12-03-2010, 10:56 AM
Pengalaman saya naik Muttim: (yg K2 aja yg dibahas)
1. Ada asongan di Rogojampi, Kalisetail, Kalibaru, Kalisat, Jember, Rambipuji, Tanggul, & Probolinggo, sehingga kenyamanan saya sedikit terganggu. (maklum di stasiun ini asongannya pada masuk ke gerbong)
2. Pelayanan cukup baik & memuaskan (pelayanan yg real K2).
3. Kursi nyaman, fan cukup sejuk, tapi agak panas di malam hari. (klo siang panasnya udah gak diragukan lagi)
4. Toiletnya bersih & berfungsi dengan baik.
5. Cuman kalo silangan dg K3 koq ikut berhenti??
Sedangkan pengalaman naik Mutsel:
1. Asongan hanya ada di Madiun, Tasikmalaya, & Cipeundeuy. (selain di Cipeundeuy pedagang asongannya gak pernah masuk kereta)
2. Pelayanannya lebih terasa seperti K1. (baik dari prama & menunya)
3. Sama dengan no. 3 yg disebutkan di atas, tetapi lebih sejuk kalo malam.
4. Sama dengan no. 4 di atas.
5. Hebatnya, dia bisa ngalahin K1+K2 kalo silangan!!
Jadi, kesimpulannya K2 Muttim beda tipis dengan Mutsel! Sama2 the best, cuman beda kasta.
1. Ada asongan di Rogojampi, Kalisetail, Kalibaru, Kalisat, Jember, Rambipuji, Tanggul, & Probolinggo, sehingga kenyamanan saya sedikit terganggu. (maklum di stasiun ini asongannya pada masuk ke gerbong)
2. Pelayanan cukup baik & memuaskan (pelayanan yg real K2).
3. Kursi nyaman, fan cukup sejuk, tapi agak panas di malam hari. (klo siang panasnya udah gak diragukan lagi)
4. Toiletnya bersih & berfungsi dengan baik.
5. Cuman kalo silangan dg K3 koq ikut berhenti??
Sedangkan pengalaman naik Mutsel:
1. Asongan hanya ada di Madiun, Tasikmalaya, & Cipeundeuy. (selain di Cipeundeuy pedagang asongannya gak pernah masuk kereta)
2. Pelayanannya lebih terasa seperti K1. (baik dari prama & menunya)
3. Sama dengan no. 3 yg disebutkan di atas, tetapi lebih sejuk kalo malam.
4. Sama dengan no. 4 di atas.
5. Hebatnya, dia bisa ngalahin K1+K2 kalo silangan!!
Jadi, kesimpulannya K2 Muttim beda tipis dengan Mutsel! Sama2 the best, cuman beda kasta.
Buah dari perjuangan adalah kebahagiaan
Semakin keras kita berjuang bagi hidup kita, semakin manis pula buahnya
Semakin santai perjuangan kita, semakin pahit pula buahnya
Semakin keras kita berjuang bagi hidup kita, semakin manis pula buahnya
Semakin santai perjuangan kita, semakin pahit pula buahnya