16-02-2010, 11:05 PM
(This post was last modified: 16-02-2010, 11:17 PM by denMbladuz.)
KA Banyubiru melayani rute Semarangponcol-Solobalapan-Sragen dengan Harga tiket Rp.20.000,-
Kira2 pukul 07.30 KA Banyubiru berangkat (padahal di jadwalnya berangkat pukul 06.30). Keterlambatan ini karena menunggu masuknya KA Tawang Jaya dari Jakarta.
Setelah beli tiket, saia naik ke gerbong paling depan dgn harapan bisa melihat pemandangan sekaligus mengintip kabin masinis. Lepas Sta.Semarangponcol sampai Sta.Kedungjati pemandangannya berupa pemukiman penduduk dan kebun2 jagung + singkong. Setelah melewati Sta.Kedungjati, barulah jalurnya ada sedikit "tantangan". Mulailah saia beraksi menjepret jalur dari kaca di pintu kabin masinis.
[spoiler]
Baru satu jepretan, si masinis dan asistennya menoleh ke arah saia, mungkin kaget oleh kilatan lampu blitz. Saia seh cuek aje...walau ada sedikit rasa menyesal karena telah mengagetkan orang lain.
Dua kali jepretan, rupa2nya si asmasnya langsung membuka pintu kabin dan menanyakan kepada saia, apakah saia ingin mengabadikan trip ini sambil mempersilahkan saia masuk ke dalam kabin masinis. Wah...kebetulan kata saia.
[spoiler]
Akhirnya kami berkenalan, dan saia menjelaskan kalo saia orang gila (maksude gila ama sepur loh) dan saia ceritakan pula tentang forum kita Semboyan35 tercinta ini.
Sang asmaspun sangat tertarik dgn berbagai pengalaman2 para RF dan beliau juga sangat antusias berbagi cerita & pengalamannya...sampai2 saia lupa utk menjepret2 pemandangan...
Setelah si asmas (agak) puas bercerita, saiapun minta izin kepada beliau agar bisa mengabadikan jalur ini saat KA memasuki Sta.Gundih.
Sat.Gundih ini merupakan stasiun yang mempunyai percabangan jalur, ke barat menuju ke Semarang dan ke timur menuju ke Surabaya via Gambringan.
Jalur dari Sta.Gundih yang menuju ke Gambringan:
[spoiler]
Bangunan tua di utara Sta.Gundih:
[spoiler]
Sta.Gundih:
[spoiler]
Setelah melewati Sta.Gundih, jalur KA kembali meliuk2 dan terkadang membelah perbukitan:
[spoiler]
Jalur ini terkesan seperti 'dianaktirikan' karena dari Sta.Brumbung sampai Sta.Gundih masih menggunakan rel R.33 dan bantalan besi. Selain itu sinyal2 masih blm elektrik. Tapi bagi saia hal ini sungguh sangat mengesankan.
Sinyal di tengah kebun jagung:
[spoiler]
Terkadang jalur KA ini bersebelahan dengan jalan raya:
[spoiler]
KA Banyubiru sempat tertahan di sinyal masuk Sta.Salem, rupanya bersilang dgn Plaser-Theurer:
[spoiler]
Kira2 pukul 07.30 KA Banyubiru berangkat (padahal di jadwalnya berangkat pukul 06.30). Keterlambatan ini karena menunggu masuknya KA Tawang Jaya dari Jakarta.
Setelah beli tiket, saia naik ke gerbong paling depan dgn harapan bisa melihat pemandangan sekaligus mengintip kabin masinis. Lepas Sta.Semarangponcol sampai Sta.Kedungjati pemandangannya berupa pemukiman penduduk dan kebun2 jagung + singkong. Setelah melewati Sta.Kedungjati, barulah jalurnya ada sedikit "tantangan". Mulailah saia beraksi menjepret jalur dari kaca di pintu kabin masinis.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Baru satu jepretan, si masinis dan asistennya menoleh ke arah saia, mungkin kaget oleh kilatan lampu blitz. Saia seh cuek aje...walau ada sedikit rasa menyesal karena telah mengagetkan orang lain.
Dua kali jepretan, rupa2nya si asmasnya langsung membuka pintu kabin dan menanyakan kepada saia, apakah saia ingin mengabadikan trip ini sambil mempersilahkan saia masuk ke dalam kabin masinis. Wah...kebetulan kata saia.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Akhirnya kami berkenalan, dan saia menjelaskan kalo saia orang gila (maksude gila ama sepur loh) dan saia ceritakan pula tentang forum kita Semboyan35 tercinta ini.
Sang asmaspun sangat tertarik dgn berbagai pengalaman2 para RF dan beliau juga sangat antusias berbagi cerita & pengalamannya...sampai2 saia lupa utk menjepret2 pemandangan...
Setelah si asmas (agak) puas bercerita, saiapun minta izin kepada beliau agar bisa mengabadikan jalur ini saat KA memasuki Sta.Gundih.
Sat.Gundih ini merupakan stasiun yang mempunyai percabangan jalur, ke barat menuju ke Semarang dan ke timur menuju ke Surabaya via Gambringan.
Jalur dari Sta.Gundih yang menuju ke Gambringan:
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Bangunan tua di utara Sta.Gundih:
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Sta.Gundih:
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Setelah melewati Sta.Gundih, jalur KA kembali meliuk2 dan terkadang membelah perbukitan:
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Jalur ini terkesan seperti 'dianaktirikan' karena dari Sta.Brumbung sampai Sta.Gundih masih menggunakan rel R.33 dan bantalan besi. Selain itu sinyal2 masih blm elektrik. Tapi bagi saia hal ini sungguh sangat mengesankan.
Sinyal di tengah kebun jagung:
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Terkadang jalur KA ini bersebelahan dengan jalan raya:
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]KA Banyubiru sempat tertahan di sinyal masuk Sta.Salem, rupanya bersilang dgn Plaser-Theurer:
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]
Kumpulan poto2 gw di