27-05-2014, 11:23 AM
(This post was last modified: 27-05-2014, 11:42 AM by cornering13.)
Dilanjut kembali TRnya..
kali ini semenjak dari sgu, saya ditemani 3 pnp yang duduk di depan dan samping saya. Jeng Sri mulai terasa panas dan sesak dan saya jadi ga bisa bebas mondar mandir ke bordes, jadi saya hanya duduk dan melihat pemandangan saja.
Pkl. 14.25 Jeng Sri masuk Sidoarjo, disini dia cukup banyak menaikkan penumpang, dan disini juga dia bersilang dengan Muttim Dan Pkl. 14.33 diberangkatkan kembali.
[spoiler=SDA]
[/spoiler]
Melewati Tanggul Lumpur Sidoarjo, ini pertama kalinya saya melihat dari dekat.
[spoiler=Lumpur Sidoarjo]
[/spoiler]
[spoiler=Lumpur Sidoarjo]
[/spoiler]
[spoiler=Lumpur Sidoarjo]
[/spoiler]
[spoiler=Lumpur Sidoarjo]
[/spoiler]
[spoiler=Lumpur Sidoarjo]
[/spoiler]
Lalu Jeng Sri berjalan langsung di Porong Pkl. 14.45 menang silang dengan Penataran.
[spoiler=Penexs]
[/spoiler]
Akhirnya Jeng Sri berhenti di Bangil Pkl. 14.56. Hanya 4 menit dia berhenti disini, Pkl. 15.00 kembali diberangkatkan.
[spoiler=BG]
[/spoiler]
Selepas Bangil, saya hanya mencatat waktu datang/berangkat saja, karena sikon yang tidak memungkinkan dan badan yang lelah hingga terkadang tertidur
tidak ada foto-foto yang saya abadikan. Saya mencatat:
Pasuruan 15.17, berangkat 15.19
Probolinggo 16.03, berangkat 16.12
Tanggul 17.15, berangkat 17.18
Rambipuji 17.39, berangkat 17.40
Jember 17.51, berangkat 18.00. Di Jember seingat saya Sritanjung bersilang dengan satu kereta, tapi saya tidak tahu kereta apa itu.
Kalisat 18.25, berangkat 18.28
Kalibaru 19.16, berangkat 19.18
Glenmore 19.28, berangkat 19.30
Sumberwadung 19.38, berangkat 19.40
Kalisetail 19.48, berangkat 19.51
Temuguruh 20.01, berangkat 20.03
Rogojampi 20.12, berangkat 20.14
Kr.Asem 20.28, berangkat 20.30
Banyuwangi Baru 20.45
Akhirnya, keinginan saya untuk bisa menginjakkan kaki di stasiun paling timur di P. Jawa tercapai, sesampainya di BW saya duduk-duduk dulu di emplasemen danbsetelah toilet sepi baru saya bersih-bersih sekedar cuci muka saja karena sudah malam.
Selesai bersih-bersih, saya menuju luar stasiun dan berjalan ke arah pelabuhan Ketapang untuk menyebrang ke Gilimanuk. Banyak yang menawarkan jasa ojek, tapi saya menolak dengan halus. Ternyata jaraknya dekat, hanya berjalan kaki sekitar 10 menit sudah sampai di depan Pelabuhan Ketapang. Sesampainya di depan pintu masuk Ketapangpun masih banyak yang menawarkan jasa transport ke Bali maupun Lomobk, tapi saya tetap menolak karena tujuan saya tidak sampai sejauh itu, hanya ingin menyebrang ke Gilimanuk saja.
Sampai di Gilimanuk saya hanya berisitrahat di warung pinggir jalan dekat gerbang keluar Gilimanuk, suasana sepi dan saya hanya menikmati malam itu dengan seporsi nasi goreng dan teh manis.Berikut foto-foto yang sempat saya capture:
[spoiler=BW]
[/spoiler]
[spoiler=Pelabuhan Ketapang]
[/spoiler]
[spoiler=Pintu masuk pejalan kaki]
[/spoiler]
[spoiler=Lorong Loket]
[/spoiler]
[spoiler=Loket Ketapang]
[/spoiler]
[spoiler=Kesibukan di Ketapang]
[/spoiler]
[spoiler=Jembatan Dermaga]
[/spoiler]
[spoiler=Kesibukan di Ketapang]
[/spoiler]
[spoiler=Nasgor]
[/spoiler]
[spoiler=Tiket Ferry]
[/spoiler]
Tidak lama saya di Gilimanuk, hanya sekitar 1,5 jam saja, dan saya kembali ke Ketapang untuk tidur di BW menunggu Tawang Alun. Singkat cerita, sampailah saya kembali di depan stasiun Banyuwangi, mampir sebentar ke minimarket untuk beli perbekalan hingga Malang. Setelah itu, saya tidur di stasiun.
Bersambung...........
kali ini semenjak dari sgu, saya ditemani 3 pnp yang duduk di depan dan samping saya. Jeng Sri mulai terasa panas dan sesak dan saya jadi ga bisa bebas mondar mandir ke bordes, jadi saya hanya duduk dan melihat pemandangan saja.
Pkl. 14.25 Jeng Sri masuk Sidoarjo, disini dia cukup banyak menaikkan penumpang, dan disini juga dia bersilang dengan Muttim Dan Pkl. 14.33 diberangkatkan kembali.
[spoiler=SDA]

