11-08-2014, 11:53 AM
(This post was last modified: 11-08-2014, 12:15 PM by triez_RF Cirebon.)
Lanjutan..
Mohon maaf kepada rekan-rekan setia pembaca laporan perjalanan forum , dikarena saya baru bisa melanjutkan cerita perjalanan saya dengan kereta api rajabasa ini dikarena banyak faktor yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun begitu saya akan berusaha untuk segera menyelesaikannya agar informasi yang saya punya ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua.
Masih di stasiun kotabumi.
Distasiun kotabumi, sepoor yang kami naiki ini lumayan lama juga berhentinya. Entahlah, mau nunggu silangan atau disusul BBR super yang tadi dibelakang kita
Daripada mikir yang engak-engak, alangkah baiknya kalo kita meninggal jejak distasiun kotabumi ini.
Berikut adalah rekam jejak saya distasiun Kotabumi:
[spoiler=Narsis Di stasiun Kotabumi]
[/spoiler]
[spoiler=masih narsis juga]
[/spoiler]
Setelah puas ber-nasis ria akhirnya capek juga ternyata sodara-sodara. Tapi ternyata sepoor ini masih berhenti lama juga. Bagus juga sih untuk ukuran saya yang mengharapkan sepoor ini telat sampai ditujuan akhir
Oya, ada penampakan juga nih:
[spoiler=Rumah Sinyal Stasiun KB]
[/SPOILER]
Etape II S8 rajabasa
Lintas Kotabumi –Blambangan Umpu sejauh 65 KM.
Lantas, ada hal menarik apa sajakah dilintas tersebut?
Yupz, mari baca lagi cerita ogut dibawah ini ïÂÅ
Tak lama berselang, S8 rajabasa persiapan diberangkatkan dari jalur 2 stasiun kotabumi.
Ternyata S8 rajabasa tidak disusul maupun bersilang dengan KA manapun disini. Padahal, tadinya sempet saya pikir bakalan kena kalah silang oleh BBR seperti di TGI sana. Tapi ya baguslah kalo gitu. Jadi menghemat waktu tempuh saja
Tepat pukul 11:19 Rajabasa diberangkatkan kembali. Roda berputar secara perlahan. Kali ini ini tarikannnya lebih halus ketimbang sebelum-sebelumnya. Sembari menengok PPKA yang berdiri didepan ruang kerjanya, ia semakin kecil saat saya terus memperhatikannya, tak terasa hembusan angin semakin kencang. Menandakan laju sepoor ininsudah semakin kencang. Akhir kata pintu dan bordest harus ditutup dengan rapat seperti sedia kala sebelum berhenti. Oya, selama perjalanan pada etape I tadi, saya selalu buka pintu, tapi sampe perjalanan 3 jam-pun tak ada satu pun pihak keamanan yang menegur kegiatan saya ini. Padahal kalo dijawa, belom juga kereta jalan udah mesti ditutup
Goood jobs lah buat kemanan rajabasa pagi ini.
Angin sepooi-sepooi mengalir begitu deras. Suara gemuruh roda sepoor sedang beradu. Hijaunya persawahan kotabumi menemani perjalanan panjang kami siang ini.
Laju sepoor rajabasa semakin cepet saat meninggalkan kotabumi.
Jalur yang kamilalui masih terbilang biasa-biasa saja. Hanya sepoor lurus bak di daop 3 cirebon. Membaut saya terkantuk-kantuk juga lama-lama.
Benar saja, sampai di stasiun berikutnya, jalur memang lurus. Namun, begitu masuk stasiun cempaka, rel bergoyang kekanan.
Ibarat kata, stasiun cemapaka itu mirip dengan stasiuntarik dijawa timur dan atau stasiun lenteng agung didaop 1. Jalur berbelok setelah beberapa ratus meter dari sepoor Lurus di stasiun cempaka.
Beberapa menit massinis me-throotlle , kembali kami dipaksa harus mengalah dan dipaksa berhenti ditempat yang bukan semestinya. Distasiun cempaka sudah tersedia KA BBR regular dijalur 1 tujuan PBM dan jalur 2 tujuan TNK.
Rupanya kami terkena persilangan baset. Dimana kami harus masuk dijalur 1 yang sudah sudah tersedia KA BBR tujuan PBM. Kami harus berhenti total tepat beberapa meter di depan semboyan 20 KA BBR Regular tujuan PBM tadi. Jadi, dalam satu jalur, terdiri dari 2 rangkaian kereta api. Yaitu BBR regular tujuan PBM dan S8 rajabasa ini.
