Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
akibat ulah suporter sepakbola banyak fasilitas kereta api rusak
#11

TIDUR-2an depan LOK?
Asem, emang dasar tuh anak-2 brandal. Mau mereka apaan sih. Gak demen gw. Berani nya KEROYOKAN, rame-2.


ANEH
Lok Merah Biru


KERETA ~ KERETA ~ AN
#12
btw, saat masuk Terowongan Ijo trus gmn ya?Bingung
udah ga beli tiket masih ngerusak lagi!Dziiigg
#13
Lindes Aja gan!!!!!!!!!!!
kena tuntut hukum kan bisa toh?!!

jatuh kaliNgeledekNgeledek
#14
Walah, parah juga kalau begitu ya? Ditahan kereta ga jalan, berangkat ngerusak..jadi bagaimana? Baru saja lihat di tv berita tentang bonek..parah nih..
Apa sih hubunganya sepak bola dengan semua kerusuhan ini.. Mereka kesanya mirip pemberontak..
Aku ingin striping dan livery kereta dan loko matching dan nyambung, kaya jaman K3 merah biru + loko merah biru pada era perumka...Ngiler
#15

Pokoknya gw gak suka ama suporter bola dimana ajah.
Klo pemainnya sih gak masalah. Mendukung boleh ajah, tapi apa untungnyah sih ngerusak fasilitras segala.
ANCUUUUUUUUUUUUUR.
[/quote]

kalo rane2 apapun berani mas
nggak tahu tuh ndak jelas..

untung sekolah saya dan Pengendara sepeda motor di pjl deket sekolah saya ndak jadi korban..
tadi lewat pas solat jumat rame banget
#16
Kesalahan terletak pada kita semua harusnya pt ka bisa mencegah sejak dini kalo ini bakalan terulang berkali kali toh ini bukan sekali dua kali ini sudah terjadi beratus kali dimana ada bonek pasti ka adalah angkutan gratis yg siap di jadikan angkutannya. Ini ada sedikit cerita dari saya pribadi yg pernah jadi bonek waktu itu tahun 1986 saya sendiri pergi ke jakarta waktu itu cuman berbekal rp500 maka dari itu ka adalah angkutan utama wat pergi ke jkt dengan gratis dari semua kereta yg berangkat dari sgu,sbi,sdt. Semua sudah penuh bonek mulai dari ka barang sampai ka penumpang tak ada yg terlewatkan semua terisi dng bonek. Bahkan untuk makan pun kami terpaksa menjarah dan itu saya akui. Tapi dibalik itu ada hikmah yg harus jadi perhatian pemerintah yaitu bagaimana harusnya bisa menata kembali kompetisi liga yg lebih baik dan terarah. Dan satu lagi rata rata bonek itu dari keluarga yg tak mampu mereka butuh hiburan tapi apa daya kantung tak cukup makanya mereka nekat melakukan apa saja demi kepuasan batin mereka. Jadi jangan menyalahkan dari sisi boneknya tapi lebih bagaimana pemerintah bisa ngemong ngayomi serta menjadi guru dan orang tua yg bisa jadi teladan. Kalau ditelusuri ada nilai2 yg telah luntur dari kita semua yg mana ber budi bawa laksana telah hilang dari diri kita Xie Xie waduh malah ngelantur Ngakak
#17
Quote:
Headline News / Nusantara / Jumat, 22 Januari 2010 17:14 WIB

Metrotvnews.com, Solo: Satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka terjatuh dari kereta api Pasundan yang membawa suporter Persebaya Surabaya alias bonek dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, menuju Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1). Kelima korban jatuh di tempat berbeda.

Korban pertama, Ahmad Fahtoni, terjatuh dari atap kereta di Desa Waru Jayeng, Tanjung Agom, Nganjuk, Jawa Timur. Ia diduga terpeleset saat kereta akan memasuki Stasiun Baron. Korban yang diduga bonek itu terluka parah di bagian peilipis kiri. Ia meninggal setelah tiba di Rumah Sakit Kertosono.

