Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
3 Kereta Malam
#15
Kurang dari 2 menit kereta Munich – Budapest via Salzburg dan Wina meninggalkan platform Munich Hbf. Setelah naik ICE, kereta Railjet ini berasa biasa saja, konvensional dengan lokomotif dan gerbong biasa. Secara seatpitch masih lega Sembrani apalagi Anggrek, cuma ini interiornya lebih terawat dan WC-nya lebih bersih.
Terus di kereta ini juga ada trolley jualan makan-minum, sama kayak di Argo juga. Jadi inget sedikit nostalgia, kayaknya sekarang di kereta dah pake trolley semua ya ?, udah enggak ada lagi yang bawa baki dengan es teh, es kopi dibawa dari restorka dari depan sampe ke belakang tanpa tumpah....Heran




Melalui pegunungan Alpen Jerman kereta bergerak “pelan”, relatif dibanding ICE, tapi cukup cepat, di GPS sekitar 70 – 90 km/jam. Nah disini karena jalurnya mulai berliku kadang-kadang lokomotifnya kelihatan.
Melintasi sungai Salzach yang membelah Salzburg, kereta masuk ke Stasiun Salzburg pukul 15.00, hujan deras dan cukup berangin.



Saya upload foto yang ada bogie-nya. Sekilas seperti bogie-nya Anggrek, kayak pake bantalan karet gitu (di pojok kanan bawah) bedanya yang ini bantalan karet-nya satu, gede....

Disini sih yang paling populer adalah ini


Lokasi shooting film The Sound of Music......

Esok hari, untuk berangkat ke Venice saya sudah memesan OBB Euronight jurusan Wina – Graz – Salzburg – Venice, dari Wina jam 19.00 dan sampai di Salzburg jam 01.30. Karena kami checkout dari hotel jam 19.00 kami menunggu agak lama di stasiun. Mungkin karena krisis, disini ruang tunggunya bukan penuh penumpang tapi penuh gelandangan yang memanfaatkan heater ruang tunggu, jadi akhirnya penumpang aslinya kedinginan di peron..




Untungnya kereta datang tepat waktu, pukul 01.15. Segera kami naik ke gerbong yang tertera di tiket dan menuju ke kabin, eh ternyata koq lampu tanda kabin occupied menyala, untungnya ada kondektur liwat, jadi kami serahkan tiket ke dia.
Setelah sejenak serius melihat tiket kita, dengan logat Jerman yang kental dan muka yang super serius sang kondektur berkata, “You make mistake, you book for 01.30 this time is 23.45”..... Lho ?, jadi bener pak kondektur, saya beli tiket 01.15 hari Senin, jika kereta berangkat 19.00 hari Senin berarti sampai di Salzburg 01.15 hari SELASA !!!!!....
gubraks...., apes lagi ni, mana di Austria pula yang katanya orangnya dingin, formal, tertib aturan...., enggak ilang di Jerman alamat ilang di Austria.
Tapi mungkin karena ngeliat muka kita berdua yang pucat, barangkali sang kondektur jatuh kasihan karena kemudian dia menambahkan sambil tersenyum, “But your ticket is for 1st class, I have second class empty”. Langsung aja saya iyain, mau second class kek, mau third class kek, mau baggage class kek yang penting sampe ke Venice.
Ternyata second class yang dia maksud adalah kelas couchette, atau sama-sama kelas tidur tapi untuk 4 orang, dan malam itu dia memberikan kabin itu untuk kami semua.

Kalo yang sleeper tertutup rapat, kalo yang ini tertutup korden......


Sekilas couchette ini mengingatkan saya pada gerbong Bima 20 tahun yang lalu, bedanya, kalau Bima satu kompartemen isi cuma 3 bed tumpuk tiga, yang ini satu kompartemen isi 4, kalau kerasnya kasur sih sama2 aja. Jadi kangen sama kereta malam Bima, itu ada yang ngerti enggak ya nasibnya gerbong2 kereta tidur itu ada dimana ?....

Saya sendiri yang kondisi fisiknya masih belum prima sejak kejadian di Jerman langsung tertidur pulas, meskipun kata istri menjelang pagi kereta bergoyang kiri kanan dan menanjak naik turun. Ketika saya terbangun pukul 05.30 kereta sedang dalam final leg menuruni Alpine Pass, dan sekali-sekali diselingi oleh terowongan, dan sempat berhenti agak lama di perbatasan, karena gelap jadi gak ada foto2nya...
Kami masuk ke dataran lembah Po kurang lebih pukul 6.30 ditandai dengan dataran yang sudah melandai dengan pertanian di sana-sini.

Pukul 7.00 kami mendapatkan kejutan menyenangkan, ternyata meskipun kami naik di kelas couchette kami masih mendapatkan fasilitas kelas sleeper berupa sarapan pagi.

Jam seperti ini, orang-orang di kota Udine sudah mulai berangkat bekerja, modis juga ya dandanannya.... (Di Udine yang ini enggak tau sama dengan Udinese yang klub sepak bola itu atau ada kota lain yang namanya Udine...)

Kereta masuk Stasiun Mestre pukul 08.30 dan melintasi Ponte della Liberta untuk kemudian berhenti di stasiun Santa Lucia Venice pukul 08.50, tepat waktu, cuma terlambat 5 menit.
Ternyata semalam kereta ditarik oleh 2 lokomotif untuk mendaki pegunungan Alpen, dan lokomotifnya buatan Italia semua !. Jadi di perbatasan Austria – Italia, lokomotif OBB tadi diganti dengan lokomotif Trenitalia, gak Cuma satu, langsung dua....

Ini tampak depannya

Ini plat nomernya, bikinan Ansaldo tahun 1995, dah 19 tahun tapi masih kuat narik ngeliwatin gunung Alpen meskipun harus gandeng2an.....

Jadi kesimpulan hari ini : orang Jerman bukannya tidak punya hati, tapi baik hati dan suka menolong, kedua ?, made in Italy bisa jauh lebih reliable daripada made in Germany, jadi bisa aja Fiat lebih reliable dari BMW.....
Reply


Messages In This Thread
3 Kereta Malam - by teguh_bs2000 - 23-04-2014, 12:51 PM
RE: 3 Kereta Malam - by triez_RF Cirebon - 23-04-2014, 01:13 PM
RE: 3 Kereta Malam - by Billy Dancing - 23-04-2014, 03:53 PM
RE: 3 Kereta Malam - by LufthansaPilot - 23-04-2014, 05:18 PM
RE: 3 Kereta Malam - by dozykayen - 23-04-2014, 08:27 PM
RE: 3 Kereta Malam - by teguh_bs2000 - 24-04-2014, 09:40 AM
RE: 3 Kereta Malam - by bhaskara - 24-04-2014, 10:15 AM
RE: 3 Kereta Malam - by teguh_bs2000 - 25-04-2014, 11:35 AM
RE: 3 Kereta Malam - by LufthansaPilot - 25-04-2014, 08:22 PM
RE: 3 Kereta Malam - by teguh_bs2000 - 25-04-2014, 09:44 PM
RE: 3 Kereta Malam - by Maulana Malik - 25-04-2014, 03:49 PM
RE: 3 Kereta Malam - by spoor_hunter - 25-04-2014, 03:52 PM
RE: 3 Kereta Malam - by rfsampingan - 26-04-2014, 03:58 PM
RE: 3 Kereta Malam - by Batpod - 04-05-2014, 07:44 PM
RE: 3 Kereta Malam - by teguh_bs2000 - 07-05-2014, 09:50 AM

Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)