Setelah S8 rajabasa masuk dengan sempurna dijalur 1 tersebut, segera lah PPKA mengatur kembali perjalanan BBR Regular tujuan TNK yang sudah siap melanjutkan perjalanannya dijalur 2.
Perlu waktu kurang lebih 3-5 menit untuk menunggu semboyan lengkap pemberangkat BBR tersebut.
Lumayan lama juga sih buat ukuran saya mah
Akhirnya, waktu yang dinanti tiba.
Seorang kurus berseragam sudah meng-acungkan tongkat sakti berwarna hijau. Yang menandakan KA BBR Regular tujuan TNK sudah boleh berangkat.
Menunggu KA BBR jalan itu lumayan makan waktu juga. Setidaknya, perlu waktu sekitar 10-15 menit melihat semboyan akhiran KA tersebut.
Berikut kisah-kisah tersebut jika diuraikan dengan foto:
[spoiler=plate nama Stasiun Cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=BBR distasiun Cempaka Dari Jauh]
[/spoiler]
[spoiler=bbr DISTASIUN Cempaka dari jauh (2)]
[/spoiler]
[spoiler=bbr DISTASIUN Cempaka dari jauh (3)]
[/spoiler]
[spoiler=BBR sedang menikung distasiun Cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=BBR menikung distasiun cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=salam dari ass massinis BBR]
[/spoiler]
[spoiler=si Merah Perkasa]
[/spoiler]
[spoiler=cc2020101]
[/spoiler]
[spoiler=persilangan]
[/spoiler]
[spoiler=persilangan merah putih]
[/spoiler]
[spoiler=BBR regular arah TNK]
[/SPOILER]
[SPOILER=persilangan rajabasa vs BBR]
[/spoiler]
[spoiler=bbr menikung]
[/spoiler]
[spoiler=assisten mass BBR]
[/spoiler]
Nah, saat sedang asyik-asiknya , ternyata dari kejauhan si assisten masiinis mengusir saya. Karena saya berdiri tepat ditengah rel yang akan dilalui oleh sepoor BBR itu. Namanya pak aditya, saya tahu dariR6 yang dipakainya
Ini dia penampakannya:
[spoiler=diusir]
[/spoiler]
Okelah, kita mengalah saja. Lantas, langsung saja nyari spot yang bagus untuk motret. Demi keamanan kita bersama bro
[spoiler=kepala BBR]
[/spoiler]
[spoiler=kepala BBR]
[/spoiler]
Setelah menunggu beberapa lama. BBR kosongan arah TNK akhirnya persiapan diberangkatkan menuju kotabumi. Perlu waktu sekitar 10 menit menunggu lenyapnya BBR ini. Kalau gak salah hitung, dia membwa 40 rangkaian KKBW.
Berikut adalah detik-detik keberangkatan BBR kosongan tersebut:
[spoiler=detik-detik keberangkatan BBR]
[/SPOILER]
[spoiler=detik-detik keberangkatan BBR 2]
[/spoiler]
[spoiler=fokus]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
Akhirnya. Setelah BBR lenyap. Saya bisa mendapatkan banyak sekali foto-foto S8 rajabasa full rangkaian distasiun cempaka ini. Berikut penampakannya:
[spoiler=full rangkaian distasiun cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=full rangkaian distasiun cempaka, sudut lain]
[/spoiler]
Nah, sementara didepannya S8 Rajabasa ini ada rangkaian Bbr arah PBM, searah dengan kereta yang kami naiki ini. Sayangnya, ane lupa moto pada sesi silang baset ini. Maaf yal
Tapi nanti akan saya share foto BBR tersebut dari sisi rel yang disamping.
(kalo yang satu rel, lupa moto ternyata. :he he he
Ketika PJL (gak tahu nomor berapa) dideket stasiun cempaka dibuka, brrrrrrrrrr.. kendaran yang lewat tersebut banyaknya bukan main. Mungkin, akibat menunggu BBR tadi yang terlalu lama.
Oya, pjl distasiun ini belum menggunakan pjl seperti dikota-kota besar lainnya. Hanya mengandalkan kesadaaran pengguna jalan saja
[spoiler=Rebutan keluar]
[/spoiler]
[spoiler=rebutan jalan]
[/spoiler]
[spoiler=semboyan 21 S8 rajabasa]
[/spoiler]
[spoiler=bonus.]
