11-10-2014, 12:16 PM
Hari Senin, Tanggal 29 September kemarin saya mencoba menjajal naik KA 42 dari Gambir menuju ke Malang. Awalnya ingin berangkat hari Rabu, 1 Oktober 2014. Berhubung dapat jatah libur tambahan, akhirnya saya reschedule tiket agar bisa berangkat dua hari lebih awal.
Tiket awal, keberangkatan tgl 1 Oktober 2014 menggunakan subclass J, reschedule menggunakan subclass yang sama kena biaya administrasi tambahan 110ribu rupiah.
KA 42 datang di Gambir setelah diberangkatkan dari JAKK. Saya naik di K1-1 dengan nomor KA K1 082 02. KA 42 berangkat tepat waktu dari Gambir pkl 16.20wib. Berikut data perjalanan yang sempat saya catat :
16.20 Gambir
17.35 ls di Cikampek, menyusul KA Ciremai Ekspress yang membawa 2K1, 2K2, 1K3
18.42-18.44 Jatibarang
19.17-19.21 Cirebon
21.30-21.34 Purwokerto
21.12-21.17 Kroya, silang dengan Lodaya dan 1 KA lain(gak kelihatan coz disisi Lodaya)
00.05-00.10 Yogyakarta
01.15-01.20 Solo
02.15-02.20 Madiun
03.28-03.32 Jombang
03.51-03.53 Mojokerto
04.32 sampai di SGU. Disini saya turun sejenak untuk shalat subuh, boarding lagi dengan menunjukkan tiket 'terusan' sampai ke ML, dan melihat kedatangan KA Mutiara Selatan yang tepat waktu pada pkl 05.47wib, dan terlihat 1K3AC biru milik Krakatau nangkring disini(lupa gak mencatat nomor KAnya).
Setelahnya tepat pada pkl 06.00 wib KA diberangkatkan kembali menuju Malang. Dari petak Gubeng-Sidoarjo KA berjalan dengan kecepatan tinggi. KA Bima sampai di Sidoarjo pada pkl 06.23 dan diberangkatkan kembali pkl 06.26wib. Disini KA Bima bersilang dengan Peneks dari Malang.
Dari Sidoarjo KA berjalan dengan kecepatan sedang, termasuk ketika berjalan langsung di Stasiun Bangil. Sepanjang perjalanan di daerah Bangil, Pasuruan banyak terlihat pemandangan kebun mangga, dan sempat terlihat beberapa petak kebun bunga sedap malam.
Kemudian KA Bima sampai di Stasiun Lawang pada pkl 07.32, bersilang dengan KA Penataran yang membawa 1KP3, 1KMP3, dan 4K3. KA kemudian diberangkatkan kembali pada pkl 07.38wib
Setelah melalui perjalanan panjang KA Bima sampai dibawah jembatan Rampal pada pkl 08.03 dan stabling di Stasiun ML pada pkl 08.04wib.
Catatan :
Dalam perjalanan kali ini KA 42 tidak membawa Kereta Makan livery batik(cek gambar dibawah, lupa catat nomor Keretanya)
[spoiler=foto][/spoiler]
Kondisi Interior K1 082 02 dalam keadaan baik, Kursi beludru persis dengan kepunyaan Gajayana batch 2009 sebelum PA. Tombol kursi berfungsi baik, ada meja makan. Selain itu TV dan pintu otomatis juga berfungsi. Sepanjang perjalanan disetel 2 film, salah satunya berjudul Vertical Limit(ada satu kejadian mengganggu, film baru berjalan 30 menitan kemudian terpotong iklan2 sepanjang 15-20 menitan )
[spoiler=foto][/spoiler]
Oh iya, di K1 082 02 terdapat 2 toilet duduk, Yang satu menggunakan teknologi eco washer(cmiiw), sedangkan satunya lagi tidak. Namun sedikit catatan untuk toilet eco washer itu dalaman toiletnya relatif sempit. Kalau mau keluar dari toilet mesti cari space untuk 'minggir' dan membuka pintu. Dari kedua toilet tersebut untuk kebersihannya sampai tiba di Stasiun Gubeng saya nilai baik. Tissue, pengharum ruangan tersedia, demikian pula dengan ketersediaan air.
Suhu AC didalam kereta :
Gambir 27 derajat Celcius, Cirebon 26 derajat, Purwokerto 25 derajat(udah malam), Mojokerto 23derajat, Surabaya Gubeng ketika berangkat kembali ke Malang 24 derajat, Bangil sudah naik menjadi 27 derajat(matahari udah naik).
