Thread Rating:
  • 1 Vote(s) - 5 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Bima
Berarti memang waktu itu yang saya naikin tahun 1995-an yang kuset, bukan yang tipe SBGW.
Tapi waktu itu kelas kuset ini lumayan, masih ber AC dan kalau makan diantar ke kamar, ngga biasanya kalau naik di K1 yang dulu sering ke kereta makan.
Reply
baguslah klo ada rencana mengembalikan bima spt masa kejayaannya dulu
btw ciri khas bima yng gak ada pada kereta lain adlh kereta tidurnya (kompartemen)
asal tarifnya masih dibawah LCC flight, gw kira pelanggan fanatik bima gak bakal
berpaling.
Reply
Btw sekarang papan nama di gerbongnya diganti yah? Jadi seperti punyanya Turangga. Bingung


Lho mas, kenapa ini? Bingung Habis dihajar siapa? Bingung
...
[/quote]

Itu saya ketiduran. Di foto diam-diam sama bokap Ngakak

Reply

Harus! Red Bull

Saya rasa semua KA express malam harus dikasih kereta tidur, kalau mau menang persaingan melawan moda transportasi lain. Khususnya KA yang jadwalnya hanya malam hari saja (seperti Bima, Turangga, atau Sembrani).

Walau dipatok harga mahal, tapi orang masih tetap mau naik karena harga transportasi dan akomodasi sudah menjadi satu. Ini yang tak bisa ditawarkan jalan tol (tidur=berhenti), pesawat (terlalu cepat, dan di tujuan harus book kamar hotel), atau malah KA EXA yang sekarang (enakkah tidur dalam posisi duduk? Sakit ).

Saya rasa alasan yang dikemukakan PT KA selama ini untuk tidak mengadakan KA tidur, seperti tak sesuai dengan budaya ketimuran (bodoh yah?), takut disalah gunakan (oleh orang PT KA sendiri?), atau tak menguntungkan (pejabat PT KA yang korup)...semuanya tak relevan dengan perkembangan jaman.

Di Malaysia saja yang Islamnya saklek kaya Aceh, KA tidur berjaya. Masak di Indonesia malah dihapusi?

Yang benar aja?

Apa keinginan penumpang untuk dapat Ka yang nyaman akan terus ditolak sama PT KA? Sudah KA tidur dihapus, lantai karpet dihapus, WC duduk juga dihapus...

Makanya, kembalikan KA tidur ke KA Bima, dan KA Bima kembali berjaya.

Selain juga...KA Turangga atau Sembrani mestinya ditambahi KA tidur juga...
Reply

Harus! Red Bull

Saya rasa semua KA express malam harus dikasih kereta tidur, kalau mau menang persaingan melawan moda transportasi lain. Khususnya KA yang jadwalnya hanya malam hari saja (seperti Bima, Turangga, atau Sembrani).

Walau dipatok harga mahal, tapi orang masih tetap mau naik karena harga transportasi dan akomodasi sudah menjadi satu. Ini yang tak bisa ditawarkan jalan tol (tidur=berhenti), pesawat (terlalu cepat, dan di tujuan harus book kamar hotel), atau malah KA EXA yang sekarang (enakkah tidur dalam posisi duduk? Sakit ).

Saya rasa alasan yang dikemukakan PT KA selama ini untuk tidak mengadakan KA tidur, seperti tak sesuai dengan budaya ketimuran (bodoh yah?), takut disalah gunakan (oleh orang PT KA sendiri?), atau tak menguntungkan (pejabat PT KA yang korup)...semuanya tak relevan dengan perkembangan jaman.

Di Malaysia saja yang Islamnya saklek kaya Aceh, KA tidur berjaya. Masak di Indonesia malah dihapusi?

Yang benar aja?

Apa keinginan penumpang untuk dapat Ka yang nyaman akan terus ditolak sama PT KA? Sudah KA tidur dihapus, lantai karpet dihapus, WC duduk juga dihapus...

Makanya, kembalikan KA tidur ke KA Bima, dan KA Bima kembali berjaya.

Selain juga...KA Turangga atau Sembrani mestinya ditambahi KA tidur juga...
[/quote]

setuju abezzz.. dengan pengoperasian Kereta kelas Tidur.. seharusnya beberapa KA unggulan dengan waktu tempuh lama dilengkapi kelas tidur.. (terutama untuk kelas Argo)... harusnya kereta tidur udah ada untuk Argo Bromo Anggrek (malam), Argo Lawu (GMR-SLO) Argo Dwipangga (SLO-GMR), Gajayana, Bima, Sembrani, Turangga, Taksaka (malam), Bangunkarta

kereta tidur tidak harus kan menggunakan model kamar (kabin)... bisa aja kereta biasa yang dimodifikasi... dan dengan tempat duduk yang model ginian


cuman mungkin nantinya bakalan mahalo nih.. soalnya K-1 Argo kan isinya 50 seat... kalo model ginian kan isinya cuman berapa ntar...Xie Xie
"Penipuan Publik atau kebohongan Publik adalah seseorang yang dengan sadar berkata - menyampaikan - melakukan kebohongan dan ungkapan tersebut, tersebar luas dan bisa dipahami sebagai kebenaran atau dipercayai kebenarannya"
~just quote~
Reply
Saya pikir orang nggak keberatan bayar ekstra untuk KA tidur, karena itu sama dengan menghemat biaya transportasi dan akomodasi secara sekaligus.

