03-03-2012, 08:04 AM
Kalau perlu 4 jalur tambahan... 2 utk langsiran lok yg mau pindah posisi dan 2 lagi utk langsiran rangkaian KA yang noatebe dilaluin KRL Ekonomi dan dahulu Ekonomi AC...
Soalnya Gambri dahului wkt masih di bawah konon juga cuma punya 4 jalur... Tapi jangan bayangin kepadatannya... Khan blm ada rangkaian KA Klas Argo... Jadi Fajar Utama dan Senja Utama pun masih bebas melanglang buana melalui stasiun ini...
[/quote]
tampaknya merenovasi gambir menyelesaikan 1 masalah yaitu macet di tiap2 pjl sepanjang lintas JAKK-GMR-MRI jadi berkurang, walaupun pada kenyataannya tidak berkurang drastis, macet tetap aja ada di jalan yg pernah dilintasi rel di sepanjang lintas tersebut.
tapi masalah baru justru timbul, yaitu dengan "memiskinkan" jalur rel di gambir menjadi 4, justru trafiknya sejak dielevasi smp skrg malah tambah padat sehingga 4 jalur yg ada malah tidak memadai. mungkin ini faktor X yg tidak diperhitungkan waktu mendesain jumlah jalur KA di gmr. ditambah lagi kebijakan waktu itu dengan memindahkan stasiun keberangkatan awal bbrp kereta dari jakarta kota ke gambir (khusus yg via GMR-MRI)
akhirnya bbrp kereta terpaksa "dibuang" ke pasar senen. liat bebannya pasar senen sekarang pada pagi, siang, sore sampai menjelang malam.
sekalipun nantinya manggarai menjadi semcam pusat kedatangan dan keberangkatan kereta api jarak menengah dan jauh plus dengan program DDTnya, mungkin ada baiknya jumlah sepur di gambir ditambah dari 4 menjadi 6 ato 8. Lalu memindahkan ruang PPKA dari utara ke selatan, karena sering kali masinis dan kondektur terhalang pandangannya untuk melihat semboyan dari PPKA.
Masalah desain perluasan gambir, kita ndak usah bingung lah, orang2 kereta api cerdas, pintar dan kreatif. masalah klasik yg timbul ya hanya masalah DUIT alias DANA.
Ternyata di jaman sekarang kebutuhan akan angkutan kereta api malah bertambah pesat ya
Soalnya Gambri dahului wkt masih di bawah konon juga cuma punya 4 jalur... Tapi jangan bayangin kepadatannya... Khan blm ada rangkaian KA Klas Argo... Jadi Fajar Utama dan Senja Utama pun masih bebas melanglang buana melalui stasiun ini...
[/quote]
tampaknya merenovasi gambir menyelesaikan 1 masalah yaitu macet di tiap2 pjl sepanjang lintas JAKK-GMR-MRI jadi berkurang, walaupun pada kenyataannya tidak berkurang drastis, macet tetap aja ada di jalan yg pernah dilintasi rel di sepanjang lintas tersebut.
tapi masalah baru justru timbul, yaitu dengan "memiskinkan" jalur rel di gambir menjadi 4, justru trafiknya sejak dielevasi smp skrg malah tambah padat sehingga 4 jalur yg ada malah tidak memadai. mungkin ini faktor X yg tidak diperhitungkan waktu mendesain jumlah jalur KA di gmr. ditambah lagi kebijakan waktu itu dengan memindahkan stasiun keberangkatan awal bbrp kereta dari jakarta kota ke gambir (khusus yg via GMR-MRI)
akhirnya bbrp kereta terpaksa "dibuang" ke pasar senen. liat bebannya pasar senen sekarang pada pagi, siang, sore sampai menjelang malam.
sekalipun nantinya manggarai menjadi semcam pusat kedatangan dan keberangkatan kereta api jarak menengah dan jauh plus dengan program DDTnya, mungkin ada baiknya jumlah sepur di gambir ditambah dari 4 menjadi 6 ato 8. Lalu memindahkan ruang PPKA dari utara ke selatan, karena sering kali masinis dan kondektur terhalang pandangannya untuk melihat semboyan dari PPKA.
Masalah desain perluasan gambir, kita ndak usah bingung lah, orang2 kereta api cerdas, pintar dan kreatif. masalah klasik yg timbul ya hanya masalah DUIT alias DANA.
Ternyata di jaman sekarang kebutuhan akan angkutan kereta api malah bertambah pesat ya
Murtini
Lahir: Purwokerto, 12 Desember 1950
Wafat: Jakarta, 17 Juli 2012
Selamat jalan mama. Kelak kita akan bertemu kembali.
Semboyan 40, 41, mama aman berangkat.