Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Pengalaman Pahit dan Menyedihkan Naik KA (Semua Pengalaman Pahit Yang dialami RF)
Pengalaman terburuk saya sebelumnya adalah sewaktu ribut dengan orang Aborigin di stasiun McIver di Australia. Tapi semenjak tanggal 11 Desember 2011, pengalaman terburuk saya bergeser ke tanggal itu.

Ceritanya waktu itu saya balik dari Jakarta ke Bandung naik Argo Parahyangan jam 17.50. Biasanya kalau mau beli tiket pasti ada insiden ngantri panjang sambil diganggu calo tiket atau sopir travel gelap. Tapi hari itu tidak ada antrian panjang dan saya dapat tiket sesuai keinginan saya.

KA saya juga datang ke Gambir on time, dan berangkat sesuai waktunya.

Tapi menjelang masuk Cikini, kereta ditahan lama sekali di sinyal, sampai 15 menit!

Dan sewaktu masuk stasiun Cikini, kereta saya juga ditahan selama 20 menit!

Karena lapar, dan uang saya di kantong terlalu sedikit untuk beli makanan diatas KA, sayapun keluar ke peron sebentar untuk beli makanan.
Eh tahu-tahu saja pintunya ditutup! KArena ketakutan dan shock, saya langsung lari balik ke pintu dan mengetuk-ngetuk meminta dibuka, dan akhirnya pintu dibuka oleh petugas Polsuska yang tadi menutup pintu.

Eh, si polsuska sialan itu malah mengatakan tetek bengek peraturan dengan nada tinggi, tanpa permintaan maaf barang sepeserpun!
Karena saya agak lapar dan agak emosi karena kereta terlambat, sayapun hanya berkata "ya..ya...ya" dengan ada acuh ke polsuska itu.

Rupanya si polsuska tidak terima, dan mengikuti saya ke kursi saya sambil mengata-ngatai saya di depan penumpang lain bahwa saya orang tidak berpendidikan yang bertingkah seperti penumpang KA ekonomi dan tidak pernah naik KA eksekutif.
Dasar orang bodoh, padahal dia sendiri memperlakukan saya seperti gelandangan atau pedangang asongan. Padahal kalau mau jujur, saya sudah lama tidak naik KA ekonomi, malah belakangan agak sering naik pesawat!

Pada saat pemeriksaan karcis, saya mengeluhkan hal ini kepada kondektur saat pemeriksaan. Eh, si polsuska sialan itu pas diundang, malah membentak-bentak saya dengan nada makin keras. Di depan penumpang lain lagi!

Jadi setiap dia lewat, pasti orang itu membentak-bentak saya.

Duh, bayar Rp 80.000,- bukannya dapat pelayanan prima, tapi dapat makian dari petugas KA, KA yang super terlambat, serta harus naik Taxi mahal, karena angkotnya sudah pada nggak ada.

Sangat ironis sekali, padahal pagi harinya saya naik saingan KA yang nyaris mematikan layanan KA penumpang Jakarta-Bandung: travel Cipaganti. Sudah tarifnya lebih murah, poolnya dekat rumah, pelayanannya jauh lebih ramah lagi!

Akibat kejadian itu, saya berpikir: saya sudah bolak-balik membela KA, bahkan disaat-saat buruk sekalipun, eh imbalan yang saya terima malah makian!
Reply


Messages In This Thread
Re: a true story - by kapten555 - 09-01-2009, 09:54 AM
RE: Pengalaman Pahit dan Menyedihkan Naik KA (Semua Pengalaman Pahit Yang dialami RF) - by mas_bagus_ajah - 14-12-2011, 09:56 PM

Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)