Di Stasiun Jebres, Solo, Jawa Tengah, seorang pemuda yang dipastikan bonek juga terjatuh dari kereta api. Korban bernama Abdul Muhkhid itu terluka parah di bagian kepala. Ia dibawa ke Markas Satuan lalu Lintas Kepolisian Kota Besar Surabaya.

Di saat dan tempat yang sama, sekerumun warga tengah memprotes para bonek yang dinilai sering memancing kerusuhan. Mereka merobek dan membakar seluruh atribut bonek.

Kepala Bagian Operasi Poltabes Surakarta Slamet Riyadi mengatakan, polisi sudah mengawal bonek sejak Stasiun Palur hingga Stasiun Gawok. Namun, kerusuhan tetap terjadi.

Sementara di Karanganyar, Jawa Tengah, tiga bonek terjatuh di perlintasan Desa Jogobondo, Mojolaban, Sukoharjo. Ketiganya diduga tesangkut kabel telepon. Dua korban dirawat di Rumah Sakit Jati Husada. Seorang lainnya luka ringan dan tengah menjalani pemeriksaan polisi.

Kebrutalan bonek juga menyebabkan seorang anggota Brigade, Brigadir Polisi Satu Warsito, terluka di bagian mata. Warsito terkena lemparan batu saat mengawal rombongan bonek di Stasiun Purwosari, Solo.

Saat itu, kereta api Pasundan yang ditumpangi bonek berhenti sebentar. Kesempatan itu dimanfaatkan bonek untuk turun dan mengumpulkan batu. Mereka lalu melempari batu ke arah permukiman warga. Pos stasiun pun tak luput dari lemparan.(****)
#18
Radar Cirebon, Sabtu(23/1)

BONEK Jarah Pedagang Kecil

CIREBON- Ribuan suporter Persebaya yang menamakan dirinya Bonek Mania menjarah pedagang kaki lima di sekitar Stasiun Parujakan dan Jl Gunung Sari, Kota Cirebon. Akibat kejadian itu, belasan pedagang terpaksa menanggung kerugian yang cukup besar. Para Bonek Mania ini rencananya akan menuju kandang Persikab Kab.Bandung (Divisi Utama) dan Persib Bandung (Super Liga) yakni stadion Jalak Harupan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kejadian itu berlangsung ketika kereta barang (gerbong,red) Seribu Tiga jurusan stasiun Pasar Turi Surabaya tujuan Tanjung Priok Jakarta yang mengangkut ribuan bonek mania tersebut tiba di stasiun ekonomi Parujakan Kota Cirebon, Jum’at pagi(22/1) sekitar pukul 06.00.

Mereka yang dikenal bondo nekat itu langsung turun dari atas gerbong dengan cara melompat dari atap gerbong dan lokomotif, serta langsung menyerbu para pedagang kaki lima yang tersebar di sekitar stasiun parujakan. Dengan berlari dan berteriak-teriak, mereka mengambil apa saja yang terdapat di dalam kios pedagang, seperti air mineral, rokok, dan makanan.

Bukan hanya di stasiun parujakan, mereka pun melakukan hal yang sama terhadap para pedagang di sekitar Jl Tentara Pelajar dan Jl Gunung Sari saat ribuan Bonek ini berjalan menuju Jl Kedawung, Kabupaten Cirebon. mengantisipasi aksi penjarahan yang lebih brutal lagi, puluhan petugas kepolisian dari Polresta Cirebon diterjunkan menggiring para Bonek tersebut ke Kedawung.

Mencegah aksi penjarahan terulang kembali, polisi melakukan penjagaan ketat di stasiun Parujakan Kota Cirebon. Sekitar pukul 13.30 sebuah kereta api barang cepat dengan nomor kereta CC 201105 jurusan Pasar Turi Surabaya tujuan Jakarta Gudang yang mengangkut ratusan Bonek tiba di stasiun Parujakan kota Cirebon. Melihat para Bonek mulai turun dari atas gerbong, petugas kepolisian langsung mengambil tindakan dengan melakukan sweeping dan menggeledah semua barang bawaan mereka. Mereka dipaksa naik kembali kedalam gerbong dan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Bandung melalui Cirebon. Mereka(Bonek,red) akan tetap diangkut kereta tersebut lalu diturunkan di stasiun Karawang.

