30-07-2012, 11:08 AM
ya. sebagian besar adalah milik maskapai stoomtram alias perusahaan trem wap. karena kelasnya adalah trem/kereta ringan, kebanyakan jalurnya berada dipinggir jalan raya. dan ketika jalan raya semakin berkembang maju, maka jalur trem2 tersebut semakin terdesak dan kalah bersaing oleh moda jalan raya seperti mobil, bus, dan truk.
tapi tidak semua jalur mati adalah non NIS/SS. beberapa jalur mati NIS/SS:
jalur mati NIS:
jalur mati SS:
tetapi ada beberapa jalur kereta api aktif sekarang adalah milik maskapai lain selain NIS/SS:
kemungkinan besar alasan mengapa SCS (semarang cheribon stoomtram mij) dapat survive dari kematian jalur2 trem sebagaimana maskapai yang lain, adalah karena SCS mengupgrade sebagian besar jalur mereka (terutama cirebon-semarang) dari kelas trem ke kelas kereta api berat (heavy rail) mulai 1914, dan menjadi mitra kerja penting dari maskapai SS untuk melayani kereta api penumpang jakarta-semarang. sampai tahun 1940, jalur ini sudah bisa dipacu 75 km/h.
berikut ini adalah daftar berbagai maskapai kereta api dan trem yang dulu pernah beroperasi di seluruh indonesia. diambil dari artikel yang dibuat mas indra krishnamurti:
sumber:
tapi tidak semua jalur mati adalah non NIS/SS. beberapa jalur mati NIS/SS:
jalur mati NIS:
- jalur di yogya selatan
- jalur yogya-magelang-secang-parakan
- jalur secang-ambarawa-kedungjati
- jalur wonogiri-baturetno
- jalur solo-boyolali
- jalur rembang-bojonegoro
- jalur merakurak-tuban-babat
jalur mati SS:
- jalur mati di jawa barat + banten, kecuali cirebon-kadipaten (SCS)
- jalur madiun-ponorogo-slahung
- jalur trenggalek-tugu
- jalur klakah-lumajang
- jalur selatan jember dan banyuwangi
- jalur kalisat-panarukan
- jalur mati aceh
- jalur mati di sumatera barat
tetapi ada beberapa jalur kereta api aktif sekarang adalah milik maskapai lain selain NIS/SS:
- jalur tegal-balapulang-prupuk (SCS)
- jalur semarang-cirebon (SCS)
- seluruh jalur sumatra utara (DSM)
kemungkinan besar alasan mengapa SCS (semarang cheribon stoomtram mij) dapat survive dari kematian jalur2 trem sebagaimana maskapai yang lain, adalah karena SCS mengupgrade sebagian besar jalur mereka (terutama cirebon-semarang) dari kelas trem ke kelas kereta api berat (heavy rail) mulai 1914, dan menjadi mitra kerja penting dari maskapai SS untuk melayani kereta api penumpang jakarta-semarang. sampai tahun 1940, jalur ini sudah bisa dipacu 75 km/h.
berikut ini adalah daftar berbagai maskapai kereta api dan trem yang dulu pernah beroperasi di seluruh indonesia. diambil dari artikel yang dibuat mas indra krishnamurti:
sumber:
"Train approaching! Please remain behind yellow line!"