Kalian juga dapat melakukan donasi ke Semboyan35.com dapat melalui Saweria Semboyan 35

Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Laporan Perjalanan KA Rajabasa
#11
Silahkan liat di thread saya


Ya namanya jg naek kereta K3 dr dulu kodrat nya ga pernah berubah
Reply
#12
Waduh, thread yang mana, yah? Big Grin
Reply
#13
LAPORAN PERJALANAN S8 RAJABASA

Bismillahirahmanirahim.
Minggu 25 Mei 2014
Setelah lelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya bisa istirahat sejenak dan mandi. Kebetulan, dilampung ada kerabat, alhasil saya bisa numpang merem walau sebentar saja. Suasana pagi itu tidak secerah biasanya. Pagi itu mendung menyambut kedatangan saya disini.
Dalam perjalanan menuju rumah kerabat saya tersebut, saya sempatkan untuk berfoto sejenak.
beberapa diantaranya:

[spoiler=BBR pertama saya]

[/spoiler]

Mohon maaf, fotonya elek Big Grin

Setelah beberapa jam berlalu, saya sempatkan untuk menjajal spot yang sama dengan waktu yang berbeda. Lama sudah menanti, namun ternyata tak ada satu pun sepoor yang lewat 
Ya sudah, Cuma ginian ajah yang bisa ditampilkan:

[spoiler=sinyal masuk arah RJS]

[/SPOILER]

[spoiler=melengkung]

[/spoiler]

[spoiler=nikung]

[/spoiler]

Sambil nunggu waktu, ane sempetin istirahat dulu. Lumayanlah. Nunggu 2 jam itu rasanya... Bingung
[spoiler] silahkan jawab sendiri [/spoiler]

Nyaris ketinggalan S8 rajabasa
Waktu telah menunjukan pukul 08.15, namun kala itu saya masih terlelap tidur. Beberapa menit kemudian barulah terjadi kehebohan. Ane telat berangkat bung. Karena kereta akan berangkat 15 menit lagi, sementara saya belom apa-apa.
Tanpa pikir panjang, langsung saja berangkat. Tentu saja, setelah pamitan sama nyang punya rumah. Menembus pasar yang macet dan menerobos perboden dilakukan.
Dan ternyata..
Setelah sampai di stasiun tanjung karang kala itu,,, (yang ada didalam pikiranku adalah ditinggalin, karena waktu berangkat telah lewat)

[spoiler] alhamdulilah, KA S8 Rajabasa pagi ini sedang berbaik hati. Rupanya meskipun waktu telah lebih dari waktu seharusnya berangkat, kereta ini belom berangkat juga. Namun setelah saya boarding dan masuk kedalam rangkaian KA ini langsung saja jalan.

Dan sempet kena omelan beberapa petugas stasiun Ngakak [/spoiler]

Karena kejadian itu, saya tidak sempet mengabadikan beberapa spot menarik disekitaran stasiun tanjung karang.
Okelah, kita bahas nyang lain ajah nyok.
Rangkaian S8 Minggu, 25 Mei 2014 adalah:

[spoiler=lok penarik]

[/spoiler]

[spoiler=K3 1]

[/SPOILER]

[spoiler=KMP 3]

[/spoiler]

[spoiler=K3 2]

[/spoiler]

[spoiler=K3 3]

[/spoiler]

[spoiler=K3 4]

[/spoiler]

[spoiler=K3 5]

[/spoiler]

[spoiler=Kereta Luar Dinas]

[/spoiler]

Nah, lantas bagaimanakah interior KA Rajabasa tersebut?
sama hal dengan diijawa, interior k3 divre dengan k3 jawa adalah sama. Namun, saya rasa k3 divre 3 jauh lebih baik penampilannya ketimbang sodara-sodaranya yang dinas dipulau jawa. Padahal umur mereka sama. (k3 yang saya naiki seumuran ibu saya malah :p)

[spoiler=interior s7 rajabasa]

[/spoiler]

untuk masalah AC, saya acungi jempol untuk para teknisinya. Sepanjang perjalanan 390 kiloan dan > 12 jam ashe menyala dingin.bahkan, pada malam ashe uadara yang menyembul dari dalam AC terlihat jelas dengan mata telanjang. Jika dibandingkan dengan K3 di jawa, AC K3 Divre unggul telak.
Hal ini saya jumpai hampir disemuai kereta yang ada dirangkaian S8 Pagi ini.