[/spoiler]
Ternyata penyebrang tersebut menurut saya cukup beresiko juga. Soalnya sewaktu-waktu ini sepoor bisa ajah mundur kebelakang untuk berpindah rel. Tapi syukur alhamdulilah. Tidak terjadi apa-apa sewaktu s8 rajabasa ini mundur untuk berpindah jalur dan menyusul bbr tadi
Jalur aman, S8 rajabasa aman. Dipersilahkan mundur kebelakang untuk berpindah jalur dan selanjutnya menyusul rangkaian BBR
[spoiler=aman]
[/spoiler]
[spoiler=S8 Rajabasa Mundur perlahan]
[/spoiler]
Setelah mendapatkan warta aman, akhirnya mundur dengan perlahan kearah stasiun kotabumi. Tapi, lama-kelamaaan ko kecepatannya semakin kencang. Apa gak takut anjlok yak? Soalnya ini mundul dengan kecepatan (kurang lebih) 20 KPJ.
Setelah sampai diwesel, hanya beberapa detik setelah ka ini berhenti langsung ajah dah si massinis throotle. Kayanya lagi kejar setoran lagi dia ini.
Lama-kelamaan laju semakin keencang meninggalkan emplasement stasiun cempaka, meskipun sebenarnya jalurnya agak menikung.
Berikut foto-foto S8 rajabasa saat meninggalkan stasiun cempaka, sembari menyusul rangkaian BBR tadi :
[spoiler=badannya BBR yang hendak disusul]
[/spoiler]
[spoiler=kepalanya, entah ada dimana?. Masih panjang]
[/spoiler]
[spoiler=akhirnya, kelihatan juga kepalanya]
[/spoiler]
[spoiler=kepalanya BBR]
[/spoiler]
Dan, setelah berhasil menyusul BBR dengan aman, mulai deh si rajabasa ini berlari dengan sekencang-kencangnya sembari memberikan –nya. Takut-takut ada yang nyebrang mendadak. Soalnya ini ditengah hutan, bisa ajah penduduk lokal dimari nyebrang dengan seenaknya dan (yang nantinya) akan menimbulkan rinja, atau bahkan PLh. (jangan sampe deh )
Jalur yang akan kami lalui masih relatif sama dengan stasiun sebelumnya. Masih ditemani perkebunan karet dan hutan-hutan belantara dikanan-kiri rel. Sungguh, mata ini dimanjakan oleh rindang dan rimbunnya pepohonan tersebut. berbanding terbalik dengan suasana perkotaan yang panas gersang.
bersambung dlu yah
Mohon maaf kepada rekan-rekan setia pembaca laporan perjalanan forum , dikarena saya baru bisa melanjutkan cerita perjalanan saya dengan kereta api rajabasa ini dikarena banyak faktor yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun begitu saya akan berusaha untuk segera menyelesaikannya agar informasi yang saya punya ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua.
Masih di stasiun kotabumi.
Distasiun kotabumi, sepoor yang kami naiki ini lumayan lama juga berhentinya. Entahlah, mau nunggu silangan atau disusul BBR super yang tadi dibelakang kita
Daripada mikir yang engak-engak, alangkah baiknya kalo kita meninggal jejak distasiun kotabumi ini.
Berikut adalah rekam jejak saya distasiun Kotabumi:
[spoiler=Narsis Di stasiun Kotabumi]
[/spoiler]
[spoiler=masih narsis juga]
[/spoiler]
Setelah puas ber-nasis ria akhirnya capek juga ternyata sodara-sodara. Tapi ternyata sepoor ini masih berhenti lama juga. Bagus juga sih untuk ukuran saya yang mengharapkan sepoor ini telat sampai ditujuan akhir
Oya, ada penampakan juga nih:
[spoiler=Rumah Sinyal Stasiun KB]
[/SPOILER]
Etape II S8 rajabasa
Lintas Kotabumi –Blambangan Umpu sejauh 65 KM.
Lantas, ada hal menarik apa sajakah dilintas tersebut?
Yupz, mari baca lagi cerita ogut dibawah ini ïÂÅ
Tak lama berselang, S8 rajabasa persiapan diberangkatkan dari jalur 2 stasiun kotabumi.
Ternyata S8 rajabasa tidak disusul maupun bersilang dengan KA manapun disini. Padahal, tadinya sempet saya pikir bakalan kena kalah silang oleh BBR seperti di TGI sana. Tapi ya baguslah kalo gitu. Jadi menghemat waktu tempuh saja
Tepat pukul 11:19 Rajabasa diberangkatkan kembali. Roda berputar secara perlahan. Kali ini ini tarikannnya lebih halus ketimbang sebelum-sebelumnya. Sembari menengok PPKA yang berdiri didepan ruang kerjanya, ia semakin kecil saat saya terus memperhatikannya, tak terasa hembusan angin semakin kencang. Menandakan laju sepoor ininsudah semakin kencang. Akhir kata pintu dan bordest harus ditutup dengan rapat seperti sedia kala sebelum berhenti. Oya, selama perjalanan pada etape I tadi, saya selalu buka pintu, tapi sampe perjalanan 3 jam-pun tak ada satu pun pihak keamanan yang menegur kegiatan saya ini. Padahal kalo dijawa, belom juga kereta jalan udah mesti ditutup
Goood jobs lah buat kemanan rajabasa pagi ini.
