04-04-2011, 06:46 PM
Yang terpenting adalah jangan sampai KA baru mengganggu KA lama...
[/quote]
prasaan sepanjang yang ane tahu, pengoperasian sebuah KA baru kecuali pengoperasian KA-KA untuk tujuan Jakarta ke wilayah DAOP VI Yogyakarta... ngga ada tuh pengoperasian KA baru tanpa mengganggu okupansi KA existing...... pasti setidaknya akan merubah kondisi KA lain....
atau bahkan harus mematikan KA yang lain... (bener nih kata Illia di postingan sebelumnya).... dimana-mana setelah peluncuran KA baru, pasti akan ada KA yg berubah atau bahkan wafat.... jadi jelas akan mengganggu KA-KA existing.... contohnya udah banyak koq.. mau???
- pengoperasian KA Harina pagi... telah mengakibatkan salah satu trip Argo Parahyangan dihilangkan
- pengoperasian KA Eksekutif bangunkarta... harus mematikan KA Kamandanu (karena okupansi kamandanu tidak bagus ke dua arah).. selain itu sekarang KA 43/44 ini jelas mempengaruhi okupansi KA Bima dan KA Argo Sindoro (khususnya KA-12)
- pengoperasian KA Rajawali 2, mempengaruhi okupansi Argo Bromo Anggrek pagi (untuk trip semarangan)
- bahkan pengoperasian KA ekonomi AC Bogowonto aja jelas mempengaruhi okupansi KA sawunggalih utama
sebagai pengecualian.... untuk peluncuran KA baru yang selain rute DAOP VI ke barat.... setahu ane peluncuran KA baru yg tidak mengganggu KA-KA existing cuman ada pada KA Senja Utama Kediri dan Cirebon Ekspres Utama
Peluncuran KA Cirebon Ekspres Utama, sebagai KA bendera DAOP III dapat dikatakan sukses luar biasa bahkan hingga bertransformasi menjadi Argo Jati.. dan tidak mengganggu KA-KA eksisting..(buktinya: Cirex, yg ampe sekarang okupansi kelas eksekutifnya juga tetep bagus)...
cuman KA 101/102 kan persoalan laen... dia cuman melanjutkan kesuksesan Bangunkarta, dengan mengambil jatah penumpang Bisnis bangunkarta yang kelasnya dari sekedar eksis di naikkan menjadi salah satu KA Bendera..
Out of Topic ʕ•Ìᴥ•̀ʔã£
hanya peluncuran KA-KA ke DAOP VI untuk tujuan barat, yang dapat dikatakan sukses tanpa mengganggu okupansi KA existing, ex: peluncuran Argo Lawu dan argo Dwipangga, Taksaka I&II serta Lodaya Siang dan Malam...
karena menurut saya DAOP VI itu istimewa... wilayahnya ngga luas.. cuman dari Kedungbanteng ampe sebelum Kutoarjo... dan cuman melintasi kota Sragen, Solo, Klaten, Yogyakarta dan Wates... ngga terlalu banyak kan??? cuman ya... okupansi penumpangnya memang luar biasa dan KA juga menjadi faforit warga di wilayah tersebut....
jadi ya karna kesuksesan DAOP VI mengoptimalkan potensinya.... maka saya sebut DAOP VI itu luar biasa... makanya banyak punya KA bendera di sana (lah okupansinya bagus)... trus jaringan relnya juga yang terbaik di Indonesia
hanya peluncuran KA-KA ke DAOP VI untuk tujuan barat, yang dapat dikatakan sukses tanpa mengganggu okupansi KA existing, ex: peluncuran Argo Lawu dan argo Dwipangga, Taksaka I&II serta Lodaya Siang dan Malam...
karena menurut saya DAOP VI itu istimewa... wilayahnya ngga luas.. cuman dari Kedungbanteng ampe sebelum Kutoarjo... dan cuman melintasi kota Sragen, Solo, Klaten, Yogyakarta dan Wates... ngga terlalu banyak kan??? cuman ya... okupansi penumpangnya memang luar biasa dan KA juga menjadi faforit warga di wilayah tersebut....
jadi ya karna kesuksesan DAOP VI mengoptimalkan potensinya.... maka saya sebut DAOP VI itu luar biasa... makanya banyak punya KA bendera di sana (lah okupansinya bagus)... trus jaringan relnya juga yang terbaik di Indonesia
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
jadi ya kalo mo buat KA baru, apalagi KA tersebut adalah KA komersial... maka ya mau-tidak mau harus ada KA laen yg dirubah atau bahkan dimatikan.... agar tidak terjadi banyak KA tapi okupansi rendah..... maaf ya, menurut ane untuk di wilayah timur, menghidupkan KA baru tanpa merubah atau mematikan KA yg udah ada keknya susah.... alasannya adalah okupansi.... lah Mutiara Timur aja, sebagai satu2 nya KA komersial di wilayah timur... kelasnya juga cuman eksis... okupansinya aja kalo weekdays memprihatinkan.... (berdasar di postingan2 ttg muttim), apalagi kalo dihidupkan KA yg bener2 baru, tanpa merubah KA yg udah ada.....
ya pilihan sih ada di PT KA sendiri... kalo mau operasiin KA baru... harus ada KA yg dirubah, agar tidak saling membunuh okupansi... saya si juga berharap DAOP IX berkembang, demi memajukan per KA-an wilayah Jatim secara keseluruhan cuman agar perkembangan tersebut dibuat jangan sampe menjadi blunder... alih2 keuntungan, yg ada ntar KA baru nya dimatiin..
CMIIW
[/quote]
Selama ini memang begitulah realitanya yang menyedihkan... Tapi itu mungkin cuma berlaku untuk K1 dan K2, kalau untuk K3 mungkin akan membantu mengangkut kelebihan penumpang dari KA lama...
Purwojaya mahal... Kutojaya tiketnya habis... Yo wes lah Sinar Jaya ae...