24-02-2010, 07:38 AM
(24-02-2010, 07:23 AM)Charles Wrote:Mestinya ... pantesnya ... ya diganti dengan lok keluaran terbaru ... ya C 204, dari segi teknologinya kan lebih canggih ... untuk orang no 1 gitu lho ...(23-02-2010, 11:51 PM)Agung Wrote:(23-02-2010, 11:40 PM)ouilevio Wrote: dibilang bahwa loknya DT & DM (double masinis) / tanpa kabel MU. ini brarti kedua lok mesinnya menyala, padahal lok kedua tanpa menghidupkan mesin pun bisa berjalan dan lebih mudah mengoperasikannya. tul ga!
memang si.........namun ada alasannya lo kenapa 2-2nya dinyalain........
alasannya untuk mengantisipasi bila lok depannya mengalami trouble, jadi sistemnya seperti lok cadangan.........
dolo pernah KLB RI lok depannya mogok, akhirnya ya dicover sama lok belakang yang sudah standby sejak awal.
Kalo misalnya smape berhenti kan malu2in tuh........nanti dikiranya lok2 kita gak handal semua kalo sampe berhenti karena loknya rusak.........
Jadi sistem DT yang dipakai pada KLB RI (1 dan 2) adalah dua lok aktif dengan lok belakang sebagai lok pendukung/cadangan, tetapi mengapa tidak menggunakan kabel MU?
Bagaimana setting notch dan TM yang diterapkan pada lok belakang yang menjadi lok cadangan tsb? Apakah tetap dalam posisi N (netral) selama dinasan?
Adakah rencana untuk mengganti kedua lok KLB-nya dengan CC 204 batch II yang berhidung miring?