Melewati Tanggul Lumpur Sidoarjo, ini pertama kalinya saya melihat dari dekat.
[spoiler=Lumpur Sidoarjo]

[spoiler=Lumpur Sidoarjo]

[spoiler=Lumpur Sidoarjo]

[spoiler=Lumpur Sidoarjo]

[spoiler=Lumpur Sidoarjo]

Lalu Jeng Sri berjalan langsung di Porong Pkl. 14.45 menang silang dengan Penataran.
[spoiler=Penexs]

Akhirnya Jeng Sri berhenti di Bangil Pkl. 14.56. Hanya 4 menit dia berhenti disini, Pkl. 15.00 kembali diberangkatkan.
[spoiler=BG]

Selepas Bangil, saya hanya mencatat waktu datang/berangkat saja, karena sikon yang tidak memungkinkan dan badan yang lelah hingga terkadang tertidur

tidak ada foto-foto yang saya abadikan. Saya mencatat:
Pasuruan 15.17, berangkat 15.19
Probolinggo 16.03, berangkat 16.12
Tanggul 17.15, berangkat 17.18
Rambipuji 17.39, berangkat 17.40
Jember 17.51, berangkat 18.00. Di Jember seingat saya Sritanjung bersilang dengan satu kereta, tapi saya tidak tahu kereta apa itu.
Kalisat 18.25, berangkat 18.28
Kalibaru 19.16, berangkat 19.18
Glenmore 19.28, berangkat 19.30
Sumberwadung 19.38, berangkat 19.40
Kalisetail 19.48, berangkat 19.51
Temuguruh 20.01, berangkat 20.03
Rogojampi 20.12, berangkat 20.14
Kr.Asem 20.28, berangkat 20.30
Banyuwangi Baru 20.45
Akhirnya, keinginan saya untuk bisa menginjakkan kaki di stasiun paling timur di P. Jawa tercapai, sesampainya di BW saya duduk-duduk dulu di emplasemen danbsetelah toilet sepi baru saya bersih-bersih sekedar cuci muka saja karena sudah malam.
Selesai bersih-bersih, saya menuju luar stasiun dan berjalan ke arah pelabuhan Ketapang untuk menyebrang ke Gilimanuk. Banyak yang menawarkan jasa ojek, tapi saya menolak dengan halus. Ternyata jaraknya dekat, hanya berjalan kaki sekitar 10 menit sudah sampai di depan Pelabuhan Ketapang. Sesampainya di depan pintu masuk Ketapangpun masih banyak yang menawarkan jasa transport ke Bali maupun Lomobk, tapi saya tetap menolak karena tujuan saya tidak sampai sejauh itu, hanya ingin menyebrang ke Gilimanuk saja.
Sampai di Gilimanuk saya hanya berisitrahat di warung pinggir jalan dekat gerbang keluar Gilimanuk, suasana sepi dan saya hanya menikmati malam itu dengan seporsi nasi goreng dan teh manis.Berikut foto-foto yang sempat saya capture:
[spoiler=BW]

[spoiler=Pelabuhan Ketapang]

[spoiler=Pintu masuk pejalan kaki]

[spoiler=Lorong Loket]

[spoiler=Loket Ketapang]

[spoiler=Kesibukan di Ketapang]

[spoiler=Jembatan Dermaga]

[spoiler=Kesibukan di Ketapang]

[spoiler=Nasgor]

[spoiler=Tiket Ferry]

Tidak lama saya di Gilimanuk, hanya sekitar 1,5 jam saja, dan saya kembali ke Ketapang untuk tidur di BW menunggu Tawang Alun. Singkat cerita, sampailah saya kembali di depan stasiun Banyuwangi, mampir sebentar ke minimarket untuk beli perbekalan hingga Malang. Setelah itu, saya tidur di stasiun.
Bersambung...........
Trip Report saya: