Thread Rating:
  • 1 Vote(s) - 5 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
All About KA Gumarang
wah,kenapa lagi tuh telatnya parah amat?apa masih efek DT pantura?Bingung
[/quote]

Masih ada pembatasan kecepatan ya di DT yg baru?? Terutama yg di switch over..
Reply
Dapat 4 tiket KA Gumarang K3 No 1AB dan 2AB untuk keberangkatan hari ini, Selasa 31 Desember 2013. Beli tanggal 28 Desember tengah malam di Indomaret. Kena adm 7500. Harga tiket 210rb (resmi blm termasuk adm).

Belinya sih sebenarnya online via website, tapi karena harus print bukti pembelian dan disini gak ada printer, buru2 deh kabur ke Indomaret tanpa matikan komputer dan internet. Dengan bermodal catatan kode booking di kertas, eh ternyata bisa juga langsung dibayar malam itu juga.

Ada rekan2 yang berangkat bareng dengan saya hari ini??? Kalo ada, jangan sungkan bertegur sapa ya bila bertemu.

Murtini

Lahir: Purwokerto, 12 Desember 1950
Wafat: Jakarta, 17 Juli 2012

Selamat jalan mama. Kelak kita akan bertemu kembali.

Semboyan 40, 41, mama aman berangkat.
Reply

Klo beli di situs, nyatet kode pembayaran (13 angka) atau kode pemesanan (6 huruf/angka) cukup kok, tinggal cetak di loket atau mesin cek masuk mandiri
Fanboys are people who are willing to defend and promote the object of their affection. They are rarely objective and disregard facts that contradict their opinions.
BB: 55FFFBE5
Reply
[spoiler=Sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya naik KA. GUMARANG Kelas Ekonomi AC dari SBI ke PSE hari Selasa, 31 Desember 2013 (Bagian 1)]
1. Saat pemesanan tiket sudah tertulis pada postingan saya di atas. Penukaran tiket di SBI. Lumayan cepat, antara 5-10 menit, tiket sudah langsung tercetak. Gak pake antri pula (atau mungkin karena lagi sepi kali ya)
Ini gambarannya
[spoiler=Area pelayanan tiket SETASIUN SURABAYA PASARTURI (FOTO 1-3)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler]
[spoiler=FOTO 2][/spoiler]
[spoiler=FOTO 3][/spoiler][/spoiler]

2. Jam 16:00 WIB saya sekeluarga tiba di SBI. Buset dah, calon penumpang yang mau masuk ke dalam peron berdesak-desakan! Calon penumpang KA. GUMARANG dan KA. KERTAJAYA TAMBAHAN campur aduk jadi satu. Parahnya, SBI hanya menyediakan satu akses masuk yang dibagi menjadi 2 lajur pemeriksaan dengan masing-masing petugas pemeriksanya. Asli ngebetein banget! Kenapa ngebetein? Karena semua calon penumpang seakan-akan ketakutan ketinggalan kereta! Bahkan ada satu ibu-ibu yang mengantri di depan saya berkata pada keluarganya, "ayo, cepetan, gumarang sudah datang!". Dalam hati saya berkata, "datang darimana bu? lha wong keretanya lagi dilangsir gitu kok!" Nah belum lagi pas saya kena pemeriksaan, karcis dipegang istri. Istri udah diperiksa dan bilang sama petugas yang memeriksa sambil menunjuk saya dan anak-anak bahwa kami satu karcis. Eh, sama petugas yang memeriksa, saya malah dicegat. Saya kasih tau, itu loh mbak, karcisnya sama istri saya tuh disana (jarak cuma 1 meter doank). Ya udah saya tinggal nyelonong aja, gak ngurus lah, wong nduwe tiket kok.
3. Sampe di dalam peron langsung mencari rangkaian K3AC 2 Gumarang yang letaknya diujung belakang. Lucunya, penumpang KA. KERTAJAYA TAMBAHAN juga ikut mau nyebrang ke jalur 2 padahal tuh kereta juga belum dilangsir dari sepur simpan. Petugas pun harus berbicara dengan pengeras suara untuk memberikan informasi.[/spoiler]