[spoiler=AC]

[/spoler]

[spoiler]
Untuk penempatan AC yang diatas rak penumpang. Menurut saya cukup mengganggu. Karena makan ruang[/spoiler]

Kebersihan di rangkaian S8 Rajabasa juga terjaga rapi. Disediakan kantung plastik disetiap kursi-kursi, sehingga tidak membuat kesan kotor didalam rangkaian.
Oya, S8 rajabasa juga sudah dilengkapi stop kontak (colokan) listrik disetiap kursinya. Para penumpang tidak perlu risau jikalau kehabisan daya baterai. Cukup colok, nyala sudah Ngakak

[spoiler=Stop Kontak]

[/spoiler]

Meski dengan sejuta keunggulan, namun tetap saja ada yang kurang dari s8 pagi ini.
Toilet di k3 1 yang saya naiki ini ternyata toiletnya bermasalah dari awal stasiun pemberangkatan.
Namun, hal demikian terjadi hanya dikereta yang saya naiki saja. Dikereta belakangnya toilet berfungsi dengan normal.

Sebelum kita jalan, ada baiknya kalo kita kenalan sama massinis dan assisten masinis S7 Rajabasa hari ini, minggu 25 Mei 2014


[spoiler=massinis S8]

[/spoiler]


[spoiler=ASS Masinis S8]

[/spoiler]


[spoiler=narsis bareng pas masinis dan assitenya]

[/spoiler]


[spoiler=tiket KA Rajabasa]

[/spoiler]

Oke, back to train.
Kembali kedalam perjalanannya yak Big Grin

Pukul 08.40 akhirnya S8 Rajabasa mendapat aspek aman dari PPKA stasiun tanjung karang. Lok Merah Biru cc 20415 mulai berjalan perlahan, meninggalkan keheningan stasiun tanjung karang.
Satu, dua, tiga kilometer sudah ruda berputar, suasana kanan-kiri masih rel masih dengan padatnya pemukiman penduduk

Detik demi detik kami lalui. Suara nyaring roda KA diatas rel menemani perjalanan kami pagi itu.
Semakin lama, laju KA semakin cepat saja. Kalo menurut feeling ane, kecepatan kali itu sekitaran diangka 80an. Mau nengok ke speedometer yang ada di kabin masinis, gak bisa juga. Soalnya kehalangan sih. So, Cuma bisa menerka-nerka saja.

5 menit memacu kecepatan, rajabasa ini mulai berasa getarannya. Namun, untuk kelas ekonomi masih saya rasa cukup baik.
Tak lama, ternyata kecepatan kereta ini mulai melambat. Ternyata doi mau masuk stasiun labuan ratu untuk bersilang dengan KA BBR.

[spoiler=masih jauh]

[/spoiler]

[spoiler=masih jauh juga]

[/spoiler]

Berhubung sinyal keluar nya sudah ngangkat, pak massinis pun kembali menarik tuas throotle ke batch yang lebih tinggi.
Ngaaacir mang...

[spoiler=susul bbr]

[/spoiler]

Akhirnya, ketemu juga sama kepala BBR
[spoiler=dari belakang]

[/spoiler]

[spoiler=dari depan]

[/spoiler]

Lepas sinyal keluar stasiun labuan ratu, lari KA ini semakin cepat saja. Seperti angkot yang sedang kejar setoran. Suasana dikanan-kiri sudah mulai persawahan dengan pemukiman penduduk yang mulai agak senggang.

