Wah kalau gapekanya kayak gini sih bisa2 anjlok ni. Dimana2 ya kereta ada nomor genap dan ganjil. Lagi pula yang ga masuk akal ya berangkat jam 21.00 dan realisasi selama ini kamandanu masuk peling cepet jam 4an menjelang setengah 5 pagi. Dan 5.30 harus berangkat lg? yang ada rangkaian bisa anjlok tuh di cikubang
Lalu harina pagi dan rajawali pagi kan mau d hapus. Saya rasa mau roling jg susah. Karena harina punya rangkaian sendiri.
Lalu kamandanu mau pake rangkaian apa coba? wkwkwkw.
Soale kalau pake rangkaian harina berati harina malam ga berangkat karena d pakai kamandanu kalau pake gapeka di atas
[/quote]
dia ngigo lagi
harina pagi pas dari BD brangkatnya aja masi di cap kurang okupansinya
apalagi diataro jam 11 siang
KA 21 & 24 aja diancem diapus, dia malah mau mundur2in jadwal gopar lagi
ga ngerti gw sama jalan pikir dia, smua kepengenan dia doank tanpa bukti
[/quote]
Masih Diminati, KA Harina Pagi Tetap Beroperasi
Rencana PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menghentikan operasi KA Harina Pagi rute Bandung-Semarang yang semula pada 1 Oktober, urung dilakukan karena hingga saat ini okupansinya masih tinggi. - Foto: Istimewa
Oleh: Ageng Rustandi
Jabar - Sabtu, 8 Oktober 2011 | 07:00 WIB
INILAH.COM, Bandung - Rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghentikan operasi KA Harina Pagi rute Bandung-Semarang yang semula pada 1 Oktober lalu, urung dilakukan. Pasalnya,
hingga saat ini okupansi penumpang KA tersebut masih cukup tinggi.
“Sampai sekarang KA Harina Pagi masih beroperasi. Keputusan pemberhentian operasi KA tersebut kemungkinan pada pertengahan Oktober mendatang," ujar Kepala Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung Bambang S Prayitno saat dihubungi wartawan, Jumat (7/10/2011).
Bambang menjelaskan, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih melakukan evaluasi sebelum benar-benar memberhentikan operasional KA Harina Pagi.
"Kami masih mengupayakan cara untuk meningkatkan jumlah penumpang
(okupansi) untuk KA Harina Pagi. Berdasarkan evaluasi, okupansi KA Harina Pagi dari Bandung menuju Semarang masih cukup bagus. Namun, okupansi penumpang dari arah sebaliknya di bawah 40% dari kapasitas penumpang," jelasnya.
Kondisi tersebut, kata Bambang,
[u][u]menandakan sebagian masyarakat masih ingin rangkaian KA Harina Pagi tetap beroperasi.[/u][/u] Namun keputusan akhirnya tergantung Kantor Pusat PT KA yang masih mempertimbang untung dan ruginya.
â€Untuk pembelian tiket, saat ini masih bisa dilakukan dengan datang langsung ke loket KA atau via online. Hanya saja, tidak dilakukan tiap hari tapi dibatasi dua atau tiga kali sehari,†imbuhnya.[hol]