[spoiler=Sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya naik KA. GUMARANG Kelas Ekonomi AC dari SBI ke PSE hari Selasa, 31 Desember 2013 (Bagian 2)]
4. Di atas kereta, setelah taruh barang, langsung pengamatan:
a. Interior K3AC 2: Nih daleman kereta dibuat seakan2 seperti baru dengan trik pengecatan. Catnya masih segar. AC letaknya di atas bagasi bukan di tengah atas kereta. Jendelanya, semuanya masih format geser ke atas, belum dikutak-kutik. Pintu kereta menggunakan 1 daun pintu. Ada 2 colokan listrik.
[spoiler=Interior K3 0 85 31 (Kelas Ekonomi AC)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler]
[spoiler=FOTO 2][/spoiler][/spoiler]
b. Toilet K3AC 2: Hasilnya, toilet tidak bau. Tidak ada sabun2an cuma ada tissue toilet segulung.
[spoiler=Toilet K3 0 85 31 (Kelas Ekonomi AC)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler][/spoiler]
c. Interior K3AC 1: Sama aja, bedanya letak AC yang ditaruh di tengah atas kereta. Pintu kereta masih model 2 daun pintu. Tidak ada colokan listrik.
[spoiler=Interior K3 0 07 13 (Kelas Ekonomi AC)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler]
[spoiler=FOTO 2][/spoiler][/spoiler]
d. Toilet K3AC 1: Hasilnya, toilet tidak bau. Tidak ada sabun2an cuma ada tissue toilet segulung. Lebih kurang sama dengan kondisi di toilet K3AC 2
[spoiler=Toilet K3 0 07 13 (Kelas Ekonomi AC)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler][/spoiler]
e. Kebersihan K3AC 2: Lumayan bersih walau OTC nya gak tau ada dimana.

f. AC di K3AC 2: Saya gak tau definisinya sejuk dalam kamus PT KA. Yang jelas saya gak merasakan kesejukan di K3AC 2, lha wong saya keringatan dan kepanasan. Bahkan pada saat pintu penghubung masuk ke dalam kereta ditutup pun tidak memberikan efek dingin yang berarti. Soal pintu ini, dari mulai berangkat sampai tiba di PSE, tampaknya penumpang tidak paham betul kenapa saat keluar/masuk dari/ke bordes pintu harus ditutup kembali. Saya sampe bosan bolak-balik menutup pintu keparat tersebut. Kayaknya lebih baik dikasih pintu otomatis model pencet tombol deh. Menjelang Semarang, karena gak tahan dengan gerahnya, saya diam-diam menggeser ujung jendela sedikit ke atas supaya ada hawa dari luar kereta yang masuk.
Trik pertama, angkat sedikit ujungnya, bawahnya diganjal pake kertas, berhasil tapi gak kerasa angin masuk.
Trik kedua, ganjal bawahnya pake tutup botol. Lumayan tapi kok masih kurang segar. Pas diangkat lagi ujung jendelanya supaya bisa menggeser tutup botol yang menahan di bawahnya, sial, tuh tutup botol malah jatuh keluar! Jangkrik!
Trik ketiga, mengganjal pinggiran ujung jendela dengan kertas. It works! Hurra! Bisa diatur lagi mau dinaikkan seberapa tinggi. Tapi saya tidak angkat tinggi2 ujung jendelanya, biar gak di komplain penumpang lain. Sampe PSE keadaan tetap seperti itu. Gak di GBMS, gak di Kertajaya, gak di Gumarang, pancet wae, AC gak ono adem'e blas!

g. Restorasi: Oh my god! I hate onboard train restaurant! Pesan 1 nasi rames dan 1 kopi susu seharga 25ribu, baru diantar 1 jam kemudian!!! Gila, makan 10rb di warteg aja gak selama itu kali. Beli nasi rames di Cirebon ato nasi pecel di Madiun jamannya masih ada Kaki 5 juga singkat waktunya. Pilih, bayar, makan, selesai, buang. Lah ini, udah mahal, diantar 1 jam kemudian, baru juga piring dipegang langsung diminta bayar. Sontoloyo! Jaman berubah, tahun berganti, definisi pelayanan di restorasi masih tetap jaman mbiyen. Makanya dari jaman dulu saya muales puool beli makanan di restorasi, mending ribet bawa sendiri dari rumah ato beli di luar setasiun kalo sempet. Andai saya punya modal, saya bikin restorasi sendiri deh, saya tunjukin ke PT KA gimana caranya memberikan pelayanan yang memuaskan, pelayanan cepat, makanan enak, harga masuk akal, ramah.

h. Non Smoking area (at bordes): Tidak berlaku di Gumarang kelas ekonomi AC! Istri saya sampe kumat asmanya! Saya juga perokok dan melanggar peraturan tentang larangan tidak boleh merokok. Tapi saya tidak segila itu merokok di bordes. Saya ngumpet di toilet pada saat kereta laju kencang. Muka, mulut dan rokok sedekat mungkin dengan jendela toilet, supaya asap rokok langsung tertiup angin. Oknum2 penumpang ini, sudah tidak menutup pintu penghubung ke dalam kereta, nekat smoking di bordes. Aneh tapi nyata, tak ada polsuska, tak ada otc. Saya mau menegur bukan kewenangan saya, petugas restorasi yang mondar mandir juga tidak punya kewenangan menegur.

i. Laju kereta: Perasaan saya aja ato memang KA. Gumarang SBI-JAKK ini lebih lambat dari KA. Kertajaya yang saya tumpangi dari PSE ke SBI? Selepas SBI jalan kencang (gak tau brp km/h nya, ngukur aja gak tau caranya). Menjelang masuk SMT, slow motion. Dari SMC sampe Tegal dibilang cepat gak dibilang lambat juga gak. Ada satu petak mungkin antara Bojonegoro-Cepu-SMT dimana KA berjalan sangat pelan karena rel sangat miring. Lepas CN ke CKP lumayan, kena sinyal merah di sinyal masuk lumayan lama. Lepas CKP smp PSE kencang.

Time tablenya kayak gini:

Berangkat Surabaya Pasar Turi 17:00 WIB

Datang Lamongan 17:34 WIB
Berangkat Lamongan 17:38 WIB

Datang Semarang Tawang 21:57 WIB
Berangkat Semarang Tawang 22:06 WIB

Langsung Semarang Poncol 22:13 WIB

Datang Pekalongan 23:51 WIB
Berangkat Pekalongan 23:55 WIB
(Tahun baruan di Pekalongan, liat kembang api di langit Pekalongan dari kereta)

Datang Tegal 00:44 WIB
Berangkat Tegal 00:49 WIB

Langsung Cirebon Prujakan 02:01 WIB

Datang Cirebon 02:05 WIB
Berangkat Cirebon 02:15 WIB
Silang dengan KA. SENJA UTAMA tujuan Solo dan KA. HARINA tujuan Surabaya Pasar Turi. Kedua KA datang bergantian di jalur 3.

Datang Pasar Senen 05:21 WIB (cuaca hujan)

j. Sedikit cerita ketika KA. berhenti di SETASIUN BABAT. Pedagang menggedor pintu sambil berteriak minta dibukakan pintu. Seorang penumpang yang kebetulan berdiri di dekat pintu bilang, "loh apa sih, gak ngerti aku, kenapa sih, gak ngerti aku". Karena ada penumpang yang mau naik, pintu pun dibuka dan pedagang kaki 5 pun mulai berjualan. Yang saya bingung, tidak jauh dari pintu kereta, saya liat ada PKD yang sedang berjaga di peron tapi kok diem aja ya?

Mungkin saya subjektif tapi tiket seharga 210rb x 4 orang saya nilai kurang sebanding antara harga dan dari sudut pandang pelayanan, kenyamanan dan kondisi kereta dari segi AC, toilet dan tempat duduk yang tanpa sandaran lengan. Harapan saya sih ke depannya KA. Kelas Ekonomi AC ini lebih baik lagi. Saya masih mau jadi pelanggan PT KA karena saya tidak suka mudik dengan bus, mobil dan pesawat.[/spoiler]

[spoiler=KA. GUMARANG SBI-JAKK, 31 Desember 2013 di SETASIUN SURABAYA PASARTURI +4M]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler]
[spoiler=FOTO 2][/spoiler]
[spoiler=FOTO 3][/spoiler]
[spoiler=FOTO 4][/spoiler][/spoiler]

Murtini

Lahir: Purwokerto, 12 Desember 1950
Wafat: Jakarta, 17 Juli 2012

Selamat jalan mama. Kelak kita akan bertemu kembali.

