02-11-2013, 05:19 PM
mengapa nda pakai lok dan kereta BD yakh??? terutama jika sudah bisa sampai BD, jadi yang namanya 'minum solar' atau ganti rangkaian kan mudah nda perlu boros-borosan(apakah BD nda punya sarana kereta dan lok/sibuk semua?)..
mungkin bisa saja ketika Pangrango harus pulang ke utara di komersialin jadi 'Pakuan Ekspres' lagi..
eh beneran gak kalau Pangrango ini adalah KA Pertama yang memiliki K1 dengan jarak tempuh terpendek??(BOO-SI/CJ, klw sampai BD berapa kilo yakh??
oya ini Pangrango mw pakai Eksa eksis, satwa, atau argo(gerbongnya, walaupun namanya bukan nda pake embel-embel argo)...
selepas BTT arah selatan setelah sinyal masuk arah SI, dulu ketika ana naik BuGe, sering dilempari batu oleh 'bocah/oknum polos' yang mulai nikung ke kiri itu loh, patut diwaspadai, apalagi K1 yang lewat, sekalinya rusak, kan kerugian..
tapi mudah-mudahan nda demikian..
[/quote]
karena yang 'melahirkan' KA ini,DAOP 1,dan lintas BOO ~ SI masuk daerah Daop 1..
Persis Ciremai,
yang minta DAOP 3,kereta dan loko juga punya DAOP 3 (CN)
[/quote]
kira2 K1nya pinjem punya rangkaian apa ya? sembrani kah?