Selamat siang teman2 RF semuanya, ijinkan saya membuat TR tentang perjalanan saya dengan pasundan PP ketika long weekend hari buruh kemarin, mohon maaf jika kurang rapi, kurang lengkap, dan kesalahan lainnya, karena ini adalah TR pertama saya selama bergabung di forum ini.
Sebenarnya pada long weekend hari buruh kemarin saya sangat ingin melakukan perjalanan SGU-KAC-CJ-SI-BOO-GMR/PSE-BD/KAC tapi apa daya etape kereta KAC-CJ, kiansantang, tak jelas sampai sekarang bagaimana kabarnya sehingga untuk sektor SGU-KAC yang semula naik mutsel jadi pasundan agar bisa menikmati perjalanan KA
Berikut ringkasan perjalanannya:
KA 121 Pasundan SGU-KAC
Tanggal TR: 1-5-2014
STD/Jadwal Berangkat Gapeka: 8.15
ATD/Jadwal Berangkat Realisasi: 8.17
STA/Jadwal Kedatangan Gapeka: 22.22
ATA/Jadwal Kedatangan Realisisasi: 22.55
Transformasi: CC2017712-6K3AC-1KMP3-B satwa biru
Saya tiba di stasiun Gubeng lama sekitar jam 7 kurang, saya sengaja datang lebih awal karena saya ingin menitipkan sepeda motor di tempat parkir. Ketika saya melewati viaduk Gubeng, terdengar pengumuman PPKA bahwa mutsel dari BD akan segera masuk. Sarangan pasti telat parah ini. Ketika saya tiba di parkiran motor stasiun lama betapa kagetnya parkiran stasiun gubeng lama telah penuh! Lalu saya langsung tancap gas ke stasiun baru, beruntung masih ada tempat.
Stasiun Gubeng Baru, cukup ramai karena long weekend:
[spoiler]