“ Mereka kami larang untuk turun di Cirebon, mereka tetap diangkut kereta itu hingga stasiun Karawang. Melihat mereka kelaparan dan kehausan, kami memberikan mereka makanan dan minuman. Cara ini untuk mengantisipasi aksi penjarahan akibat mereka kelaparan dan haus,” ujar Kasat Reskrim Polresta Cirebon AKP Hendry Soelistiawan kepada Radar, kemarin(22/1).

Sementara itu, Karlina(60) seorang pedagang nasi di stasiun Parujakan kota Cirebon kepada Radar mengaku kesal dengan kelakuan para supporter Persebaya tersebut yang merugikan para pedagang.

“ mereka tiba-tiba turun dari gerbong langsung mengambil barang-barang dagangan yang ada di warung. Bahkan, tukang kerupuk yang sedang lewat di stasiun parujakan juga dijarah hingga kerupuknya habis dibawa mereka,” katanya.(rdh)
#19
BONEK. Asli lu pada emang keterlaluan sekali.
Lu maunya seenaknya banget ngejarah, nyuri, ngancem, nyolong, nyolot, dan laen-2. Harus di apakan si BONEK inih.
Ampe Pedagang kecil ajah di jarah. Dimana sih OTAK lo?!
Mendingan lu mati ajah, ketabrak kereta KERTAJAYA !MarahDziiigg
Lok Merah Biru


KERETA ~ KERETA ~ AN
#20
Quote:di MADIUN: Tak Imbang, Petugas Gabungan Gagal Tertibkan Ribuan Bonek di Madiun
[spoiler]
Jum'at, 22 Januari 2010 14:47:58 WIB
Reporter : Rindhu Dwi Kartiko

Madiun (beritajatim.com) - Ribuan supporter Persebaya Surabaya atau bonek mania memadati gerbong kereta api ekonomi Pasundan. Lantaran jumlahnya ribuan, petugas gabungan Polisi, TNI dan Polsuska stasiun Madiun pun tak berkutik.

Tim gabungan tersebut sempat melakukan penertiban dengan memberi peringatan untuk para bonek hyang berada di atas gerbong dan lokomotif agar turun. Namun peringatan keras itu hanya dianggap angin lalu, bahkan dijawab dengan nyayian.

“Pak Polis Pak polisi, jangan pukul kami, kami bukan maling,” dendang para bonek mania sembari terus berjoget berulang kali dari atas gerbong, Jumat (22/01/2010).

Namun karena banyaknya bonek mania yang terus menghujat, petugas yang berjumlah tidak sampai 30 orang ini akhirnya tak berkutik dan gagal menertibkan ribuan penumpang liar ini. Mereka hanya meminta agar berhati-hati khususnya tidak berdiri di atas gerbong karena membahayakan keselamatan mereka.

Ribuan bonek mania ini berangkat ke Bandung dengan menggunakan KA ekonomi Pasundan dengan no loko CC 20144, guna menyaksikanj laga antara Persib Bandung VS Persebaya Surabaya yang rencananya akan di gelar di stadion Jalak Harumpat, Sabtu (23/1/2010) besok.

Ribuan masa bonek mania ini memenuhi sedikitnya 8 gerbong KA. Akibatnya, sejumlah calon penumpang di stasiun besar kota Madiun akhirnya batal berangkat karena takut.(rin/eda)


[/spoiler]


22 Januari 2010 | 14:38 wib | Daerah
800 Bonek Lakukan Pengrusakan di Stasiun Jebres
[spoiler]

Solo, Cybernews. Kerusuhan terjadi saat rombongan Bonek asal Surabaya yang siang ini akan menuju ke Bandung untuk menyaksikan pertandingan kesebelasan kesayanganya melakukan pengrusakan ketika Kereta Api yang mereka tumpangi transit di Stasiun Jebres, Solo.

Menurut keterangan wartawan Suara Merdeka Cybernews di Solo, KA terpaksa berhenti karena terjadi persimpangan antara KA Lodaya dan KA Parahyangan.

