02-08-2010, 07:17 AM
(This post was last modified: 02-08-2010, 07:23 AM by Arya_Kerenzz.)
Dapat Tambahan Dari Penelusuran Anda Dari Google
Tanggal 7 Agustus 09 saya kembali melakukan penelusuran jalur eks KA Yogya-Palbapang. Tujuan utama penelusuran yaitu untuk mengetahui lokasi Stasiun Djepit yang terletak diantara Stasiun Winongo dengan Stasiun Bantul, mengetahui kondisi terkini Stasiun Bantul dan melacak peninggalan-peninggalan di Stasiun Palbapang selain bangunan stasiun serta menelusuri percabangan di Stasiun Winongo menuju Pabrik Gula Madukismo. Kegiatan penelusuran dimulai pukul 11.45 WIB, tujuan pertama yaitu Stasiun Djepit, sayang sampai hampir batas kota Bantul saya tidak menjumpainya. Saya kemudian bertanya kepada seorang warga, ternyata bangunan stasiun tersebut telah dirobohkan dan di atasnya berdiri ruko persisnya di utara pertigaan menuju Tembi.
Selanjutnya saya menuju Stasiun Bantul, di tujuan kedua ini bangunan stasiun masih utuh dan sekarang berfungsi sebagai warung makan dan bengkel. Usai mengabadikan stasiun tersebut (sempat menjadi tontonan warga), langsung menuju stasiun Palbapang. Di utara stasiun tersebut masih dapat di jumpai tumpukan rel, pompa air dan rumah dinas. Rencana yang telah saya susun buyar di lokasi ini karena saya memutuskan untuk melanjutkan petualangan menelusuri eks jalur KA Palbapang-Sewugalur (dusun di Desa Karangsewu, Kecamatan Galur KP).
Sesampainya di Sewugalur saya disuguhi peninggalan era kolonial berupa rumah dinas pembesar pabrik gula. Rumah tersebit bergaya khas eropa. Beberapa di antaranya masih terawat dengan baik. Teringat cerita ibuku bahwa dahulu eyang buyut pernah ditugaskan oleh Belanda menjadi carik pabrik gula sewugalur, maka dalam hati bertanya sekiranya diantara deretan rumah dinas tersebut manakah yang pernah ditempati eyang buyut?
Dahulu selain untuk mengangkut hasil bumi kereta api di Sewugalur juga untuk mengangkut pegawai pabrik beserta keluarganya bila hendak ke negara (Yogya) atau sebaliknya. Dari Sewugalur (stasiunnya udah dibongkar) hingga Palbapang melintasi beberapa stasiun Palbapang yaitu Galur/brosot (sudah dibongkar kini berdiri SMP), Sta. Srandakan (sudah dibongkar menjadi Puskesmas), Pekodjan, Pandak keduanya tidak berbekas lagi. Kalau kita menelusuri jalur tersebut kesulitan karena rel sudah tidak kelihatan lagi (apakah udah dicabut?)
Usai dari Sewugalur balik lagi ke Yogya dan singgah sejenak di Stasiun Winongo. rencana penelusuran eks jalur menuju Madukismo saya batalkan karena kelelahan.