[/spoiler]
Setelah mengunci ganda motor, saya segera berjalan kaki ke stasiun gubeng lama. Tapi karena ruang tunggu stasiun Gubeng lama yang sempit dan sumpek, saya memutuskan untuk menunggu di PJL 8 sekaligus memantau kereta yang datang dan pergi di SGU.
Bangunkarta masuk SGU 7.25
[spoiler]
[/spoiler]
Raja lintas selatan Argo Wilis 7.30
[spoiler]
[/spoiler]
Penataran tujuan Blitar lewat Malang 7.40
[spoiler]
[/spoiler]
Penataran dari ML
[spoiler]
[/spoiler]
Sarangan dari kejauhan, masuk jalur 1
[spoiler]
[/spoiler]
Sarangan berangkat dari SGU jam 7.55, wah saya jadi kepikiran jangan2 pasundan berangkat 8.30
[spoiler]
[/spoiler]
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 8, saya meninggalkan PJL 8 menuju stasiun Gubeng lama. Stasiun pada saat itu sangat ramai sehingga saya tidak sempat foto interior stasiun. Setelah pengecekan identitas saya segera masuk peron, dan ternyata penumpangnya sangat banyak, seperti penataran-dhoho saja
Stasiun Gubeng lama dikejauhan:
[spoiler]
[/spoiler]
Peron stasiun ketika pasundan akan masuk (maaf blur)
[spoiler]
[/spoiler]
Pasundan Masuk Jalur 1
[spoiler]
[/spoiler]
Kondisi kereta saat saya naiki AC-nya cukup terasa, dan ketika itu sedang diputar lagu-lagunya Tipe-X, kaget juga ternyata kereta yang saya naiki, K3AC-3, sudag ada speakernya. Lalu sayup-sayup terdengar bahwa sancaka baru saja berangkat dari jalur 6 sekitar jam 8.07. Tetapi beruntung tunggu amannya tidak terlalu lama sehingga pada pukul 8.17, pasundan meninggalkan SGU.
Ditengah perjalanan, ada pengumuman selamat datang, tempat pemberhentian kereta, dan nama2 masinis dan kru kereta. Wah seakan-akan saya sedang naik kereta eksekutif
, beberapa bulan yang lalu naik mutsel saja tidak ada beginian, tapi tidak tahu kalau sekarang sudah ada. Mendekati Wonokromo, kereta mengurangi laju kecepatannya dan berhenti di jalur 2 pada pukul 8.25. Ternyata bersilang dengan turangga dari BD. Pintu peron dalam keadaan tertutup karena memang tidak ada penumpang yang naik dari stasiun ini
Silangan Turangga di WO
[spoiler]
[/spoiler]
8.28 Pasundan melanjutkan perjalanan. SPJ dan KRN bablas, rasanya sesuatu banget dua stasiun ini bablas karena pengalaman sebelumnya naik pasundan selalu berhenti disini dan diserbu asongan. Mendekati KDD mulai melambat, dan tepat disinyal masuk KDD berhenti. Pasti tunggu aman Sancaka ini
, setelah berhenti kereta berjalan lagi tapi mendekati TRK dan berhenti lagi di sinyal masuknya. Kali ini cukup lama, 3 menit. Saya memutuskan untuk ngebordes sebentar.
Ketahan sinyal masuk TRK:
[spoiler]
[/spoiler]
Akhirnya pukul 9.07 tiba di Mojokerto, dan berangkat lagi 9.12. Cukup banyak yang naik dari sini, dan sudah bebas asongan. Dari speaker kereta mengalirlah lagu "Pokoke Njoget" dan "Oplosan"
[spoiler]
[/spoiler]
Setelah Mojokerto kereta berjalan seakan-akan tidak ada halangan didepannya, dan di Curahmalang bertemu Dhoho yang sedang berhenti. Lalu tiba di Jombang jam 9.27. Yang naik dari sini lebih banyak daripada di Mojokerto. Dari speaker kereta mengalirlah lagu "Pentol". Orang didepan saya nyeletuk, "ini lagu kok gak mutu liriknya", tapi memang benar sih
. Jam 9.35 pasundan melanjutkan perjalanan dan setelah lagu "Pentol" diputar 2 lagu yang tidak terdengar jelas, lalu akhirnya speakernya diam, tidak mengudarakan lagu lagi.
Jombang:
[spoiler]
[/spoiler]
Mendekati Sembung, kereta melambat lagi dan berhenti lagi di sinyal masuk sekitar 4 menit. Lalu mendekati Kertosono kereta melambat, saya kira akan berhenti ternyata tidak. Kertosono jadi seperti stasiun besar yang mati, karena hampir tidak ada seorangpun disana. Lalu saya melihat stan pecel tumpang sudah bersih
, beruntung pas joyride kantong Februari kemarin masih bisa makan pecel tumpang untuk terakhir kalinya.
"Raksasa yang sedang tidur" St. Kertosono
[spoiler]
[/spoiler]
Bekas lokasi stan pecel Tumpang
[spoiler]
[/spoiler]
Lepas Kertosono kereta tidak ditahan2 sinyal lagi, lalu masuk Nganjuk jam 10.17. Disini pasundan akan bersilang dengan Sancaka dari YK. Stasiun ini sepi dan bersih dari asongan. Jadi ingat April tahun lalu pas naik mutsel nyaris terjadi baku hantam antara polsuska dan asongan disini karena asongan memaksa masuk mutsel. Sancaka masuk Nganjuk jam 10.25, segera setelah Sancaka masuk, 10.26 Pasundan melanjutkan perjalanan
St. Nganjuk:
[spoiler]
[/spoiler]
Sancaka masuk Nganjuk:
[spoiler]
by
[/spoiler]
Di Wilangan Pasundan sempat berhenti sebentar, Dan di Caruban Pasundan masuk ke sepur belok untuk mengalah dengan Sri Tanjung. Sri Tanjung ini cukup sakti juga ya, saya pernah naik Sritanjung SGU-LPN ditempuh 8 jam tapi juga pernah sukses meminggirkan Argo Wilis yang saya naiki di Wilangan.
[spoiler]
[/spoiler]
Akhirnya tiba di Madiun jam 11.23, dan diumumkan di speaker. Untuk etape MN-LPN rasanya sudah dijelaskan oleh mas Batpod di TR estafetnya disebelah, tapi mungkin nanti saya tambah2i sedikit. Setelah ini saya lanjut untuk etape MN-LPN-KACnya
Madiun:
[spolier]
[/spolier]
Sebenarnya pada long weekend hari buruh kemarin saya sangat ingin melakukan perjalanan SGU-KAC-CJ-SI-BOO-GMR/PSE-BD/KAC tapi apa daya etape kereta KAC-CJ, kiansantang, tak jelas sampai sekarang bagaimana kabarnya sehingga untuk sektor SGU-KAC yang semula naik mutsel jadi pasundan agar bisa menikmati perjalanan KA
Berikut ringkasan perjalanannya:
KA 121 Pasundan SGU-KAC
Tanggal TR: 1-5-2014
STD/Jadwal Berangkat Gapeka: 8.15
ATD/Jadwal Berangkat Realisasi: 8.17
STA/Jadwal Kedatangan Gapeka: 22.22
ATA/Jadwal Kedatangan Realisisasi: 22.55
Transformasi: CC2017712-6K3AC-1KMP3-B satwa biru
Saya tiba di stasiun Gubeng lama sekitar jam 7 kurang, saya sengaja datang lebih awal karena saya ingin menitipkan sepeda motor di tempat parkir. Ketika saya melewati viaduk Gubeng, terdengar pengumuman PPKA bahwa mutsel dari BD akan segera masuk. Sarangan pasti telat parah ini. Ketika saya tiba di parkiran motor stasiun lama betapa kagetnya parkiran stasiun gubeng lama telah penuh! Lalu saya langsung tancap gas ke stasiun baru, beruntung masih ada tempat.
Stasiun Gubeng Baru, cukup ramai karena long weekend:
[spoiler]

