14-04-2012, 12:52 PM
(08-07-2010, 01:16 PM)g10d Wrote:(02-10-2009, 08:01 AM)ebret_cc20191 Wrote:(01-10-2009, 01:45 PM)anandandhy2009 Wrote: [spoiler]
(01-09-2009, 10:29 AM)asep_0907 Wrote:[/spoiler](01-09-2009, 09:46 AM)ady_mcady Wrote: ^
kalo itu mungkin bisa. berarti bikin jalur baru cirebon-bandung? tapi apa nanti organda/dishubdat/po bus tidak sewot dibikin jalur baru yang sejajar persis jalan raya? ingat kasus papandayan exp.
kalau ini sudah tidak bisa ditahan karena sudah ada blueprintnya karena memang jalur RCK_CN lewat tanjungsari dan kadipaten memang akan di hidupkan lagi guna mendukung Bandara yang kabarnya lebih gede dari Soekarno-Hatta,nantinya akan di buat jalur KA juga ke Majalaya (kawasan industri) shorcutnya dari CCL karena hanya berjarak 8km kalau lewat jalur lama yakni lewat Cikudapateuh-Bojongsoang terlalu jaur dan memutar....
Nah, kalo rencana yang kaya' gini saya mendukung banget nih kang Asep...
Berarti yang pertama harus dilakukan adalah realisasi RCK-CN...
Yang kedua realisasi stockpile di RCK...
Yang ketiga ga usah takut sama APBC lah kang ebret... Toh kita kan ga akan menutup pintu rejeki mereka... Tul ga ?
yah itu mah tinggal semua pihak yang terkait duduk satu meja lalu bicarakan semua tujuan tanpa diikuti dengan emosi semua pasti ada jalan keluarnya......
kalo menurut beritanya sih kayaknya akan terealisasi deh jalur ini. Seperti yang ada dalam berita harian Kompas. walaupaun udah basi mudah-mudahan bisa menjadikan bahan informasi:
Kompas Wrote:Jalur KA Ringankan Cadas Pangeran
Selasa, 23 Maret 2010
BANDUNG, KOMPAS - Proyek reaktivasi jalur kereta api Bandung-Cirebon ditargetkan bisa menjadi jalur alternatif bagi Cadas Pangeran yang kondisi tebingnya rawan longsor dan penyangga betonnya rentan ambrol. Pengkajian teknis atau detail engineering design (DED) proyek reaktivasi jalur KA itu mulai dilakukan tahun ini.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, beban jalan Cadas Pangeran sudah sangat berat dengan puluhan ribu kendaraan yang melintas setiap hari. Apalagi, ada puluhan sampai ratusan truk angkutan berat yang beban setiap unitnya bisa mencapai 40 ton saat melintasi jalan buatan pemerintah kolonial Belanda itu.
"Setelah reaktivasi berjalan, truk angkutan batu bara dari Cirebon ke arah Bandung yang selama ini melintasi Cadas Pangeran bisa dialihkan dengan kontainer KA," katanya, Senin (22/3) di Bandung.
Reaktivasi itu dilakukan dengan terlebih dulu membangun jalur KA yang menghubungkan pelabuhan di Cirebon dengan stasiun KA. Jalur itu kemudian disambung dengan jalur di Kadipaten, Kabupaten Majalengka, dan diteruskan dengan jalur Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, yang mengarah ke Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Pemerintah Provinsi Jabar dan pemerintah pusat masih membahas lokasi jalur KA yang menghubungkan pelabuhan dan stasiun di Cirebon. Total ada empat jalur KA yang diaktifkan kembali di Jabar, yakni Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Kertajati (Bandung-Majalengka), Cirebon-Kadipaten-Kertajati (Cirebon-Majalengka), Bandung-Soreang-Ciwidey (Bandung-Bandung selatan), dan Banjar-Cijulang (Banjar-Ciamis).
Proyek fisik reaktivasi jalur Cirebon-Bandung itu dibiayai APBN, sedangkan pembebasan lahan dan pengkajian teknisnya menjadi tanggung jawab APBD Jabar. Pembangunan fisik diharapkan bisa dimulai tahun 2011. Hal itu bisa terwujud jika penyusunan DED selesai tahun ini. "Jika tidak bisa tuntas tahun ini, kemungkinan pembangunan fisik mundur hingga 2013," kata Dicky.
Dipercepat
Pemprov Jabar bersama PT KA juga berupaya mempercepat pembangunan jalan pintas dari Stasiun Cibungur (Purwakarta) ke Stasiun Tanjungrasa (Karawang). Jalan pintas itu bisa menghemat waktu perjalanan dari Cirebon ke Bandung hingga 40 menit. Melalui jalan darat, Cirebon-Bandung biasanya ditempuh dalam tiga jam.
Jalan pintas Cibungur-Tanjungrasa itu memotong jalur sehingga KA dari arah Cirebon tidak harus melintasi Cikampek saat menuju Bandung. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jabar Deny Juanda menargetkan jalan pintas itu bisa dirampungkan tahun ini. Pembebasan lahan untuk proyek itu masih berlangsung dengan dana Rp 15 miliar.
"Total lahan yang akan dibebaskan sepanjang 9,3 kilometer dan lebar sekitar 20 meter. Pembangunan fisiknya dilakukan oleh PT KA," ujarnya.
Selain reaktivasi jalur KA, Dicky menambahkan, Pemprov Jabar juga akan mengembangkan pelabuhan laut, antara lain di Cirebon dan Cilamaya (Karawang). Solusi angkutan massal, seperti KA dan kapal, diperlukan untuk mengurangi beban jalan. "Apalagi, beban angkutan sekarang sudah tidak sesuai dengan kemampuan atau kualitas jalan di Jabar yang rata-rata hanya mampu menanggung beban 8 ton," katanya. (REK)
Sumber: Kompas
Mudah-mudahan ajah ditak hanya wacana lagi.
: Y bener saya aja yg tiap taun lewat sana dari taun kemaren sampe sekarang jalur nya masih tetep rusak