Masak pesawat sekarang sudah ada tempat tidur, kereta masih belum aja?
Reply

iya si, sperti kelas 1nya pesawat kan bgitu juga, uda pernah nyobain, nyaman juga koq pake tempat tidur bgitu juga meski ada sdikit rasa sempit, tapi masi ok lha badan jadi ga kaku bangunnya.

klo perhitungan d buat seat sperti itu paling klo gw bilang si jumlah penumpang jadi setara lha sama dulu klas Z yg pernah ada d argo bromo (skitar 38 seat) ga berbeda terlalu jauh kan, paling nanti d maksimalkan yg express malam itu ga bawa gerbong cheetah lagi, bawa 1BP, 1KM1 kek typenya KM argo jati itu dalemnya kek restoran asli & 10K1 bertempat duduk sperti d photo atas ini, hitungan jumlah penumpang yg terangkut kan ga beda jau2 banget d banding ma K1 qta skarang, iya kan?

sebenarnya kenyamanan & fasilitas itu klo d kluarkan sepenuh hati oleh PT KA buat menarik penumpang, mana ada mreka rugi si? wong dulu bima pake kuset ja mreka ga da rugi sama skli, perawatan mahal tapi masi tertutup juga koq sama bayaran dari penumpang, dasarnya mreka males aja mungkin rawat tempat tidurnya & SDM mreka blom ada untuk perawatan KA macem bgitu, padahal mah tinggal undang bbrapa orang dosen & crew depo d training brapa bulan aja, bayar dosen luar kan ga mahal2 banget bnernya.

coba ja bima & express malam lainnya d bikin senyaman mungkin dengan KM full loby sperti KMnya argo jati skarang yg ada ruang ibu menyusuinya & ruang merokoknya, stop kontak mana2 ada, trus interior K1nya sperti sembrani retrofit (warna coklat lebi ga mencolok, enak suasa buat tidur malem) dengan seat d ganti sperti gambar d atas itu, rasanya bakal banyak koq penumpang yg kembali k KA.
Bye Bye
Reply
Dan kereta tidur merawatnya tak susah sekali. Karena dia tidak ada TVnya, dan WC cuman satu.

Mestinya pihak manajemen PT KA harus mempunyai kebijakan zero tolerance terhadap petugas perawatan dan teknik yang malas. Kerja yang benar atau dipecat! Itu pilihannya.
Reply
SETUJU!!!!

adain lagi gerbong tidur di BIMA... atau model shell kya di pesawat juga gapapa... jadi PT KA ga kalah sm GA yg udah berbenah....

Tersenyuum
Reply

ya, tapi mungkin klo ada musti nambah bayaran lagi yg terpisah mungkin penumpang sbagian yg suda terbiasa dengan K1 biasa sperti sakrang & gak memiliki cukup dana nambahnya akan berpikir 2x untuk belinya kang.

mungkin juga klo bentuknya dalam kabin maka spacenya makan banyak tempat dalam kereta & biaya sewanya cukup jauh mahalnya mungkin ya d banding bli seat K1 sperti biasa skarang ini mungkin ya?

klo misal d buatnya bukan berupa kabin, hanya seat yg bisa d rebahkan hampir 180 drajat sperti photo d post sblomnya itu mungkin harus seluruh K1 dalam rangakian bima d ganti smua seatnya menjadi sperti ini, tanpa menyisakan K1 biasanya sperti skarang ini, karna klo dalihnya PT KA nanti untuk pengenalan produk dulu kepada konsumen, jadi K1 dengan new seat itu d tambahkan pertahap dengan adanya perbedaan harga, rasanya prospek K1 new seat (yg dapat berfungsi sbagai tempat tidur) itu akan sepi penumpang bisa2, kecuali klo harga d naikan dulu secara merata 1 rangkaian itu & dalam waktu yg secepat mungkin seat dalam bima d ubah jadi new seat bgitu ga papa lha, asal penumpang tau lebih dulu apa yg sedang d kerjakan oleh PT KA dalam KA langganan mreka

CMIIW Xie Xie
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)