12-05-2010, 10:05 AM
(This post was last modified: 12-05-2010, 10:06 AM by Ryzky_Widi.)
Hidupku di Stasiun Saradan (Part 1)
By : Ryzky Widi Atmaja
To be Continued...
By : Ryzky Widi Atmaja
Malam yang dingin, aku selalu sendiri di sebuah stasiun kecil di daerah DAOP VII Madiun. Tiap malam, sang angin selalu menemaniku, sang sinar selalu menerangiku dalam pekat dan dinginnya malam, serta ribuan pohon2 penghuni hutan jati 'Saradan' menjadi bentengku. Kadang2 petugas stasiun menemaniku ngobrol-ngobrol ngalor-ngidul, terkadang bercanda sampai tidak terasa melewati tengah malam. Petugas stasiun yang bernama pak Andi, 32, adalah petugas jaga stasiun yang sudah mengabdi sejak dari remaja, sekitar umur 18 tahun-an, seusia ku sekarang ini. Hidupku selalu aku habiskan di stasiun Saradan ini, semenjak kedua orang tua-ku meninggal karena kecelakaan kereta api di Hutan Saradan yang terjadi 10 tahun silam, karena kondisi rel yang sudah tidak layak pakai, seluruh rangkaian kereta api keluar dari rel dengan kecepatan tinggi ditikungan, dan menerjang pepohonan jati serta mengakibatkan ratusan penumpang terluka dan beberapa meninggal, termasuk orang tua-ku. Semenjak itu, aku seperti menjadi anak stasiun Saradan ini.
Kini aku telah lulus SMU, namun aku tidak bisa masuk kuliah karena mengingat aku anak yatim piatu, dan sejak itu aku diasuh oleh petugas2 stasiun yang begitu iba kepadaku, serta santunan dari PT. KA untuk biaya hidup dan sekolahku. Aku bersyukur kepada PT. KA yang sudah memberikan santunan kepadaku, maka aku harus menjawabnya dengan menjadi salah satu pegawai di PT. KA. Oleh karena itu, aku sangat senang pada kereta api, meskipun kereta api telah mengambil kedua nyawa ayah dan ibuku, mesikupun air mata dan rintihan kehilangan selalu membasahi dan terdengar dari dalam ruangan Stasiun Saradan kala itu. Aku masih ingat, ketika kepala stasiun saat itu, bapak Soedirman, mengatakan bahwa, suatu saat nanti, beliau akan merekrutku sebagai pegawai PT. KA secara diplomatik. Tapi, aku ingin berjuang dengan usahaku sendiri, aku tidak ingin dengan cara itu, meskipun aku pasti diterima sebagai pegawai PT. KA dengan koneksi bapak Sowdirman yang sekarang sudah pensiun.
To be Continued...
- R y z k y W i d i A T m a j a -