Semboyan 40, 41, mama aman berangkat.
Reply
[quote='POERWOKERTO +75M' pid='396363' dateline='1389032281']
[spoiler=Sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya naik KA. GUMARANG Kelas Ekonomi AC dari SBI ke PSE hari Selasa, 31 Desember 2013 (Bagian 1)]
1. Saat pemesanan tiket sudah tertulis pada postingan saya di atas. Penukaran tiket di SBI. Lumayan cepat, antara 5-10 menit, tiket sudah langsung tercetak. Gak pake antri pula (atau mungkin karena lagi sepi kali ya)

2. Jam 16:00 WIB saya sekeluarga tiba di SBI. Buset dah, calon penumpang yang mau masuk ke dalam peron berdesak-desakan! Calon penumpang KA. GUMARANG dan KA. KERTAJAYA TAMBAHAN campur aduk jadi satu. Parahnya, SBI hanya menyediakan satu akses masuk yang dibagi menjadi 2 lajur pemeriksaan dengan masing-masing petugas pemeriksanya. Asli ngebetein banget! Kenapa ngebetein? Karena semua calon penumpang seakan-akan ketakutan ketinggalan kereta! Bahkan ada satu ibu-ibu yang mengantri di depan saya berkata pada keluarganya, "ayo, cepetan, gumarang sudah datang!". Dalam hati saya berkata, "datang darimana bu? lha wong keretanya lagi dilangsir gitu kok!" Nah belum lagi pas saya kena pemeriksaan, karcis dipegang istri. Istri udah diperiksa dan bilang sama petugas yang memeriksa sambil menunjuk saya dan anak-anak bahwa kami satu karcis. Eh, sama petugas yang memeriksa, saya malah dicegat. Saya kasih tau, itu loh mbak, karcisnya sama istri saya tuh disana (jarak cuma 1 meter doank). Ya udah saya tinggal nyelonong aja, gak ngurus lah, wong nduwe tiket kok.
3. Sampe di dalam peron langsung mencari rangkaian K3AC 2 Gumarang yang letaknya diujung belakang. Lucunya, penumpang KA. KERTAJAYA TAMBAHAN juga ikut mau nyebrang ke jalur 2 padahal tuh kereta juga belum dilangsir dari sepur simpan. Petugas pun harus berbicara dengan pengeras suara untuk memberikan informasi.[/spoiler]

[spoiler=Sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya naik KA. GUMARANG Kelas Ekonomi AC dari SBI ke PSE hari Selasa, 31 Desember 2013 (Bagian 2)]
4. Di atas kereta, setelah taruh barang, langsung pengamatan:
a. Interior K3AC 2: Nih daleman kereta dibuat seakan2 seperti baru dengan trik pengecatan. Catnya masih segar. AC letaknya di atas bagasi bukan di tengah atas kereta. Jendelanya, semuanya masih format geser ke atas, belum dikutak-kutik. Pintu kereta menggunakan 1 daun pintu. Ada 2 colokan listrik.
[spoiler=Interior K3 0 85 31 (Kelas Ekonomi AC)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler]
[spoiler=FOTO 2][/spoiler][/spoiler]
b. Toilet K3AC 2: Hasilnya, toilet tidak bau. Tidak ada sabun2an cuma ada tissue toilet segulung.
[spoiler=Toilet K3 0 85 31 (Kelas Ekonomi AC)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler][/spoiler]
c. Interior K3AC 1: Sama aja, bedanya letak AC yang ditaruh di tengah atas kereta. Pintu kereta masih model 2 daun pintu. Tidak ada colokan listrik.
[spoiler=Interior K3 0 07 13 (Kelas Ekonomi AC)]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler]
[spoiler=FOTO 2][/spoiler][/spoiler]
d. Toilet K3AC 1: Hasilnya, toilet tidak bau. Tidak ada sabun2an cuma ada tissue toilet segulung. Lebih kurang sama dengan kondisi di toilet K3AC 2
[spoiler=Toilet K3 0 07 13 (Kelas Ekonomi AC)]
e. Kebersihan K3AC 2: Lumayan bersih walau OTC nya gak tau ada dimana.