Disini, mulai keluar beberapa orang pria. Ya, mereka penumpang rajabasa yang sudah tidak tahan untuk menghirup rokok. Satu persatu dari mereka mulai keluar. Lambat laun, akhirnya bordes penuh dengan penumpang berasap.
Untuk kegiatan mereka, saya coba memperingatkan, tapi mereka membalas dengan senyuman.
Yasudahlah, biarkan saja. Yang penting sama-sama enak lah, pikirku :p
Tapi dengan satu satu perjanjian, jika KA berhenti, pintu jangan ditutup. Dan mereka pun menyanggupi permintaan ku ini. So, sampai di stasiun kertapati pintu k3 1 ini selalu terbuka, meskipun gak ada orang sama sekali.

Beberapa menit setelah melintas langsung labuan ratu, kecepatan S8 saat itu mulai menurun. Lambat laun semakin perlahan kecepatan ini KA. Dan akhirnya S8 berhenti disinyal masuk stasiun rejosari

[spoiler=semboyan 7]

[/spoiler]

Disaat tengah menunggu tersebut, muncullah jagoan ber-Helm

[spoiler=jagoan berhelm]

[/spoiler]

Sambil nunggu warta aman, gak ada salahnya kan kalo kita sempetin Photographer dulu.
Silahkan:

[spoiler=suasana RJS dari jauh]

[/spoiler]

[Spoiler=suasana RJS dari jauh 2]

[/spoiler]


[spoiler=semboyan 5]

[/spoiler]

Setelah mendapat warta aman, keretapun kembali melanjutkan perjalanannya. Dengan kecepatan rendah dan perlahan masuk stasiun rejosari. Di rejosari sudah ditunggu oleh si empunya jalur, KA BBR

[spoiler=suanasa stasiun RJS]

[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]

[spoiler=muka to muka(depan)]

[/spoiler]

[spoiler=muka to muka (belakang)]

[/spoiler]

Tepat pukul 08.57 atau 17 menit setelah “take off” KA S8 rajabasa mendarat dengan sempurna distasiun rejosari dan dia menang silang dengan KA BBR yang ditarik oleh duos cc202 02 dan CC 202 02 02

Untuk vidieo kedatangan S8 Rajabasa di stasiun rejosari, bisa dilihat disini:





Berikut adalah foto ketika s8 tiba di RJS

[spoiler=samping kiri]

[/spoiler]

[spoiler=samping kanan]

[/spoiler]

[spoiler=close up]

[/spoiler]


Setelah S8 Rajabasa masuk dan berhenti dengan sempurna disepoor lurus, maka BBR yang segera diberangkatkan terlebih dahulu menuju arah tanjung karang.

[spoiler]

[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]

Ternyata, membutuhkan waktu 3 menit untuk menunggu semboyan 21 KA BBR tersebut mengilang dari pandangan mata saya. Ya, cukuplama juga ternyata Big Grin

[spoiler=stasiun rejosari]

[/spoiler]

Beberapa menit kemudian, tongkat sakti dilayangkan oleh PPKA stasiun Rejosari juga. Tandanya, KA harus segera berangkat untuk melanjutkan perjalanannya.
Pelan-pelan, lambat laun putaran roda besi semakin cepat berputar. Tak terasa, 2-3 kilo sudah kamu lewati. Sejenak kemudian, pak masinis memperlampar laju sepoor yang dikendalikannya. Ternyata didepan dapat “sinyal bobo”. Terpaksa harus berhenti

[spoiler=sinyal bobo]

[/spoiler]

rel berkelok mulai menemani langkah panjang kami.
Tak ayal, sepor kami pun ikut berbelok dibuat olehnya. Laju KA diperlambaat, untuk mengurangi resiko kecelakaan.