[/spoiler]
Setelah mengunci ganda motor, saya segera berjalan kaki ke stasiun gubeng lama. Tapi karena ruang tunggu stasiun Gubeng lama yang sempit dan sumpek, saya memutuskan untuk menunggu di PJL 8 sekaligus memantau kereta yang datang dan pergi di SGU.
Bangunkarta masuk SGU 7.25
[spoiler]
[/spoiler]
Raja lintas selatan Argo Wilis 7.30
[spoiler]
[/spoiler]
Penataran tujuan Blitar lewat Malang 7.40
[spoiler]
[/spoiler]
Penataran dari ML
[spoiler]
[/spoiler]
Sarangan dari kejauhan, masuk jalur 1

[spoiler]
[/spoiler]
Sarangan berangkat dari SGU jam 7.55, wah saya jadi kepikiran jangan2 pasundan berangkat 8.30

[spoiler]
[/spoiler]
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 8, saya meninggalkan PJL 8 menuju stasiun Gubeng lama. Stasiun pada saat itu sangat ramai sehingga saya tidak sempat foto interior stasiun. Setelah pengecekan identitas saya segera masuk peron, dan ternyata penumpangnya sangat banyak, seperti penataran-dhoho saja
Stasiun Gubeng lama dikejauhan:
[spoiler]
[/spoiler]
Peron stasiun ketika pasundan akan masuk (maaf blur)
[spoiler]
[/spoiler]
Pasundan Masuk Jalur 1
[spoiler]
[/spoiler]
Kondisi kereta saat saya naiki AC-nya cukup terasa, dan ketika itu sedang diputar lagu-lagunya Tipe-X, kaget juga ternyata kereta yang saya naiki, K3AC-3, sudag ada speakernya. Lalu sayup-sayup terdengar bahwa sancaka baru saja berangkat dari jalur 6 sekitar jam 8.07. Tetapi beruntung tunggu amannya tidak terlalu lama sehingga pada pukul 8.17, pasundan meninggalkan SGU.
Ditengah perjalanan, ada pengumuman selamat datang, tempat pemberhentian kereta, dan nama2 masinis dan kru kereta. Wah seakan-akan saya sedang naik kereta eksekutif

