07-09-2011, 03:12 PM
Sharing aja ya pengalaman naik Bogowonto (lagi...)
Tgl 26 Agustus saya beserta anak + istri naik KA ini dari PSE dan berangkat jam 09.25 dan tiba di KA jam 16.50 (waktu tempuhnya egk beda jauh dg Sawunggalih). Selama perjalanan kereta cukup bersih karena sampah diambil 2x oleh petugas lepas CN dan PWT, kemudian juga toilet dikontrol 3x, dan petugas keamanan (internal dan Polri) yg selalu mondar-mandir.
Saat sampai CN saya terkejut karena suasananya sangat amat sepi sekali. Kereta ini sempat sejajar dg Gajah Wong (yg berangkat setelah Bogowonto). Selidik punya selidik ternyata ada SBY mau lewat hehehe
Tgl 31 Agustus saya balik ke ibu kota dg naik kereta yg sama dari stasiun KA jam 21.25 dan tiba di PSE jam 06.25 hehehehe Selama perjalanan juga saya merasakan hal yg berbeda dg kereta ini dari PSE. Karcis tidak diperiksa (hanya ada random checking di PWT untuk penumpang yg baru naik), tidak ada petugas kebersihan, dan juga tidak ada petugas keamanan internal maupun Polri.
Saat sampai di PPK, kereta ini juga disundul oleh Gajah Wong. Nah di sepur baru itu ada 3 petugas Brimob yg mengawal perjalanan sepur itu dari LPN ke PSE, tapi kenapa Bogowonto tidak dikawal sama sekali ya? Bahkan terkesan "dijor klowor" loh... Soalnya egk ada pemeriksaan tiket dsb. Udah gitu saat masuk CKP banyak penumpang tambahan entah dari mana mereka itu. Denger2 sih mereka naik sepur Bogowonto karena lebih nyaman dibanding sepur yang dari Purwakarta (apa namanya ya?)
Trus terakhir (ini yg bikin saya miris)... Selimut dan bantal yg disewakan justru dijadikan alas tidur di bawah oleh beberapa penumpang, padahal jumlah penumpang bisa dikategorikan rata duduk (bahkan di beberapa gerbong masih ada seat kosong). Egk kebayang jika harus pakai selimut itu deh... Ya bau, ya kotor, yaaa... gitu deh...
Tgl 26 Agustus saya beserta anak + istri naik KA ini dari PSE dan berangkat jam 09.25 dan tiba di KA jam 16.50 (waktu tempuhnya egk beda jauh dg Sawunggalih). Selama perjalanan kereta cukup bersih karena sampah diambil 2x oleh petugas lepas CN dan PWT, kemudian juga toilet dikontrol 3x, dan petugas keamanan (internal dan Polri) yg selalu mondar-mandir.
Saat sampai CN saya terkejut karena suasananya sangat amat sepi sekali. Kereta ini sempat sejajar dg Gajah Wong (yg berangkat setelah Bogowonto). Selidik punya selidik ternyata ada SBY mau lewat hehehe
Tgl 31 Agustus saya balik ke ibu kota dg naik kereta yg sama dari stasiun KA jam 21.25 dan tiba di PSE jam 06.25 hehehehe Selama perjalanan juga saya merasakan hal yg berbeda dg kereta ini dari PSE. Karcis tidak diperiksa (hanya ada random checking di PWT untuk penumpang yg baru naik), tidak ada petugas kebersihan, dan juga tidak ada petugas keamanan internal maupun Polri.
Saat sampai di PPK, kereta ini juga disundul oleh Gajah Wong. Nah di sepur baru itu ada 3 petugas Brimob yg mengawal perjalanan sepur itu dari LPN ke PSE, tapi kenapa Bogowonto tidak dikawal sama sekali ya? Bahkan terkesan "dijor klowor" loh... Soalnya egk ada pemeriksaan tiket dsb. Udah gitu saat masuk CKP banyak penumpang tambahan entah dari mana mereka itu. Denger2 sih mereka naik sepur Bogowonto karena lebih nyaman dibanding sepur yang dari Purwakarta (apa namanya ya?)
Trus terakhir (ini yg bikin saya miris)... Selimut dan bantal yg disewakan justru dijadikan alas tidur di bawah oleh beberapa penumpang, padahal jumlah penumpang bisa dikategorikan rata duduk (bahkan di beberapa gerbong masih ada seat kosong). Egk kebayang jika harus pakai selimut itu deh... Ya bau, ya kotor, yaaa... gitu deh...
RF amaulana
Sawunggalih Utama pilihan utama
Sawunggalih Utama pilihan utama