitu hujan deras langsung turun!
Saya berusaha memanggil bantuan, tetapi tak satupun yang merespon. Setelah hujan reda, sayapun langsung menggiring motor saya ke rumah mas Pura yang terletak dekat daerah itu. Sayapun juga akhirnya bisa mengenadarai motor saya lagi 2 hari kemudian.

Jadi kesimpulannya, dari segi event, acara kumpul di Lebakjero itu adalah sukses besar. Tapi dari segi foto-foto kereta, menurut saya, acara ini gagal total. Mohon maaf kalau komentar saya kurang berkenan, karena ini semua bukan salah manusianya, melainkan murni karena faktor cuaca (motor saya mogok karena faktor cuaca juga). Jadi kami-kami yang datang, termasuk saya, kurang beruntung.

Tetapi walaupun ada kelemahan dan keurangan, saya tetap mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terhadap panitia acara. Saya cuman berharap semoga acara ke depan bisa lebih sukses lagi.


Messages In This Thread
Re: Lebakjero Railfans Gathering, 7-8 Maret 2009 - by bagus70 - 29-03-2009, 06:42 PM

Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)