Ya kalau saya si simple aja....kalau saya seandainya ditempatkan sebagai penumpang awam,
1. Asal asalan? jelas...kereta baru seumur jagung jelas koit. Karena promosi tidak merata. Dan tiap daerah butuh adaptasi. Kayak masa-masa kaligung eko. Kenapa sekarang rame karena saat itu kaligung walau sepi okupansi tetap dibiarkan berjalan. Setelah satu tahun ketika masyarakat tahu bahwa ada kereta ke tegal, namanya KA KAligung express MURAH lagi. maka dari itu masyarakat menjadi terbiasa.
Sejak perubahan ke PT sepur, memang banyak kereta baru yang bermunculan. Namun cepet tewas karena baru 3 bulan dianggap okupansi rendah dan di hapus pdhl orang-orang belum adaptasi dengan jadwal KA baru tersebut. Ditambah harga yang terus naik sementara pesaingnya lebih murah. Serta tak melihat pangsa pasar di stasiun di lewatinya. Karena pemikiran PT sepur skrg not customer oriented lg. tapi product oriented. Yang penting perusahaan untung. Jika ada sesuatu yang bisa menyebabkan kerugian perusahaan jd leibih baik di eliminasi saja :v. Efek ketidaksabaran ini lah yang kadang bkin kereta-kereta baru dihapus. Uda banyak kok, ditambah pelayanan yang ga sesuai dengan yang dibayarkan ama penumpang nya.
2. Mengumbar.....ya mengumbar angkutan rakyat yang murah meriah....lalu ka ekonomi lokal pelan-pelan di hapus agar penumpang berpindah ke KA komersial yg lebih mahal :v. Ya itu normal sih, secara tujuannya kan uda bukan customer oriented lagi. hahahaha. Buat banyak wacana bla bla bla, mau buat jalur A, B. C, D. KA A,B,C,D. Tapi tanpa liat pasar yang ada. ya mirip di nomor 1 tadi xixixix. Stasiun yang di lewatin stasiun yang isinya pedangan menengah kebawah. dikasih tarip tinggi yang penting dapat untung. Kalau da kepepet keluarkah kalimat mutiara "Silahkan menggunakan Alternatif Lain" :v Ya tenang aja sih, penumpang kereta jg ga bakal pergi kok....secara nanti sisanya tinggal penumpang2 yang menengah keatas aja yang bisa naik kereta
. Rakyat jelata naik alternatip lain aja.....ya termasuk K3 subsidi yang sekarang makin langka TIKETnya karena di habisi CALO dan Pengurangan rangkean yang diganti K3AC
.
3. H-90 dan tengah malam ga selamanya bagus. malah aku lebih setuju H-30. kalau perlu khusus K3 dibeli hari H. wakakakakak. kenapa? ya pasca H-90 banyak penumpang K3 justru kesusahan nyari tiket. Kondisinya uda ga manusiawi itu di stasiun2. Justru beberapa malah di dapat dari CALO berdasarkan PS beberapa saat lalu. hahahaha. Saya juga ga habis pikir, kadang hebat ya CALO ama org Tiketing. Tiket sisa 200 kursi dibilang habis. loket baru buka 5 menit uda abis. alasannya online. wkwkwkwk. Tapi ga salah jg sih perusahaan, kan pengen ngarahin penumpang k3 subsidi naik angkutan lain atau naik K3 komersial atau K2 or K1 hahaahhaa. Jujur saya dulu setuju ama kebijakan tidak ada tiket berdiri. Namun skrg rasanya percuma kalau rangkaian di kurangi begitu. hahahahha.
Dari realitas lapangan tersebut, uda jelas sebenare Operator emang uda ga pro rakyat. Tapi pro ama orang yang masih mau menggunakan kereta api komersial. hahahahha. Ini blm termasuk kasus kereta komersialnya sendiri yang mahal tapi pelayanan tak sesuai dengan yang dibayar. Ditambah pesaingnya makin berani memberikan inovasi dengan harga lebih murah wkwkwkwkw.
Jadi kangen masa-masa TOP21 ni....masa-masa kereta api masih jaya dan pro rakyat...bukan seperti saat ini :v.
nb: jadi teringat salah satu statment dari petinggi dari sebuah stasiun besar di Jawa pas wawancara tentang lebaran tahun ini. beliau bilang, "
Kami sudah tidak butuh penumpang lagi. Kalau penumpang tidak suka silahkan menggunakan alternatif lain."
Ya mgkn bener kata Alm Bravo Pakde Totok "
membahas pelayanan operator sepur emang tidak ada tamatnya."