04-05-2012, 07:15 PM
Wah tapi itu udah diatur sama GAPEKA mas , memang Gajayana harusnya jadi Argo . Tapi menurut saya biarlah jadi Satwa Retrofit , karena cuma 4 kereta yang kelasnya Satwa Retrofit .
Hidup (ARGO) GAJAYANA !!
[/quote]
tak apa maupun kelasnya Satwa, tetapi tidak kallah bersaing dengan Argo.
[/quote]
GAJAYANA adalah Kereta BARU, bukan RETROFIT
Kereta Satwa Retrofit itu cuma Sembrani dan Turangga, gak ada lagi :p
Kalau Gajayana itu Satwa dengan armada baru, bukan rertofit.
Soal Gajayana yang berhenti di Kertosono emang udah GAPEKA-nya, lah kalau mau naik Bangunkarta (17.08) kan lewat Utara, pangsa pasarnya berbeda (walau ga terlalu ngaruh sih-_-), kalau naik Bima pukul 18.38 sedangkan Gajayana pukul 17.48. Setiap penumpang punya keinginan trsendiri. Kalau penumpang itu merasa waktunya kurang pas dengan Bima, yaa penumpang itu milih Gajayana, begitu pun sebaliknya. Juga kalau penumpang kapok sama Bima, mereka akan milih Gajayana, begitu pun sebaliknya.
Kalau malah silangan, siapa yang nyampe duluan yaa dia yang harus ngalah, bukan masalah kelas lagi. Jika Gajayana memang menunggu Sancaka sampai 20 menit di Saradan, berarti Gajayana yang terlalu cepat sampai Saradan :v
Kalau yang di Solo, ga sedikit juga kok yang naik. Walau biasanya cuma 10 orang, itu tetep jadi prioritas dan menjadi kebutuhan konsumen. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga memberhntikan Kereta-nya di Stasiun yang memang mempunyai pangsa pasar tersendiri.
Bima 34 berhenti di Jatibarang karena memang "ada" yang membutuhkan
Cireks 63,66,69,70 berhenti di Brebes, Tanjung, Losari, dan Babakan karena memang punya pangsa pasar tersendiri.
[/quote]
Oke om billy , makasih ya koreksinya . Buka PM om , ane ada perlu
[spoiler] [/spoiler]