Kapoltabes Solo Kombes Pol Drs Joko Iriyanto menyatakan pihaknya sudah mengetahui Bonek akan melintas di Solo dan dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan. Untuk antisipasi, pihak kepolisian melakukan sweeping di antara gerbong ketika kereta belum memasuki Solo, yakni ketika masih berada di Karanganyar. Dari hasil sweeping, polisi menyita sejumlah batu.

Dijelaskan Irianto, Bonek menggunakan delapan gerbong penuh, bahkan beberapa di antara mereka naik ke atap. Dijelaskan Kapolwiltabes, dari pihak Bonek dilaporkan empat orang menderita luika-luka, bahkan seorang di antaranya haruis dirawat karena terjatuh dari atap.

Mengenai kerusakan akibat pengrusakan, pihak stasiun saat ini tengah melakukan inventarisasi.

Beberapa saksi yang dimintai keterangan wartawan menyatakan, Bonek terlihat beringaas. Pihak kepolisian yang sudah melakukan pengamanan di stasiun tidak dapat berbuat banyak karna jumlah personel tidak berimbang. Jumlah Bonek diperkirakan sekitar 800 orang.

Saat berita ini diturunkan, KA sudah diberangkatkan. Poltabes Solo telah berkoordinasi dengan Poltabes Yogyakarta agar kejadian serupa tidak terjadi di sana.

( Zainal Abidin / CN12 )
[/spoiler]


Ada Bonek, tiket KA Pasundan tidak terjual
[spoiler]
Solo (Espos)–Tiket Kereta Api Pasundan, KA 149, jurusan Surabaya-Bandung di stasiun Purwosari tidak terjual seperti biasa, Jumat (22/1) karena di dalam kereta tersebut terdapat sekitar 1.400 suporter Bonek yang naik dari Surabaya dengan tujuan Bandung dan diangkut dalam tujuh gerbong. Akibatnya, kerugian yang diderita PT KA terkait tidak terjualnya tiket ini diperkirakan mencapai Rp 2,6 juta.

“Hanya kereta api Pasundan yang tidak kami layani pembelian tiketnya hari ini. Sebenarnya kami tetap menjual, jika ada calon penumpang yang nekat setelah kami menjelaskan kondisi di lapangan. Penjelasan ini kami sampaikan demi kenyamanan dan keselamatan penumpang. Lagipula, kereta memang sudah penuh sejak dari Surabaya. Hanya sehari ini saja, besok sudah normal kembali,” ujar Kepala Stasiun Purwosari, Suwardi saat ditemui Espos di kantornya, Jumat (22/1).

Petugas loket dua Stasiun Purwosari, Neny Winarni menuturkan mendapat kabar dari Surabaya agar tidak menjual tiket lagi. Pada hari biasa atau tanpa kejadian ini, lanjut Neny, Stasiun Purwosari mampu menjual sekitar 100 tiket.

m88 sumber: solopos.com[/spoiler]



Fotografer Antara jadi korban Bonek
[spoiler]
By indah septiyaning on 22 Januari 2010 | 18:23

Solo (Espos)–salah satu Jurnalis Fotographer dari kantor berita Nasional Antara di Solo menjadi korban dari ulah para suporter Bondho nekat (Bonek).

Hasan Sakri Ghozali, 24, warga Kerso I RT 3/RW IV Kersoharjo, Genang, Ngawi tersebut menjadi korban pengkeroyokan saat dirinya hendak mengabadikan gambar ulah para suporter tersebut di stasiun Purwosari.

Menurut Hasan saat ditemui wartawan di RS Panti Waluyo, dirinya mengaku menjadi korban pengeroyokan para Bonek.

“Saya lagi motret terus dikejar, kemudian terjatuh. Helm saya dirampas kemudian saya dikeroyok dan dipukuli dengan batu. Saya akhirnya pasrah dan fokus untuk mendekap kamera agar tidak dirusak,” jelasnya usai mendapat perawatan.

Atas ulah para suporter tersebut Hasan mengalami luka di kepala sebanyak lima jahitan serta memar-memar di bagian wajahnya.

