09-09-2013, 10:25 PM
kenapa harus dibikin feeder dan pakai tiket 2 berbeda? kira2 gini penjelasannya...
serayu KA.141-144 penjualan sudah dimulai sejak 90 hari sebelum keberangkatan yg artinya bahwa sudah ada penumpang yg lebih dulu booking sebelum berubahnya relasi yang semula KYA-JAKK pp menjadi PWT-JAKK pp.......ada dua opsi yg sebenernya jadi pilihan untuk setting ulang KA serayu tsb yaitu:
- Pertama, bikin nomor ticketing KA baru, biasanya pakai huruf tertentu misalkan menjadi 141A atau 141L......keuntungan opsi ini adalah penumpang nantinya hanya pakai satu tiket saja tanpa ada tiket feeder/ tiket terusan......tp kekurangan sistem ini adalah bahwa karena KA tsb kan sudah dibuka penjualan jauh hari (90 hari) sedangkan untuk migrasi data penumpang terutama naik-turun penumpang dari KA yang lama ke KA baru membutuhkan waktu yang cukup rumit dan makan waktu yang agak lama.
- Kedua, tidak usah bikin KA baru untuk 141-144 tp hanya bikin KA baru untuk relasi terusannya saja dalam hal ini PWT-KYA pp dengan model KA feeder (makanya untuk relasi PWT-KYA saja yg pake huruf A dibelakangnya)......keuntungan ini adalah data penumpang sampai dengan 90 hari kedepan tdk usah migrasi ke KA baru sehingga ga bikin makan waktu.......tp kekurangannya adalah nantinya penumpang yg naik-turun relasi terjauh yg terbaru harus membeli tiket feeder/ terusan dari relasi sebelumnya.......
pada akhirnya adalah opsi kedua yg diambil berhubung mepetnya antara waktu setting ticketing dengan "perpanjangan" relasi tambahan pada KA tsb di lapangan.
Pertanyaan lanjutannya klo ketika cireks diperpanjang hingga brebes kok bisa ga pake dobel2 tiketnya, tp kok sekarang jd pake tiket dobel segala ya?
jawabannya adalah ketika cireks diperpanjang smpe brebes ketika itu berapa lama reservasi dibuka, apakah udh smpe 90 hari kedepan sudah bisa dibeli seperti sekarang???
kesimpulannya adalah faktor migrasi data penumpang KA serayu yg udh kadung dibuka penjualannya selama 90 hari kedepan yg bikin opsi kedua yg diambil......
monggo dikoreksi......