f. AC di K3AC 2: Saya gak tau definisinya sejuk dalam kamus PT KA. Yang jelas saya gak merasakan kesejukan di K3AC 2, lha wong saya keringatan dan kepanasan. Bahkan pada saat pintu penghubung masuk ke dalam kereta ditutup pun tidak memberikan efek dingin yang berarti. Soal pintu ini, dari mulai berangkat sampai tiba di PSE, tampaknya penumpang tidak paham betul kenapa saat keluar/masuk dari/ke bordes pintu harus ditutup kembali. Saya sampe bosan bolak-balik menutup pintu keparat tersebut. Kayaknya lebih baik dikasih pintu otomatis model pencet tombol deh. Menjelang Semarang, karena gak tahan dengan gerahnya, saya diam-diam menggeser ujung jendela sedikit ke atas supaya ada hawa dari luar kereta yang masuk.
Trik pertama, angkat sedikit ujungnya, bawahnya diganjal pake kertas, berhasil tapi gak kerasa angin masuk.
Trik kedua, ganjal bawahnya pake tutup botol. Lumayan tapi kok masih kurang segar. Pas diangkat lagi ujung jendelanya supaya bisa menggeser tutup botol yang menahan di bawahnya, sial, tuh tutup botol malah jatuh keluar! Jangkrik!
Trik ketiga, mengganjal pinggiran ujung jendela dengan kertas. It works! Hurra! Bisa diatur lagi mau dinaikkan seberapa tinggi. Tapi saya tidak angkat tinggi2 ujung jendelanya, biar gak di komplain penumpang lain. Sampe PSE keadaan tetap seperti itu. Gak di GBMS, gak di Kertajaya, gak di Gumarang, pancet wae, AC gak ono adem'e blas!

g. Restorasi: Oh my god! I hate onboard train restaurant! Pesan 1 nasi rames dan 1 kopi susu seharga 25ribu, baru diantar 1 jam kemudian!!! Gila, makan 10rb di warteg aja gak selama itu kali. Beli nasi rames di Cirebon ato nasi pecel di Madiun jamannya masih ada Kaki 5 juga singkat waktunya. Pilih, bayar, makan, selesai, buang. Lah ini, udah mahal, diantar 1 jam kemudian, baru juga piring dipegang langsung diminta bayar. Sontoloyo! Jaman berubah, tahun berganti, definisi pelayanan di restorasi masih tetap jaman mbiyen. Makanya dari jaman dulu saya muales puool beli makanan di restorasi, mending ribet bawa sendiri dari rumah ato beli di luar setasiun kalo sempet. Andai saya punya modal, saya bikin restorasi sendiri deh, saya tunjukin ke PT KA gimana caranya memberikan pelayanan yang memuaskan, pelayanan cepat, makanan enak, harga masuk akal, ramah.

h. Non Smoking area (at bordes): Tidak berlaku di Gumarang kelas ekonomi AC! Istri saya sampe kumat asmanya! Saya juga perokok dan melanggar peraturan tentang larangan tidak boleh merokok. Tapi saya tidak segila itu merokok di bordes. Saya ngumpet di toilet pada saat kereta laju kencang. Muka, mulut dan rokok sedekat mungkin dengan jendela toilet, supaya asap rokok langsung tertiup angin. Oknum2 penumpang ini, sudah tidak menutup pintu penghubung ke dalam kereta, nekat smoking di bordes. Aneh tapi nyata, tak ada polsuska, tak ada otc. Saya mau menegur bukan kewenangan saya, petugas restorasi yang mondar mandir juga tidak punya kewenangan menegur.

i. Laju kereta: Perasaan saya aja ato memang KA. Gumarang SBI-JAKK ini lebih lambat dari KA. Kertajaya yang saya tumpangi dari PSE ke SBI? Selepas SBI jalan kencang (gak tau brp km/h nya, ngukur aja gak tau caranya). Menjelang masuk SMT, slow motion. Dari SMC sampe Tegal dibilang cepat gak dibilang lambat juga gak. Ada satu petak mungkin antara Bojonegoro-Cepu-SMT dimana KA berjalan sangat pelan karena rel sangat miring. Lepas CN ke CKP lumayan, kena sinyal merah di sinyal masuk lumayan lama. Lepas CKP smp PSE kencang.