Tidak cuman Hasan yang menjadi korban ulah tidak bertanggung jawab para Bonek. Hal serupa juga dialami oleh Hanif Supriyanto, 35, warga Wongo Kulon RT 3/RW VI, Sidowarno, Klaten. Tukang kayu di salah satu rumah industri mebel di Jalan Siwalan tersebut menjadi korban pelemparan oleh Bonek.

Selain mengakibatkan banyak korban jiwa, ulah para suporter ini juga menyebabkan kerusakan di beberapa fasilitas milik pemerintah, khususnya PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Di antaranya adalah pos jaga perlintasan KA yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Purwosari. Akibat lemparan batu para Bonek tersebut, kaca jendela pos jaga tersebut pecah dan rusak di semua sisinya.

m89
sumber: solopos.com
[/spoiler]


Bonek Sering Rugikan KAI

[spoiler]
Madiun, CyberNews. Keberangkatan Bonekmania ke Bandung memberikan pekerjaan tambahan bagi PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sejumlah bonek mencarter satu gerbong KA Ekonomi Pasundan dari Madiun.

Tapi, hal itu justru merugikan pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daops VI Madiun. Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) setempat, Harianto Wirotomo mengatakan, meski ada yang membayar tiket kereta, namun hal tersebut tidak sebanding dengan jumlah penumpang. Selain tak semua penumpang membayar tiket, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sering melakukan perbaikan gerbong usai mengangkut bonek.

"Ya setidaknya dikeluarkan anggaran Rp 15 juta untuk biaya perbaikan penggantian kaca per satu gerbong. Belum lagi ada penumpang yang takut jika naik bareng bonek. Mereka akhirnya membatalkan perjalanannya," katanya.

( Ainur Rohim / CN13 )
[/spoiler]

Berulah Lagi, Bonek Dihukum Dua Tahun

[spoiler]
Jum'at, 22 Januari 2010 00:41:19 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Jakarta (beritajatim.com) - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum suporter Persebaya, Bonek untuk tidak mendampingi timnya disemua laga away selama dua tahun kedepan. Sanksi ini efektif berlaku mulai, Kamis (21/1/2010) kemarin.

Hukuman yang diberikan kepada Bonek merupakan imbas dari aksi salah satu oknum Bonek yang nekat memasuki lapangan untuk ikut merayakan gol Lucky Wahyu menit 43 saat Persebaya tandang ke markas Pelita Jaya lalu. Beruntung aksi itu tidak berlanjut karena langsung diamankan oleh panpel.

"Persebaya dihukum selama dua tahun tak bisa mendampingi Persebaya saat away. Kami mencatat bahwa Bonek kerap berulah saat mendampingi timnya melakukan pertandinan away," kata Ketua Komdis, Hinca Panjaitan kepada Vivanews.com, Jumat (22/1/2010) dini hari.

Akibat ulah pendukungnya, Persebaya juga kebagian getahnya. Mereka didenda Rp 20 juta. Jumlah yang sama juga diberikan pada panpel Pelita Jaya karena diangap gagal menciptakan rasa aman selama pertandingan.

Bonek sendiri hingga kini memang masih berstatus terhukum. Mereka dilarang mendampingi Bajul Ijo tandang hingga Juni 2010 mendatang. Ini adalah buntut dari keributan yang mereka lakukan di Gresik Mei 2009 lalu. "Saat ini mereka juga masih dalam status terhukum dan sudah berani berbuat ulah lagi," lanjut Hinca.

Sementara itu, Komdis juga menjatuhkan hukuman percobaan berupa denda Rp250 juta selama musim ini kepada panpel Persebaya. Sanksi ini merupakan buntut pelemparan terhadap bus Arema Indonesia dan nyanyian rasis pada lanjutan ISL, 16 Januari lalu.

Akibat aksi ini, Komdis PSSI juga menjatuhkan denda Rp5 juta kepada panpel Persebaya. Uang ini harus diberikan kepada Arema untuk mengganti kerusakan bus tim yang menjadi target pelemparan.[sya]



[/spoiler]

Berita tersebut diatas semuanya hari ini, minta ampun bonek ooh bonek dari semua kota yang dilewati hampir semuanya bermasalah. di Stasiun Delanggu (tidak ada di berita diatas) empat etalase pedagang Pasar Delanggu dijarah.


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)