Silangan Turangga di WO
[spoiler]
[/spoiler]
8.28 Pasundan melanjutkan perjalanan. SPJ dan KRN bablas, rasanya sesuatu banget dua stasiun ini bablas karena pengalaman sebelumnya naik pasundan selalu berhenti disini dan diserbu asongan. Mendekati KDD mulai melambat, dan tepat disinyal masuk KDD berhenti. Pasti tunggu aman Sancaka ini

Ketahan sinyal masuk TRK:
[spoiler]
[/spoiler]
Akhirnya pukul 9.07 tiba di Mojokerto, dan berangkat lagi 9.12. Cukup banyak yang naik dari sini, dan sudah bebas asongan. Dari speaker kereta mengalirlah lagu "Pokoke Njoget" dan "Oplosan"
[spoiler]
[/spoiler]
Setelah Mojokerto kereta berjalan seakan-akan tidak ada halangan didepannya, dan di Curahmalang bertemu Dhoho yang sedang berhenti. Lalu tiba di Jombang jam 9.27. Yang naik dari sini lebih banyak daripada di Mojokerto. Dari speaker kereta mengalirlah lagu "Pentol". Orang didepan saya nyeletuk, "ini lagu kok gak mutu liriknya", tapi memang benar sih

Jombang:
[spoiler]
[/spoiler]
Mendekati Sembung, kereta melambat lagi dan berhenti lagi di sinyal masuk sekitar 4 menit. Lalu mendekati Kertosono kereta melambat, saya kira akan berhenti ternyata tidak. Kertosono jadi seperti stasiun besar yang mati, karena hampir tidak ada seorangpun disana. Lalu saya melihat stan pecel tumpang sudah bersih

"Raksasa yang sedang tidur" St. Kertosono
[spoiler]
[/spoiler]
Bekas lokasi stan pecel Tumpang
[spoiler]
[/spoiler]
Lepas Kertosono kereta tidak ditahan2 sinyal lagi, lalu masuk Nganjuk jam 10.17. Disini pasundan akan bersilang dengan Sancaka dari YK. Stasiun ini sepi dan bersih dari asongan. Jadi ingat April tahun lalu pas naik mutsel nyaris terjadi baku hantam antara polsuska dan asongan disini karena asongan memaksa masuk mutsel. Sancaka masuk Nganjuk jam 10.25, segera setelah Sancaka masuk, 10.26 Pasundan melanjutkan perjalanan
St. Nganjuk:
[spoiler]
[/spoiler]
Sancaka masuk Nganjuk:
[spoiler]
by
[/spoiler]
Di Wilangan Pasundan sempat berhenti sebentar, Dan di Caruban Pasundan masuk ke sepur belok untuk mengalah dengan Sri Tanjung. Sri Tanjung ini cukup sakti juga ya, saya pernah naik Sritanjung SGU-LPN ditempuh 8 jam tapi juga pernah sukses meminggirkan Argo Wilis yang saya naiki di Wilangan.
[spoiler]
[/spoiler]
Akhirnya tiba di Madiun jam 11.23, dan diumumkan di speaker. Untuk etape MN-LPN rasanya sudah dijelaskan oleh mas Batpod di TR estafetnya disebelah, tapi mungkin nanti saya tambah2i sedikit. Setelah ini saya lanjut untuk etape MN-LPN-KACnya

Madiun:
[spolier]
[/spolier]