Laporan Perjalanan SMC-SLO dengan KA Banyubiru

[BAMBANG EKO]

Saat Gubernoor Jendral Belanda Sloet van Beelee melakukan pencangkulan yang pertama , maka sekaligus jalur KA pertama di Indonesia ini mulai dibangun , tentu saja sudah memperhitungkan kontur , serta kondisi geografis koridor Semarang- Solo ini.Harapannya adalah KA menjadi ' Soko Guru " transportasi yang handal. Namun ternyata nasib berbicara lain. Th 1971 jalur ini diramaikan oleh KA Pandanaran yang meluncur membelah perbukitan dan persawahan hingga 5 x sehari di tempat ini yang kondisinya tandus saat musim kemarau dan sesekali melalui hutan jati dan perkampungan. Sepi dan sunyi walaupun siang hari. Padahal jalur ini dulunya dilintasi oleh KA Bintang Fajar dan KA Bintang Senja yang membelah cakrawala dan menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam hitungan Jam.
Dan dengan bersusah payah jalur ini kembali akan dihidupkan dengan peluncuran KA Joglosemar dll setelah KA Pandanwangi dan KA Banyubiru yang dinilai gagal dalam merebut simpati penumpang.
Menyusun sebuah liputan perjalanan , atau laopran trip di daerah ini menjadikan sebuah tantangan dan bisa menyibak beberapa misteri yang terlewatkan, DenMbalduz , saya pribadi mendukung tread sampeyan , Apresiasi buat anda, atas kejelian dalam menangkap sebuah momentum. Momentum yang kelak akan diprhitungkan oleh anak-cucu kita. Lanjutkan dan tingkatkan walaupun tidak harus di tempat yang sama.[/b]

[rifqipahlevie]

Untuk jalur Semarang - Solo Animo masyarakat yg sepi mungkin masalahnya karena harga tiketnya yg Mahal, cz Harga Rp 20ribu udah dapet naik Bis Ekonomi AC seperti Safari, Taruna atau Ismo yg rata-rata Armadanya masih kinyis-kinyis...., jd ragu buat naik kereta.

[denMbladuz]

[spoiler]
Saat Gubernoor Jendral Belanda Sloet van Beelee melakukan pencangkulan yang pertama , maka sekaligus jalur KA pertama di Indonesia ini mulai dibangun , tentu saja sudah memperhitungkan kontur , serta kondisi geografis koridor Semarang- Solo ini.Harapannya adalah KA menjadi ' Soko Guru " transportasi yang handal. Namun ternyata nasib berbicara lain. Th 1971 jalur ini diramaikan oleh KA Pandanaran yang meluncur membelah perbukitan dan persawahan hingga 5 x sehari di tempat ini yang kondisinya tandus saat musim kemarau dan sesekali melalui hutan jati dan perkampungan. Sepi dan sunyi walaupun siang hari. Padahal jalur ini dulunya dilintasi oleh KA Bintang Fajar dan KA Bintang Senja yang membelah cakrawala dan menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam hitungan Jam.
Dan dengan bersusah payah jalur ini kembali akan dihidupkan dengan peluncuran KA Joglosemar dll setelah KA Pandanwangi dan KA Banyubiru yang dinilai gagal dalam merebut simpati penumpang.
Menyusun sebuah liputan perjalanan , atau laopran trip di daerah ini menjadikan sebuah tantangan dan bisa menyibak beberapa misteri yang terlewatkan, DenMbalduz , saya pribadi mendukung tread sampeyan , Apresiasi buat anda, atas kejelian dalam menangkap sebuah momentum. Momentum yang kelak akan diprhitungkan oleh anak-cucu kita. Lanjutkan dan tingkatkan walaupun tidak harus di tempat yang sama.[/b]
[/spoiler]

Makasiy om Bambang...ini juga terinspirasi dari tritnya om Bambang ttg Liputan Perjalanan

[Semutsdt]

Mantap laporan jalur jadulnya kang

[eko winarno]

Zaman terus berubah dan harus di ubah dahulu jalur ini sepi kereta yang lewat, akan tetapi KA.Pandanaran setiap malem minggu dan malem senin selalu penuh meski dari solobalapan sudah berdiri kalau tidak salah 2x sehari, sepi atau tidak lebih bagus kalau sampai 4x sehari supaya membangkitkan perekonomian jalur desa ini, dengan resiko KAI harus keluar dari kodratnya yaitu kereta bisa di stop di manapun, ini sudah merupakan suatu bentuk kepedulian melayani perokonomian desa jangan ada yang IDT lagi.Lama kelamaan masyarakat akan tahu manfaatnya serta biar ramai jalur jadul ini jadi kalau hunting tidak lama lagi angkremna sampai gringgingen...

[harjo kemi]

Gundih-Solo kalo masinisnya pembalap (misalnya aku yang jadi masinisnya) dilahap 100 juga berani tuh.........wekekekekeke.............
abis enak si......udah treknya lurus, relnya besar, datar lagi.........ya udah tancap saja........ngueenggg.............

Sedikit koreksi ganz .....
Trek dari Gundih - Salem malah banyak tanjakannya, meskipun tidak terlalu tajam. Puncaknya ada di pertengahan antara Salem - Kalioso. Dari Kalioso sampai Solo baru trek lurus dan sedikit menurun.

[BAMBANG EKO]

Saat melintas di petak Kalioso - Salem sensasinya woi , balapan sama bus AKAP , KA selalu menjadi pemenangnya dan para penumpang bus dengan mata tidak berkedip menyaksikan rangkaian KA yang termasuk masih berbau gress , meluncur dengan damai tanpa suara brisik ( Namanya juga KRDI ) .
Sesekali pak Masinis membunyikan Semboyan 35 saat melalui perlintasan tanpa penjaga semakin membuat perjalanan semakin asyik .Beberapa waktu silam saat mesinnya trouble . KA Banyubiru sempat ditarik lok CC 201. repotnya pas mo berangkat ke Sragen dari Slo Balapan , langsir tanpa pindah posisi lok sampai 3 X
1, Langsir pertama rangkaian mundur sampai sinyal masuk tasyun Jebres ( Posisi Lok arah tasyun Pwsr ).
2, Trus maju pindah wesel ke arah tasyun Kalioso ( lewat segitiga ),
3, Mundur lagi masuk tasyun Balapan , baru maju ke arah Sragen.
Capek deh......

[eko winarno]

segitiga raksasa..keunikan stasiun SoloBalapan KRDI Banyubiru di gojlok dulu perkenalan jalur triangle.

[rifqipahlevie]

diliat dari google earth segitiga raksasa solo balapan jelas banget..

[BAMBANG EKO]

Inilah segitiga raksasa solo balapan - solo jebres - kalioso