Angin sepooi-sepooi mengalir begitu deras. Suara gemuruh roda sepoor sedang beradu. Hijaunya persawahan kotabumi menemani perjalanan panjang kami siang ini.
Laju sepoor rajabasa semakin cepet saat meninggalkan kotabumi.
Jalur yang kamilalui masih terbilang biasa-biasa saja. Hanya sepoor lurus bak di daop 3 cirebon. Membaut saya terkantuk-kantuk juga lama-lama.
Benar saja, sampai di stasiun berikutnya, jalur memang lurus. Namun, begitu masuk stasiun cempaka, rel bergoyang kekanan.
Ibarat kata, stasiun cemapaka itu mirip dengan stasiuntarik dijawa timur dan atau stasiun lenteng agung didaop 1. Jalur berbelok setelah beberapa ratus meter dari sepoor Lurus di stasiun cempaka.
Beberapa menit massinis me-throotlle , kembali kami dipaksa harus mengalah dan dipaksa berhenti ditempat yang bukan semestinya. Distasiun cempaka sudah tersedia KA BBR regular dijalur 1 tujuan PBM dan jalur 2 tujuan TNK.
Rupanya kami terkena persilangan baset. Dimana kami harus masuk dijalur 1 yang sudah sudah tersedia KA BBR tujuan PBM. Kami harus berhenti total tepat beberapa meter di depan semboyan 20 KA BBR Regular tujuan PBM tadi. Jadi, dalam satu jalur, terdiri dari 2 rangkaian kereta api. Yaitu BBR regular tujuan PBM dan S8 rajabasa ini.
Setelah S8 rajabasa masuk dengan sempurna dijalur 1 tersebut, segera lah PPKA mengatur kembali perjalanan BBR Regular tujuan TNK yang sudah siap melanjutkan perjalanannya dijalur 2.
Perlu waktu kurang lebih 3-5 menit untuk menunggu semboyan lengkap pemberangkat BBR tersebut.
Lumayan lama juga sih buat ukuran saya mah
Akhirnya, waktu yang dinanti tiba.
Seorang kurus berseragam sudah meng-acungkan tongkat sakti berwarna hijau. Yang menandakan KA BBR Regular tujuan TNK sudah boleh berangkat.
Menunggu KA BBR jalan itu lumayan makan waktu juga. Setidaknya, perlu waktu sekitar 10-15 menit melihat semboyan akhiran KA tersebut.
Berikut kisah-kisah tersebut jika diuraikan dengan foto:
[spoiler=plate nama Stasiun Cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=BBR distasiun Cempaka Dari Jauh]
[/spoiler]
[spoiler=bbr DISTASIUN Cempaka dari jauh (2)]
[/spoiler]
[spoiler=bbr DISTASIUN Cempaka dari jauh (3)]
[/spoiler]
[spoiler=BBR sedang menikung distasiun Cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=BBR menikung distasiun cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=salam dari ass massinis BBR]
[/spoiler]
[spoiler=si Merah Perkasa]
[/spoiler]
[spoiler=cc2020101]
[/spoiler]
[spoiler=persilangan]
[/spoiler]
[spoiler=persilangan merah putih]
[/spoiler]
[spoiler=BBR regular arah TNK]
[/SPOILER]
[SPOILER=persilangan rajabasa vs BBR]
[/spoiler]
[spoiler=bbr menikung]
[/spoiler]
[spoiler=assisten mass BBR]
[/spoiler]
Nah, saat sedang asyik-asiknya , ternyata dari kejauhan si assisten masiinis mengusir saya. Karena saya berdiri tepat ditengah rel yang akan dilalui oleh sepoor BBR itu. Namanya pak aditya, saya tahu dariR6 yang dipakainya
Ini dia penampakannya:
[spoiler=diusir]
[/spoiler]
Okelah, kita mengalah saja. Lantas, langsung saja nyari spot yang bagus untuk motret. Demi keamanan kita bersama bro
[spoiler=kepala BBR]
[/spoiler]
[spoiler=kepala BBR]
[/spoiler]
Setelah menunggu beberapa lama. BBR kosongan arah TNK akhirnya persiapan diberangkatkan menuju kotabumi. Perlu waktu sekitar 10 menit menunggu lenyapnya BBR ini. Kalau gak salah hitung, dia membwa 40 rangkaian KKBW.