[spoiler=Cek Semboyan 20]

[/SPOILER]


Ternyata, dibeberapa titik, ada sinyal elektriknya juga loh :O

[Spoiler=sinyal elektrik]

[/spoiler]

Hamparan sawah dan hijaunya perbukitan sumatera sungguh memanjakan mata. Tak lelah mata ini memandangnya. Sungguh terpesona dengan keelokan negeri ini

[spoiler=menikung]

[/spoiler]


[spoiler=pemandangan]

[/spoiler]

[spoiler=pemandangan 2]

[/spoiler]

Dilintas rejosari – tegineneng, ternyata sedang ada pembangunan stasiun baru.
Kalo gak salah, namanya stasiun branti

Setelah melewati sinyal, tiba-tiba wesel bercabang, membelah diri menjadi dua bagian. Ternyata itu adalah wesel sepoor belok stasiun branti yang sedang dalam tahap pembangunan tersebut.

[spoiler=berbelok di branti]

[/spoiler]


Ternyata, sepoor beloknya panjang juga rupanya. Kira-kira sekitar 1 Kiloan (mungkin)

[spoiler=sepoor belok stasiun branti]

[/spoiler]


[spoiler=pos branti]

[/spoiler]

Setelah semboyan 21 S8 melewati wesel tadi, laju ka semakin dipercepat saja.
Beberapa kilometer setelahnya, laju KA semakin pelan. Ya, pelan lagi. Lagi-lagi tertahan disinyal masuk stasiun. Stasiun pemberhentian selanjutnya adalah stasiun tegineneng.

[spoiler=ditahan sinyal masuk tegineneg]

[/spoiler]

[spoiler=jalur panjang]

[/spoiler]

Bunyi kawat tersenggong menandakan KA Rajabasa mendapat warta aman. Akhirnya masuk stasiun tegineneneg untuk melakukan persilangan dan persulanan BBR.

[spoiler=persiapan masuk stasiun tegineneg]

[/spoiler]


[spoiler=Semb. 21 KA BBR yang akan disusul]

[/spoiler]

Ternyata BBR yang akan kami susul adalah BBR biasa, dimana terdapat duet maut cc202 dengan > 40 KKBW yang sudah siap dan mananti dijalur 3 stasiun tegineneg (TGI)

[SPOILER=Suasana stasiun tegineneng]

[/spoiler]


[spoiler=stasiun tegineneng]

[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]


[spoiler]

[/spoiler]

[spoiler=masih BBR]

[/spoiler]

Mungkin diantara teman-teman ada yang kurang jelas dengan KA BBR tersebut, coba bisa dilihat di:

[spoiler=Lok KA BBR]

[/spoiler]


Ternyata KA S8 masuk jalur 1 stasiun tegineneg. Disini rupanya sudah ditunggui oleh para penumpangnya. Ternyata distasiun tegineneng berhenti regular Big Grin


[spoiler=penumpang KA Rajabasa]

[/spoiler]


[spoiler=penumpang KA Rajabasa peron utara]

[/spoiler]
Disini, (stasiun tegineneng) direncakan akan bersilang dan susulan KA Rajabasa.
Tapi lumayan juga yah, nunggu silangan BBR supernya lama juga.
Sambil nunggu, silahkan dinikmati:

KA BBR yang sudah menanti sedari tadi dijalur 3

[spoiler=BBR]

[/spoiler]


[spoiler=KA BBR]

[/spoiler]

Untuk penarik KA BBR, lokomotifnya saat itu adalah:

[spoiler=CC202 86 13]

[/spoiler]

[spoiler=CC 202 90 11]

[/SPOILER]

Yang ditunggu belom tiba juga rupanya. Mumpung ada waktu, gunakan kesempatan ini untuk Photographer

[spoiler=S8 Rajabasa]

[/spoiler]


[spoiler=S8 Rajabasa, angel lain]

[/spoiler]


[spoiler=S8 Rajabasa, angel lain lagi]

[/spoiler]


[spoiler=narsis dulu ah]

[/spoiler]

