24-09-2013, 08:07 PM
tanggal 22 kemarin naik 94 dari Bandung, dapet keretanya daop 9 colokannya cuma 1, benar-benar dihajar habis-habisan antara petak Maos-Butuh, silang Kahuripan & Lodaya di Maos, Malabar di Kroya, Gajayana dan Mutsel 93 di Soka, Bima di Kutowinagun, Argo Dwipangga tambahan 9F di Prembun, Turangga di Butuh. Sampai di YK jam 1.41, setelah itu berangkat 1.47 dan masinisnya benar2 menghajar taspat, petak SLO-MN goyangannya sangat keras saking cepatnya, dan akhirnya sampai di SGU 6.15, hanya terlambat 13 menit, padahal di YK sudah terlambat 35 menit.
Sedangkan untuk tanggal 20nya saya naik 93 ke BD, saya banyak tidurnya sehingga tidak bisa mencatat dengan lengkap silang/susulnya. Yang tercatat di SLO berhenti cukup lama sekitar 40 menit karena melepas BP, bukan karena BPnya rusak, tapi karena memang BPnya ini dikirim ke SLO. Dan Gajayana dari ML tiba di SLO sebelum proses langsiran selesai, alhasil Gajayana berangkat duluan. Lalu di Kemranjen disilang Senja Jogja terus disusul Bima. Sempat khawatir juga bagaimana nanti kalau 93 ini disusul Turangga? Tapi ternyata tidak sampai disusul karena 93 tiba di BD jam 6.30, telat 45 menit. Rasanya iri juga dengan perjalanan ibu saya sehari sebelumnya naik 93 tepat 5.45.
Foto-fotonya:
Upacara para kru di SGU sebelum berangkat (April kemarin belum ada ginian)
[spoiler][/spoiler]
93 tiba di BD, jalur 4 jam 6.30, telat 45 menit
[spoiler]
[/spoiler]
Serasa naik turangga dan argo wilis, 94 berangkat dari jalur 6 BD
[spoiler]
[/spoiler]
94 tunggu silang KA 5 Argo Wilis di Lebakjero
[spoiler]
[/spoiler]