Overall penilaian saya terhadap perjalanan KA Bima sih PUAS. Nilai 8,75++ dari skala 1-10. Ketepatan waktu sampai tiba di Stasiun Malang SANGAT MEMUASKAN. Semoga dikesempatan yang berikutnya saya bisa menjajal Bima yang rangkaian batch 95.
Tiket awal, keberangkatan tgl 1 Oktober 2014 menggunakan subclass J, reschedule menggunakan subclass yang sama kena biaya administrasi tambahan 110ribu rupiah.
KA 42 datang di Gambir setelah diberangkatkan dari JAKK. Saya naik di K1-1 dengan nomor KA K1 082 02. KA 42 berangkat tepat waktu dari Gambir pkl 16.20wib. Berikut data perjalanan yang sempat saya catat :
16.20 Gambir
17.35 ls di Cikampek, menyusul KA Ciremai Ekspress yang membawa 2K1, 2K2, 1K3
18.42-18.44 Jatibarang
19.17-19.21 Cirebon
21.30-21.34 Purwokerto
21.12-21.17 Kroya, silang dengan Lodaya dan 1 KA lain(gak kelihatan coz disisi Lodaya)
00.05-00.10 Yogyakarta
01.15-01.20 Solo
02.15-02.20 Madiun
03.28-03.32 Jombang
03.51-03.53 Mojokerto
04.32 sampai di SGU. Disini saya turun sejenak untuk shalat subuh, boarding lagi dengan menunjukkan tiket 'terusan' sampai ke ML, dan melihat kedatangan KA Mutiara Selatan yang tepat waktu pada pkl 05.47wib, dan terlihat 1K3AC biru milik Krakatau nangkring disini(lupa gak mencatat nomor KAnya).
Setelahnya tepat pada pkl 06.00 wib KA diberangkatkan kembali menuju Malang. Dari petak Gubeng-Sidoarjo KA berjalan dengan kecepatan tinggi. KA Bima sampai di Sidoarjo pada pkl 06.23 dan diberangkatkan kembali pkl 06.26wib. Disini KA Bima bersilang dengan Peneks dari Malang.
Dari Sidoarjo KA berjalan dengan kecepatan sedang, termasuk ketika berjalan langsung di Stasiun Bangil. Sepanjang perjalanan di daerah Bangil, Pasuruan banyak terlihat pemandangan kebun mangga, dan sempat terlihat beberapa petak kebun bunga sedap malam.
Kemudian KA Bima sampai di Stasiun Lawang pada pkl 07.32, bersilang dengan KA Penataran yang membawa 1KP3, 1KMP3, dan 4K3. KA kemudian diberangkatkan kembali pada pkl 07.38wib
Setelah melalui perjalanan panjang KA Bima sampai dibawah jembatan Rampal pada pkl 08.03 dan stabling di Stasiun ML pada pkl 08.04wib.
Catatan :
Dalam perjalanan kali ini KA 42 tidak membawa Kereta Makan livery batik(cek gambar dibawah, lupa catat nomor Keretanya)
[spoiler=foto][/spoiler]
Kondisi Interior K1 082 02 dalam keadaan baik, Kursi beludru persis dengan kepunyaan Gajayana batch 2009 sebelum PA. Tombol kursi berfungsi baik, ada meja makan. Selain itu TV dan pintu otomatis juga berfungsi. Sepanjang perjalanan disetel 2 film, salah satunya berjudul Vertical Limit(ada satu kejadian mengganggu, film baru berjalan 30 menitan kemudian terpotong iklan2 sepanjang 15-20 menitan )
[spoiler=foto][/spoiler]
Oh iya, di K1 082 02 terdapat 2 toilet duduk, Yang satu menggunakan teknologi eco washer(cmiiw), sedangkan satunya lagi tidak. Namun sedikit catatan untuk toilet eco washer itu dalaman toiletnya relatif sempit. Kalau mau keluar dari toilet mesti cari space untuk 'minggir' dan membuka pintu. Dari kedua toilet tersebut untuk kebersihannya sampai tiba di Stasiun Gubeng saya nilai baik. Tissue, pengharum ruangan tersedia, demikian pula dengan ketersediaan air.
Suhu AC didalam kereta :
Gambir 27 derajat Celcius, Cirebon 26 derajat, Purwokerto 25 derajat(udah malam), Mojokerto 23derajat, Surabaya Gubeng ketika berangkat kembali ke Malang 24 derajat, Bangil sudah naik menjadi 27 derajat(matahari udah naik).
Overall penilaian saya terhadap perjalanan KA Bima sih PUAS. Nilai 8,75++ dari skala 1-10. Ketepatan waktu sampai tiba di Stasiun Malang SANGAT MEMUASKAN. Semoga dikesempatan yang berikutnya saya bisa menjajal Bima yang rangkaian batch 95.