Time tablenya kayak gini:

Berangkat Surabaya Pasar Turi 17:00 WIB

Datang Lamongan 17:34 WIB
Berangkat Lamongan 17:38 WIB

Datang Semarang Tawang 21:57 WIB
Berangkat Semarang Tawang 22:06 WIB

Langsung Semarang Poncol 22:13 WIB

Datang Pekalongan 23:51 WIB
Berangkat Pekalongan 23:55 WIB
(Tahun baruan di Pekalongan, liat kembang api di langit Pekalongan dari kereta)

Datang Tegal 00:44 WIB
Berangkat Tegal 00:49 WIB

Langsung Cirebon Prujakan 02:01 WIB

Datang Cirebon 02:05 WIB
Berangkat Cirebon 02:15 WIB
Silang dengan KA. SENJA UTAMA tujuan Solo dan KA. HARINA tujuan Surabaya Pasar Turi. Kedua KA datang bergantian di jalur 3.

Datang Pasar Senen 05:21 WIB (cuaca hujan)

j. Sedikit cerita ketika KA. berhenti di SETASIUN BABAT. Pedagang menggedor pintu sambil berteriak minta dibukakan pintu. Seorang penumpang yang kebetulan berdiri di dekat pintu bilang, "loh apa sih, gak ngerti aku, kenapa sih, gak ngerti aku". Karena ada penumpang yang mau naik, pintu pun dibuka dan pedagang kaki 5 pun mulai berjualan. Yang saya bingung, tidak jauh dari pintu kereta, saya liat ada PKD yang sedang berjaga di peron tapi kok diem aja ya?

Mungkin saya subjektif tapi tiket seharga 210rb x 4 orang saya nilai kurang sebanding antara harga dan dari sudut pandang pelayanan, kenyamanan dan kondisi kereta dari segi AC, toilet dan tempat duduk yang tanpa sandaran lengan. Harapan saya sih ke depannya KA. Kelas Ekonomi AC ini lebih baik lagi. Saya masih mau jadi pelanggan PT KA karena saya tidak suka mudik dengan bus, mobil dan pesawat.[/spoiler]

[spoiler=KA. GUMARANG SBI-JAKK, 31 Desember 2013 di SETASIUN SURABAYA PASARTURI +4M]
[spoiler=FOTO 1][/spoiler]

Sorry mas "Poerwokerto"..
Rincian Formasinya Gumarang waktu itu bgmn ya? masing" berapa K1,K2,K2 & KMP / MP nya?
Makasih..
Reply
menurut sy kenapa yak gumarang di kasih K3 ac splite segala...malah tarifnya laksana TBB K1 eksa .... wouw lupa ame sejarah yak tuh waktu brojolnya wk..wk..wk ha:..dulukan akekahnya ni ka full K1 ....mendingan K3 ac split gumarang di transfer ke kertajaya gih ...kan juga sama sama non pso ...cmiiw
Semboyan35debaran hatiku
WAHANA DAYA PERTIWI

yen nglurug tanpo bolo ...menang tanpo ngasorake
Reply
izin jawab mas...
minggu lalu ketemu gumarang di JNG kalo ga salah stamformasinya lok+3k1+3k2+kmp2+2k3+BPlayboy
Sosmed sayaBig Grin

Line:Luthfi20606
Instagram:Luthfi_20606

Ingin menjadi insan yang lebih baikWek


Reply
Formasi KA 64 Sabtu kemarin:
B ONS - 2K3 -4K2 - KM1 - 3K1 - MP2

Sepertinya P-nya rusak, jd diganti pake MP2. Tp kalo dipikir-pikir, MP2 JAKK kuat juga ya :3
My Facebook =

Nama akun baru dari CC203 35

Reply

6 gerbong AC split dan 2 K1 masih cukup kan?
Fanboys are people who are willing to defend and promote the object of their affection. They are rarely objective and disregard facts that contradict their opinions.
BB: 55FFFBE5
Reply
nostalgia jaman lama ah, semoga ngga salah inget :p

dulu di jatinegara liat di loket, kereta jayabaya utara full bisnis dihapusken, diganti ama kereta gumarang 7-9 K2 + 1 K1 berangkat dari gambir berjalan langsung di jatinegara,

terus lama2 eksekutipnya nambah, hampir seimbang ama bisnis

sejak era ekonomi AC split, gumarang tambah K3 juga, menyusul malabar sebagai kereta kelas campuran pertama di era 2000-an, harina, ciremai (apa lagi yang kelas campuran? ngga apal urutannya mana yang duluan Big Grin )

& sekarang gumarang berangkatnya dari pasar senen lagi Gaya Gua

maap kalo ada yang kelupaan atau kelewat Eh iya lupa...
jerit peluit iringi putaran cakram membelai batang baja
. . . . .



Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)