Semboyan 35 Lok Merah Biru cc205 terdengar dari jarak kurang lebih 1 kiloan. Langsung saja saya cari angel untuk mengabadikan moment tersebut.
Akhirnya, pukul 09.30 BBR yang dinanti tiba juga. Jallannya lelet sekali. Hadeuh Bethe

Ini dia penampakannya:

[spoiler=papasan sesama BBR]

[/SPOILER]

[SPOILER=semakin mendekat]

[/spoiler]


[spoiler=akhirnya, melewati juga]

[/spoiler]

Perlu waktu sekitar 5 menit agar rangkaian KKBW aka BBR melintas langsung distasiun tegineneng. Cukuplama juga ternyata.
Dan, jalur S8 arah KB pun masih dinyatakan belom aman oleh PPKA STASIUN TGI

[SPOILER=belom aman]

[/spoiler]

Ternyata bukan saya saja yang hunting disitu. Ternyata ada rf dari jawa juga yang sedang berburu foto hari itu. Kalo gak salah, namanya mas angga hapsoro dan rekan.

[spoiler=penampakan angga hapsoro dan rekan]

[/spoiler]

Dan ini aksi dia saat menaklukan si ular besi tersebut:

[spoiler=aksi rf]

[/spoiler]

[spoiler=aksi rf 2]

[/spoiler]

Pukul 09.34 KA Rajabasa terima aspek aman dari PPKA stasiun tegineneng. Alhamdulilah, akhirnya S8 diperbolehkan melanjutkan perjalanannya menuju arah KB.

[spoiler=nuysul BBR]

[/spoiler]


[spoiler=susul BBR]

[/SPOILER]



BERSAMBUNG...
Reply
#14
Mas, maksudnya BBR biasa dan super itu apa, ya? Bingung
Reply
#15

yang saya tahu:
BBR Regular (biasa) jumlah rangkaiannya kurang lebih 40 KKBW. cirinya menggunakan DT CC 202
BBR Super jumlah rangkaiannya bisa sampe 60 KKBW Triple Traksi CC 202 / DT CC 205

ada yang mau nambahin?
Reply
#16
Mantep om, dari dulu pengen ke Divre ga pernah kesampean Sad
My Facebook =

Nama akun baru dari CC203 35

Reply
#17

yang saya tahu:
BBR Regular (biasa) jumlah rangkaiannya kurang lebih 40 KKBW. cirinya menggunakan DT CC 202
BBR Super jumlah rangkaiannya bisa sampe 60 KKBW Triple Traksi CC 202 / DT CC 205

ada yang mau nambahin?
[/quote]
lebih jelasnya ada di MKA ya bro ???Mikir Dulu

Duuuh.... enaknya kesana akhir tahun apa nunggu momoan ya ?
udah gatel nih kaki pengen JR-an ke ranah sumatera. Kapan ya...

"Memburu kereta api keseluruh nusantara."
Facebook :
Reply
#18

waahh CC 204 15... setelah sekian lama nggak ngeliat langsung, akhirnya bisa ngeliat lagi walaupun lewat foto... dan penomorannya udh "diperbaiki" dan berganti dipo...

dan ternyata model liverynya sewaktu di BD masih dipertahankan... :3


oke, ditunggu sambungan laporannya... Xie Xie
Visit my new blog at

Visit also:

Reply
#19
Etdah, lama juga ya nunggu silangnya :3 Tapi puas karena dapet KA BBR mulu & beberapa KA yg gak ada di Jawa Big Grin
kalau mau di add monggo, ga di add/follow juga ora popo Ngeledek

Reply
#20

yang saya tahu:
BBR Regular (biasa) jumlah rangkaiannya kurang lebih 40 KKBW. cirinya menggunakan DT CC 202
BBR Super jumlah rangkaiannya bisa sampe 60 KKBW Triple Traksi CC 202 / DT CC 205

ada yang mau nambahin?
[/quote]

Ooo, itu bedanya... oiya, CC202 dan 205 gak kompatibel dalam hal DT, ya?
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)