alokasi gerbong BP per dipo beserta jenis mesinnya

[BAMBANG EKO]

Sekedar bernostalgia .

Saat masih menggunakan istilah lama dulu dengan inisial AW , BW , CW , DW , DPW dll yang kini menjadi K1 . K2 . K3 , B , BP yang saya cermati adalah dulu disamping ada DPW ( sekarang BP ) juga ada DPPW . tapi kok sekarang nggak ada BPP ya ? kan seharusnya ada ,

Mungkin kita akan bertanya , apakah bedanya DPW dengan DPPW ? tentu saja berbeda. kalau ada PW , YW . KW . TW . KW dll tentu ada PPW , YYW . KKW . TTW dll ( hanya contoh )

DPW ( sekarang BP ) adalah kereta Bagasi yang dilengkapi dengan Pembangkit ( Single ) sedangkan DPPW juga sama dengan DPW yang membedakan adalah mein Pembangkitnya Double atau lebih besar daya listrik yang dihasilkan.

KA sejenis Mutiara utara biasanya dilengkapi dengan gerbong DPPW dengan maksud bila tiba2 terjadi trouble dengan genset maka Generator cadangan akan menggantikan generator yang bermasalah sehingga suplai listrik tidak terputus. Bayangkan saja jika dengan mesin pembangkit tunggal tiba2 rusak maka penumpang akan serasa dipanggang di dalam gerbong yang kacanya tertutup rapat. tentu saja berbeda dengan KA Ekonomi sekelas KA Gayabaru Malam Utara (Alm ) atau KA Senja Utama yang cukup hanya menggunakan gerbong DPW

CMIIW , maaf bila salah.