Berikut adalah detik-detik keberangkatan BBR kosongan tersebut:
[spoiler=detik-detik keberangkatan BBR]
[/SPOILER]
[spoiler=detik-detik keberangkatan BBR 2]
[/spoiler]
[spoiler=fokus]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]
[/spoiler]
Akhirnya. Setelah BBR lenyap. Saya bisa mendapatkan banyak sekali foto-foto S8 rajabasa full rangkaian distasiun cempaka ini. Berikut penampakannya:
[spoiler=full rangkaian distasiun cempaka]
[/spoiler]
[spoiler=full rangkaian distasiun cempaka, sudut lain]
[/spoiler]
Nah, sementara didepannya S8 Rajabasa ini ada rangkaian Bbr arah PBM, searah dengan kereta yang kami naiki ini. Sayangnya, ane lupa moto pada sesi silang baset ini. Maaf yal
Tapi nanti akan saya share foto BBR tersebut dari sisi rel yang disamping.
(kalo yang satu rel, lupa moto ternyata. :he he he
Ketika PJL (gak tahu nomor berapa) dideket stasiun cempaka dibuka, brrrrrrrrrr.. kendaran yang lewat tersebut banyaknya bukan main. Mungkin, akibat menunggu BBR tadi yang terlalu lama.
Oya, pjl distasiun ini belum menggunakan pjl seperti dikota-kota besar lainnya. Hanya mengandalkan kesadaaran pengguna jalan saja
[spoiler=Rebutan keluar]
[/spoiler]
[spoiler=rebutan jalan]
[/spoiler]
[spoiler=semboyan 21 S8 rajabasa]
[/spoiler]
[spoiler=bonus.]
[/spoiler]
Ternyata penyebrang tersebut menurut saya cukup beresiko juga. Soalnya sewaktu-waktu ini sepoor bisa ajah mundur kebelakang untuk berpindah rel. Tapi syukur alhamdulilah. Tidak terjadi apa-apa sewaktu s8 rajabasa ini mundur untuk berpindah jalur dan menyusul bbr tadi
Jalur aman, S8 rajabasa aman. Dipersilahkan mundur kebelakang untuk berpindah jalur dan selanjutnya menyusul rangkaian BBR
[spoiler=aman]
[/spoiler]
[spoiler=S8 Rajabasa Mundur perlahan]
[/spoiler]
Setelah mendapatkan warta aman, akhirnya mundur dengan perlahan kearah stasiun kotabumi. Tapi, lama-kelamaaan ko kecepatannya semakin kencang. Apa gak takut anjlok yak? Soalnya ini mundul dengan kecepatan (kurang lebih) 20 KPJ.
Setelah sampai diwesel, hanya beberapa detik setelah ka ini berhenti langsung ajah dah si massinis throotle. Kayanya lagi kejar setoran lagi dia ini.
Lama-kelamaan laju semakin keencang meninggalkan emplasement stasiun cempaka, meskipun sebenarnya jalurnya agak menikung.
Berikut foto-foto S8 rajabasa saat meninggalkan stasiun cempaka, sembari menyusul rangkaian BBR tadi :
[spoiler=badannya BBR yang hendak disusul]
[/spoiler]
[spoiler=kepalanya, entah ada dimana?. Masih panjang]
[/spoiler]
[spoiler=akhirnya, kelihatan juga kepalanya]
[/spoiler]
[spoiler=kepalanya BBR]
[/spoiler]
Dan, setelah berhasil menyusul BBR dengan aman, mulai deh si rajabasa ini berlari dengan sekencang-kencangnya sembari memberikan –nya. Takut-takut ada yang nyebrang mendadak. Soalnya ini ditengah hutan, bisa ajah penduduk lokal dimari nyebrang dengan seenaknya dan (yang nantinya) akan menimbulkan rinja, atau bahkan PLh. (jangan sampe deh )
Jalur yang akan kami lalui masih relatif sama dengan stasiun sebelumnya. Masih ditemani perkebunan karet dan hutan-hutan belantara dikanan-kiri rel. Sungguh, mata ini dimanjakan oleh rindang dan rimbunnya pepohonan tersebut. berbanding terbalik dengan suasana perkotaan yang panas gersang.
bersambung dlu yah