ntar om... saya cerita belum selesai...
lihat di ujung sana? mulai kelihatan ada kricaknya...
[spoiler="saya motret ke arah selatan"]
[/spoiler]
batas antara yang sudah diberi kricak dan yang belum
[spoiler="saya menghadap utara"][/spoiler]
yang sudah diberi kricak...
[spoiler="saya menghadap selatan"][/spoiler]
[spoiler="dari sudut lain...tetap hadap selatan"][/spoiler]
hadap utara lagi...lihat batas yang berkricak dan yang tidak dari sudut lain...
[spoiler="batas"][/spoiler]
ada motor lewat...saya pikir penduduk lokal, tahu-tahu berhenti nanya sama saya,"di ujung sana ada jalan nggak mas?" saya jawab,"dekat sana rel-nya habis, ada sih, tapi jalan tanah."
[spoiler="ternyata orang keblasuk"][/spoiler]
[spoiler="eh...malah bablas..."][/spoiler]
ke selatan, lanjuut...
[spoiler="jalan menikung"][/spoiler]
menikung lagi
[spoiler="menjelang pintu air Jelok"][/spoiler]
eh, kok kricaknya malah berkurang?
[spoiler="cuman ditaroh di tengah rel"][/spoiler]
di samping pintu air Jelok...eh, kok kricaknya di sini putus ya? (saya hadap utara)
[spoiler="tanpa kricak lagi"][/spoiler]
ruas ini kok dilompati?
[spoiler="kenapa ya?"]
(hadap selatan)
[/spoiler]
lihat,
[spoiler="ada kricaknya lagi"]
(saya hadap utara)
[/spoiler]
di sebelah kiri tanahnya mau diurug, terlihat para pekerja sedang finishing pembangunan tanggulnya...
[spoiler="saya motret hadap utara"][/spoiler]
balik kanan, kita jalan lagi ke Tuntang...
[spoiler="hadap selatan sekaran...hehehe..."][/spoiler]
jalan lagi...
[spoiler="samping rumah penduduk"][/spoiler]